⛄22

39.1K 3.5K 363
                                    

Sudah hampir sepuluh jam lamanya Lisa, Jungkook dan Kyung menghabiskan waktu di Teddy Bear Museum. Tak sepenuhnya disana, sih. Satu jam mereka pakai untuk makan siang dan dua jam mereka pakai untuk berjalan-jalan ditaman sekitar sana.

Saat ini mereka sedang dalam perjalanan pulang.

Jungkook melirik Lisa yang sedang menepuk-nepuk lembut tubuh Kyung yang berada didalam dekapannya. Gadis kecil itu baru saja tertidur pulas lima belas menit yang lalu. Mungkin ia kelelahan setelah seharian ini terus-terusan mengumbar tawanya.

Jungkook mengulum bibir bawahnya sembari terfokus pada stir kemudinya. Ia meneguk salivanya kasar selama beberapa kali.

Sikap Lisa memang sudah tak sedingin tadi pagi. Tetapi hukuman yang harus Jungkook jalani benar-benar menyiksa jiwa dan raganya.

Bayangkan saja. Lisa tidak akan memberinya jatah selama sebulan. Kuulangi ya, se-bu-lan.

Jungkook menyerah. Ia takkan sanggup jika harus menerima hukuman seberat itu. Ia takkan kuat.

Jungkook kembali melirik Lisa dan kali ini berdehem pelan. "S-sayang.."

"Hmm.."

Jungkook menarik napas dan menghembuskannya secara perlahan. Beberapa bulir keringatnya mengalir disekitar pelipisnya, padahal AC di dalam mobilnya masih berfungsi dengan baik.

Ia memantapkan hatinya.

Ya. Jungkook harus bernegosiasi mengenai hukuman yang diberikan Lisa. Ini tidak bisa dibiarkan. Adik nya tidak boleh merasakan kehampaan jika nanti ia harus bersolo -ria terlalu lama.

"Dapatkah kau mengganti hukumanku?" Jungkook menunjukkan cengiran kudanya.

Lisa melirik Jungkook yang saat ini berekspresi seperti orang bodoh, tetapi kedua gigi kelincinya benar-benar membuatnya terlihat menggemaskan.

"Tidak."

Jungkook menjatuhkan bahunya lemas. Tubuhnya mendadak lesu, tak bertenaga.

"Apa kau tega membiarkan adik ku terkurung selama satu bulan penuh?" ujar Jungkook yang masih berusaha menawar.

"Akan aku sediakan sabun batang sebanyak dua box besar. Kau bisa menggunakannya untuk karir solo mu." jawab Lisa, cuek.

"Oh, ayolah~" rengek Jungkook. "Kasihanilah adik ku."

Lisa mendelik pada Jungkook. Siapa suruh tebar-tebar pesona pada para gadis? Masih untung Lisa tidak memotong adik nya untuk dijadikan santapan makan malam. Dasar sok' tampan! Ekhm.. Padahal memang tampan, sih.

"Hukuman tetaplah hukuman, Jeon."

"Astaga, sayangku.." ujar Jungkook, dramatis. Ekspresi wajahnya dibuat-buat seakan ia adalah lelaki termalang didunia. "Jadi kau benar-benar tega pada adik ku yang sudah membuatmu mendesah kewalahan sampai--awh!"

Lisa memukul kepala bagian belakang Jungkook. Kedua matanya melotot lebar.

"Dapatkah kau menjaga mulutmu itu, huh?" ujar Lisa. Ada penekanan disetiap kalimatnya. "Bagaimana kalau Kyung mendengarnya?!"

Jungkook merotasikan bola matanya. Bibirnya mencebik lucu. "Kyung sedang tertidur. Lagipula, ia takkan mengerti apa yang kita bicarakan."

"Bayi seusianya itu dapat mencerna setiap kalimat dan perilaku orang dewasa yang berada disekitarnya. Aku tidak mau jika Kyung besar nanti, ia akan tertular sifat mesummu itu." jelas Lisa.

Jungkook menghela napas pelan. Mau bagaimana lagi? Intinya ia harus bersiap untuk menjalankan hukumannya dengan lapang dada.








weird couple | lizkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang