17 Juni 2018
✌Ig :_fickss
👉WA : 083128384536Ceritakan pada semua orang kalau aku adalah hina,rendah dan menjijikan. 📖Aku hanya penulis biasa yang ingin menyalurkan bakatku walaupun aku tak pandai seperti penulis yang lain. Tapi ijinkan aku untuk mencoba bersanding dengan mereka. Jika kalian bisa menerima cerita normal berbau 18+ lalu mengapa tidak dengan ceritaku? Bagiku semua sama saja. Tinggal ganti jenis kelamin pada tokoh. Apa aku gay? 👬Jujur aku masih menyukai perempuan. 👫Mantanku pun perempuan. Anggap saja aku aktor thailand yang bermain film BL. Yang ikut berkarya tanpa dicela ataupun dihina.💑
Cerita ini adalah kisah cinta para tokoh sebelumnya yang belum selesai. 😏Tokoh antagonis tidak semudah itu untuk bahagia.😖 Dan pihak protagonis yang selalu mengalah belum tentu pasrah. Semua bisa membalikan fakta yang ada.
📝Tidak menggunakan kaidah penulisan yang benar. Mohon maaf bila ada typo. Jangan lupa vote dan komentarnya.😘👈
Happy reading..👏
____________________________________
[Raka's POV]
Perlahan aku gerakkan badanku. Luka yang ada diperutku membuat tubuhku tidak bisa bangkit. Ini semua gara-gara Zafran. Lelaki sialan itu bisa-bisanya menusukku. Ingat! Kalau aku sudah sembuh aku akan segera melenyapkannya.
Hari sudah pagi lagi. Tadi malam aku tidak bisa tidur. Bukan karena sakit tapi aku menunggu kedatangan Max. Ia janji akan datang pada sore hari, tetapi sampai malam aku tunggu ternyata tidak ada. Rupanya Max tidak datang. Mungkin ia lupa! Atau sibuk!. Aku hanya sedikit berharap lebih saja.
Lelaki itu membuat hatiku sedikit terombang-ambing. Dia membuatku nyaman disisinya. Bahkan aku merasa bahagia ketika didekatnya. Namun ia seolah tak merasakan apa yang juga aku rasa, sebab--- dia seperti tarik ulur. Entahlah aku sudah terbiasa diperlakukan seperti ini.
Kadang aku tidak tau apa itu cinta. Mungkin aku hanya satu dari banyak orang yang juga tidak tau. Orang-orang yang tidak mengetahui apa arti cinta adalah orang yang selalu tersakiti hingga mempertanyakan apa arti cinta itu sendiri. Kata orang yang berhasil dalam kisah cintanya. Mereka bilang hal itu sangat membahagiakan walau kadang juga harus merasakan sedikit sakit. Namun katanya pasangan itu sendiri adalah obat dari rasa sakit yang ditimbulkan oleh cinta. Namun apabila pasangan tidak bisa mengobatinya atau bahkan meninggalkan. Bukankah itu terlalu sakit? Pergi menjauh sampai tersisa hanya satu yang merasa sendiri. Mungkin itu yang terjadi padaku. Semuanya menghilang!.
Aku menghela nafas gusar karena bosan. Terus-terusan dikamar membuatku tak nyaman. Ku putuskan untuk memanggil suster dan menyuruhnya membawakan kursi roda. Aku ingin keliling rumah sakit. Setelah semuanya selesai, akupun mendorong kursi rodaku sendiri untuk keluar. Aku sengaja tak merepotkan suster, aku hanya ingin pergi sendiri.
"Hei... Rupanya kau disini! Tadi aku keruanganmu" Ujar El tiba-tiba sudah ada dibelakangku. Ah aku lupa, ada sahabat yang selalu ada untukku. Aku tidak akan melupakan Elbarack.
"Kau pergi sendirian? Kenapa tidak memanggil suster untuk membantumu? Atau kau bisa panggil aku! Kau ini belum sembuh total, Ka!" Katanya lagi. El sangat cerewet kalau masalah kesehatan.
"Mm.. Baiklah pak dokter!" Balasku membuat El tertawa geli mendengar ucapanku.
"Aku belum tua!" Ucapnya.
"Kau sudah Duda,El. Kau harus ingat itu" Balasku lagi-lagi membuatnya tertawa. Semudah itukah dia bahagia?.
"Ya-- aku akan ingat itu!" Ucapnya lesu setelah tertawa. Sepertinya aku salah bicara. Perkataanku tadi pasti mengingatkannya pada lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The doctors
General Fiction••BACA DULU DOCTORS BECOME AFFAIR•• Namaku Elbarack, Usiaku sekarang 23 tahun. aku salahsatu mahasiswa di Universitas kedokteran di Newyork. awalnya aku tidak menyangka bisa kuliah namun semenjak ayah ku memaksa untuk memperbaiki pendidikanku akhirn...