MDB- 03

4.7K 306 6
                                    

Cerita ini kelanjutan dari kisah Doctors Become Affair. Bukankah kisah tidak akan pernah putus?. Itu pasti. Setiap cerita mempunyai konflik tersendiri. Tidak selamanya selalu indah. Begitupun kisah Cinta para tokoh dalam cerita ini.

Mohon maaf bila ada kesalahan penulisan. Cerita ini tidak mengandung kaidah penulisan yang benar. Diksi-nya pun sangat amburadul. Jadi maklumi karena saya Author yang minim akan kosakata. Cerita ini mengandung unsur pornografi dan LGBT. Bijaklah dalam memilih bacaan. Jika tidak suka. Menjauhlah. Jika suka mohon Vote dan komentarnya. Jangan lupa follow Instagram Author @_fickss

___________________________________

"Kamu udah bangun...." Ujar Amar saat melihat El sudah membuka matanya.

"Kai..... Apakah Kai sudah ditemukan? Dia tidak mati kan? Dia masih hidup kan?" Kata El menatap nanar lelaki didepannya itu.

"Ayah sedang mengepung markas ScorBlack. Ayah akan memastikan keadaan Kai" Balas Amar.

"Aku tidak akan tinggal diam kalau Kai benar-benar mati ditangan ScorBlack." Ujar El.

"Kau fokus saja kuliah. Bukankah sebentar lagi ujian. Kau ingin jadi dokter kan?" Kata Amar.

"Aku sebenarnya ingin jadi Pramugara" Celetuk El tiba-tiba ditengah kesedihannya.

"Hah?? Lalu kenapa kamu masuk Universitas kedokteran?" Tanya Amar.

"Memangnya Pramugara tidak boleh sehat? Aku kan ingin jadi Pramugara yang bisa menolong penumpang kalau pesawat jatuh" Kata Elbarack.

"Kau masih saja seperti anak kecil. Tidak malu dengan tindik ditelingamu hah?" Ujar Amar.

"Amar... Ini jam berapa?" Tanya El. Amar melihat Arlojinya.

"Jam 10 malam. Memangnya ada apa?" Kata Amar.

"Kau belum makan kan? Akan aku buatkan sesuatu untuk suamiku ini. Aku tidak mau jadi istri durhaka" Balas Elbarack.

Sambil mengusap rambut El, Amar tersenyum "Baiklah.. Ayo kita membuatnya bersama!" Ajak Amar.

Didapur mereka asik memasak bersama. Bercakap satu sama lain. Amar menceritakan bahwa ayahnya sudah tau hubungan mereka dari awal. Dan ia menerima semuanya. Elbarack sangat senang akan hal itu.

"Bukankah ayah sudah menikah lagi?" Ujar El.

"Kemarin mereka berpisah lagi. Itulah ayah. Mencari wanita hanya untuk mengobati kesepiannya saja." Balas Amar.

"Apakah tidak ada wanita yang benar-benar ia cintai?" Tanya El.

"Ada.. Sayangnya dia bukan wanita"

"Maksud kamu? Lelaki?" Elbarack sedikit kaget dan tidak percaya dengan apa yang dikatakan Amar.

"Aishhh.. Bercandamu tidak lucu. Bagaimana bisa kau menuduh ayah kita Homo" Ujar El.

"Nanti juga kau tau" Balas Amar.

"Ehhh... Aku belum tau benar denah rumah ini. Dimana kamar mandi?" Tanya El.

"Mau aku temani. Siapa tau kau butuh bantuan melorotkan celanamu" Seru Amar.

"Aku bukan anak kecil... Amar.. Cepat katakan dimana kamar mandinya" Ujar El.

"Disamping akuarium. Disana ada ruangan ayah, nah disampingnya toilet" Jawab Amar. El sedikit berlari karena tidak tahan ingin buang air.

The doctorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang