PROLOG NAFSU

1.8K 150 28
                                    

Ditengah ranjang berukuran bigsize tangah terbaring seorang pria bernama Kai. Tangan dan kakinya terikat kuat ke ujung ranjang sehingga menimbulkan rasa sakit dan tentunya membekas karena Kai berusaha melepaskan diri.

Ia berontak! Namun nihil semuanya sia-sia. Ikatan itu terlaku kuat. Pinggangnya juga remuk apalagi anusnya yang serasa robek. Jika mengingat hal panas yang baru saja menimpanya, Kai berjanji akan menghajar pria bernama Cakra itu.

Seharusnya Kai tinggal menikmati saja apa yang Cakra lakukan. Toh tadi juga ia mendesah keenakkan. Tapi bukan itu masalahnya. Masalahnya adalah harga diri. Ia adalah pihak atas. Top. Seme. Penusuk. Bukannya bot yang mendesah karena ditusuk. Tapi mengapa ia tadi menikmati setiap sentuhan Cakra?.

"Bajingan! Aku berjanji setelah berhasil lepas akan aku hajar lelaki brengsek itu! Keparat!". Kai masih berusaha melepaskan diri. Saat usahanya yang nihil itu tetap membuatnya ingin lepas pintu berdecit menandakan masuknya lelaki yang ia benci itu.

"Hai baby-- kau masih bersemangat?". Sindir Cakra.

"Ch.. Lepaskan aku bajingan!". Kai membalasnya dengan teriakan.

"Ouh.. Diamlah sayang. Bukankah kau tadi menikmatinya? Kau memang Top bagi Fian ataupun Galuh tapi sayangnya kau itu Bot pemuas nafsuku sekarang!". Ucap Cakra sambil melepaskan pakaiannya dan kembali bertelanjang. Ia meminum pil yang Kai bisa tau itu adalah obat tahan lama atau obat kuat. Kai hanya menggelengkan kepalanya. Ia tau mau lagi. Anusnya serasa terkoyak. Sekarang ia akan diperkosa lagi.

"Mari kita olahraga lagi. Kau akan menikmatinya kali ini. Karena obatnya akan bekerja". Cakra memasukkan sebuah obat perangsang kedalam mulut Kai.

"Mphhhh---". Kai berusaha menolak namun Cakra tentunya lebih kuat dan Kai takkan bisa apa-apa. Cakra memasukkan Obat itu secara paksa setelah menutup hidung Kai.

Kai pun terpaksa menelan obat itu. Bahkan efeknya langsung terasa beberapa menit kemudian. Tubuhnya tiba-tiba panas seolah ada sesuatu yang tidak bisa ditahan lagi. Penisnya sudah ereksi keras. Cakra menyeringai.

"Akhhhhh". Satu hentakkan tanpa aba-aba. Cakra memasukkan kejantanannya secara brutal. Ia memompanya juga dengan kasar. Sumpah! Kai sangat tidak menikmati. Namun lambat laun mulutnya tak bisa dikontrol. Ia mendesah dengan sendirinya.

____________________________________

Holla ini baru prolog. Dan masih sekitar 300+ kata saja. Untuk chapter pertama nanti ya. Jadwal update dan ngetik nya dibagi-bagi sama lapak lain. Hehehe.

Jangan lupa vote. Dan selamat menikmati cerita ini.

Salam hangat dari mbang mbiz

The doctorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang