Lisa terkekeh kecil melihat putra sematawayangnya--Jeon Hyun Ki--atau biasa disapa Kuki, sedang terkantuk-kantuk dikursi meja makan. Matanya terpejam, kepalanya beberapa kali terhuyung kedepan sembari mulutnya masih mengemut sendok plastik berwarna biru, karena ia memang tengah sarapan dengan semangkuk sereal gandum plus siraman susu cokelat.
Pagi ini sudah pukul enam lewat sepuluh, tetapi Kuki masih betah dengan posisinya. Salahkan Jungkook yang mengajak putranya bermain perang-perangan hingga pukul sepuluh malam, melewati batas satu jam karena Kuki biasanya tertidur pukul sembilan.
Lisa berjalan menghampiri Kuki. Ia membelai kepalanya lembut, berusaha membangunkannya. "Kuki sayang.."
Kuki mengerjapkan matanya perlahan dan menguceknya dengan tangan kecilnya.
"Cepat habiskan sarapannya. Nanti Kuki terlambat ke sekolah."
Kuki menatap Lisa dengan raut wajah polosnya. "Memangnya kenapa kalau Kuki terlambat?"
Lisa tersenyum. Anaknya ini memang banyak bertanya. Rasa keingintahuannya tinggi. Biasanya, Lisa dan Jungkook akan dengan sabar menjawab setiap pertanyaan darinya.
Kuki juga baru saja masuk ke sekolah dasar satu minggu yang lalu. Maka dari itu ia tidak begitu paham dengan definisi terlambat.
"Kalau Kuki terlambat, nanti diomeli ibu guru." jawab Lisa.
"Memangnya ibu gurunya galak sekali, ya, mom?" tanya Kuki.
"Tidak juga. Hanya saja, ibu guru tidak suka jika ada anak muridnya yang datang terlambat."
Kening Kuki terlihat mengerut lucu. "Tapi 'kan Kuki anak mommy, bukan anak murid."
Lisa menghela napas pelan. Jungkook yang baru saja keluar dari dalam kamarnya, hanya tertawa pelan. Ia menyerahkan dasi yang dibawanya pada Lisa, bermaksud untuk minta dipakaikan.
Jarang-jarang ia memakai kemeja dan dasi seperti ini saat akan bekerja. Biasanya ia hanya akan memakai pakaian santai, namun terkesan kasual. Katanya, hari ini akan ada rapat penting dengan beberapa kepala stasiun televisi. Jadilah ia harus berpakaian formal seperti ini.
"Kuki sayang.." ujar Jungkook. "Kuki 'kan sekarang sudah sekolah. Anak yang sudah masuk sekolah disebut dengan anak murid."
Kuki mendengarkan dengan seksama. Terbukti dari air wajahnya yang serius, mencermati setiap kalimat yang dilontarkan kedua orang tuanya.
"Intinya, sekarang cepat habiskan sarapannya jika tidak mau diomeli ibu guru." ujar Lisa. Ia mengambil sendok milik Kuki dan menyuapkan sesendok sereal yang masih tersisa dimangkuk.
Kuki bergidik ngeri sembari mengunyah serealnya.
"Hih, pasti ibu gurunya seram ya jika sedang mengomel? Nanti Kuki dipelototi, begini.." pria kecil itu melebarkan mata bulatnya, memberi contoh menyeramkan, padahal yang ada malah terlihat menggemaskan.
Lisa lagi-lagi terkekeh. Tak henti-hentinya hatinya mengucapkan syukur karena telah dianugerahi seorang anak yang lucu dan menggemaskan seperti Kuki.
Tujuh tahun yang lalu, tepatnya tiga bulan setelah kepergian Kyung, Lisa dikabarkan positif mengandung.
Tentu saja ia amat bahagia. Terutama Jungkook yang sampai menangis haru ketika pertama kali mendengar kabar bahagia itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
weird couple | lizkook✔
Fanfiction[M] Di usianya yang masih terbilang muda yaitu 27 tahun, Lalisa Kwon harus rela menerima perjodohan kuno yang dilakukan oleh kedua orang tuanya; Kwon Jiyong dan Lee Chaerin. Mungkin saja sang Dewi Fortuna sedang tak berpihak pada penata rias handal...