Stories 20: Pandora (Final)

4.3K 488 10
                                    

Sc: Mengaku Backpacker

Inilah bagian terakhir dari ceritaku.

Setelah rumah tua itu selesai dibangun, tak ada yang berusaha masuk selama puluhan tahun. Namun seperti saat aku dulu, anak-anak muda dari generasi orang tuaku juga sangat penasaran dengan isi rumah itu. Namun mereka sangat dilarang untuk membicarakannya, apalagi masuk ke sana.

Kalian mungkin ingat ceritaku tentang keluarga Atsushi. Ibu dan neneknya berasal dari kota ini, namun ibunya pindah ke prefektur lain setelah menikah.

Itu adalah sebuah kebohongan.

Ketika mereka masih kecil, empat anak - ibu Atsushi yang bernama Izumi, orang tua Kazuchika, dan seorang anak lain yang bernama Eiji - pergi ke rumah itu. Mereka pergi saat tengah malam bahkan membawa tangga untuk masuk ke dalam rumah melalui jendela lantai dua.

Tak ada yang mereka temukan di kamar pertama dan mereka melanjutkan ke kamar kedua. Di sana mereka melihat meja rias dan rambut di tengah ruangan. Mereka semua sangat ketakutan, namun Izumi sangatlah pemberani. Ia bahkan membuka laci pertama dan kedua untuk melihat isinya. Untunglah, sebelum ia membuka laci ketiga, teman-temannya yang lain berhasil menghentikannya dan mengajaknya pergi dari tempat itu.

Namun itu tak menghentikan masalah lain muncul.

Ketika mereka turun melalui tangga di dalam rumah, mereka menemukan meja rias lain. Tiga anak yang lain kembali ketakutan dan memohon agar mereka pulang saja, namun Izumi menolak.

Seperti adik Saori, Izumi mulai membuka laci-laci tersebut.

Ia membuka laci pertama dan menemukan kertas dengan beberapa serpihan kuku manusia.

Yang lain berpikir bahwa keadaan mulai bertambah menakutkan dan memaksanya pulang. Namun Izumi sama sekali tak mengindahkan mereka.

Ketiga temannya mulai bersikeras agar Izumi menghentikan perbuatannya dan menarik tubuh Izumi. Dalam pergumulan itu, mereka tak sengaja menyenggol tiang itu sehingga rambut di atasnya terjatuh.

Rambut itu adalah hal paling menakutkan di rumah itu. Bahkan Izumi tak berani untuk menyentuhnya. Mereka berempat kemudian meninggalkan rambut itu di lantai dan bergegas pulang.

Setelah dua-tiga hari, mereka mulai bertanya-tanya akankah orang tua mereka mengetahui apa yang mereka lakukan malam itu. Merekapun sepakat untuk mengembalikan rambut itu ke posisi semula untuk menghilangkan jejak mereka.

Orang tua Kazuchika tak dapat pergi karena suatu alasan, sehingga hanya tersisa Eiji dan Izumi.

Untuk kedua kalinya mereka masuk ke rumah itu pada malam hari dan menggunakan tangga untuk masuk ke jendela kamar lantai dua. Mereka juga membawa sepasang sumpit untuk mengambil rambut itu dari lantai dan akhirnya berhasil mengembalikannya ke tempat semula.

Setelah selesai, Eiji segera memaksa Izumi agar pulang. Namun entah mungkin karena didorong rasa usilnya, Izumi malah membuka laci yang kedua.

Di dalamnya mereka menemukan kertas dengan gigi manusia.

Eiji sangat ketakutan bahkan menangis melihatnya. Izumi menganggap reaksi Eiji sangat lucu dan berniat mengerjainya lebih jauh. Ia membuka laci ketiga dan mendorong kepala Eiji agar ia melihat isi laci tersebut.

Eiji menyaksikan apa yang ada di dalam laci itu dan ekspresinya berubah menjadi kaku.

"Apa isi laci itu?" saat Izumi hendak melihatnya, tiba-tiba laci itu menutup dengan sendirinya. Ia lalu menatap Eiji yang kini hanya terdiam terpaku seperti patung. Tatapannya kosong dan ia tak bergerak sedikitpun.

Izumi mulai merasa takut dan karena tak tahu apa yang harus ia lakukan, ia memutuskan meninggalkan Eiji di sana. Segera setelah ia pulang, Izumi memberitahukan apa yang terjadi ibunya.

Creepy HorrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang