MDB2- 03 El dan perasaannya

3.2K 246 52
                                    

26 Mei 2018
✌Ig :_fickss
👉WA : 083128384536

Ceritakan pada semua orang kalau aku adalah hina,rendah dan menjijikan. 📖Aku hanya penulis biasa yang ingin menyalurkan bakatku walaupun aku tak pandai seperti penulis yang lain. Tapi ijinkan aku untuk mencoba bersanding dengan mereka. Jika kalian bisa menerima cerita normal berbau 18+ lalu mengapa tidak dengan ceritaku? Bagiku semua sama saja. Tinggal ganti jenis kelamin pada tokoh. Apa aku gay? 👬Jujur aku masih menyukai perempuan. 👫Mantanku pun perempuan. Anggap saja aku aktor thailand yang bermain film BL. Yang ikut berkarya tanpa dicela ataupun dihina.💑

Cerita ini adalah kisah cinta para tokoh sebelumnya yang belum selesai. 😏Tokoh antagonis tidak semudah itu untuk bahagia.😖 Dan pihak protagonis yang selalu mengalah belum tentu pasrah. Semua bisa membalikan fakta yang ada.

📝Tidak menggunakan kaidah penulisan yang benar. Mohon maaf bila ada typo. Jangan lupa vote dan komentarnya.😘👈

Happy reading..👏

____________________________________

Aku terbangun pagi sekali karena ketukan keras terdengar dibalik pintu rumahku ini. Demi tuhan ini masih pukul 4 pagi. Dan siapa orang yang berani memanjat gerbang rumahku. Dengan jelas kemarin sore sudah ku gembok.

Dengan gontai aku keluar dari kamar menuju depan. Aku heran apa dia kurang kerjaan hingga mengganggu orang lain tidur. Ini membuatku pusing. Tapi sebentar. Aku berhenti dan memikirkan sesuatu. Apa didepan itu penjahat? Pasalnya disamping rumah ini hanya lahan kosong bekas rumah Bibi Alma yang sudah rata. Sedangkan disamping kanannya jalan besar menuju tol. Rumah tetangga ada disebrang. Dan tidak mungkin pagi buta seperti ini dia bertamu. Lalu yang didepan mengetuk pintu siapa?

Tokk tokk tokk....
Terdengar suara ketukan pintu. Secara berkala mungkin sudah dari tadi orang itu mengetuk pintu Sepertinya ia tak mau menyerah sebelum aku keluar.

"Iya ada ap-- Amar? Ngapain kamu kesini?" Aku melihat sosok yang tidak aku inginkan hadir dikehidupanku selanjutnya. Amar terlihat buruk. Sepertinya dia sedang mabuk.

Dia menerobos masuk dan mencekal lenganku. Amar membanting keras pintu hingga tertutup. Aku sedikit takut akan sikapnya yang satu ini. Seolah hanya jiwa gelap yang ada. Ia mendorongku kesofa. Amar menindihku dengan cepat. Tidak, tidak. Aku harus melawannya. Dia bukan siapa-siapaku lagi.

"Lepaskan aku Amar. Lepas" Aku mendorong keras tubuh Amar. Kemudian menjatuhkan tamparan keras dipipinya.

Plakk.......👋

"Keluar dari rumahku sekarang juga. Sebelum aku panggil pihak keamanan" Bentakku pada Amar. Ia tidak bergeming sama sekali. Bahkan ia malah membuka kaos yang ia pakai. Dia kembali mendekatiku. Kali ini aku benar-benar takut.

"Aku tidak ingin kehilanganmu Elbarack. Kau bilang aku egois terserah. Tapi aku ingin memiliki Karin karena ia mengandung anakku. Dan juga kau yang aku cintai" Ujar Amar membuatku muak ketika dia ingin memiliki keduanya.

Saat aku ingin melayangkan tanganku untuk memukulnya dia lebih cekatan. Amar membantingku ke lantai. Hingga aku meringis kesakitan. Aku lihat dia membuka celananya cepat hingga ia sudah bertelanjang. Ia menindihku lalu menciumi leherku secara brutal. Ia memaksaku dengan keras. Ditariknya kaosku hingga atas. Dia menggigit putingku lalu menyedotnya hingga berbekas merah. Tiba-tiba aku rasa celanaku sudah Amar lepaskan hingga aku merasakan hentakan keras dari penisnya yang memasuki lubangku.

"Arghhhh" nafasku terengah-engah. Aku melihat sekeliling namun tidak ada siapa-siapa. Diluarpun masih gelap. Aku menyeka keringat yang ada didahi. Mimpi buruk rupanya.

The doctorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang