LMX 04 : Fian dalam bahaya

1.7K 183 127
                                    

Love Mr.X
Episode 04

05 Oktober 2018
✌Ig :_fickss
👉WA : 083128384536

Ceritakan pada semua orang kalau aku adalah hina,rendah dan menjijikan. 📖Aku hanya penulis biasa yang ingin menyalurkan bakatku walaupun aku tak pandai seperti penulis yang lain. Tapi ijinkan aku untuk mencoba bersanding dengan mereka. Jika kalian bisa menerima cerita normal berbau 18+ lalu mengapa tidak dengan ceritaku? Bagiku semua sama saja. Tinggal ganti jenis kelamin pada tokoh. Apa aku gay? 👬Jujur aku masih menyukai perempuan. 👫Mantanku pun perempuan. Anggap saja aku aktor thailand yang bermain film BL. Yang ikut berkarya tanpa dicela ataupun dihina.💑

Cerita ini adalah kisah cinta para tokoh sebelumnya yang belum selesai. 😏Tokoh antagonis tidak semudah itu untuk bahagia.😖 Dan pihak protagonis yang selalu mengalah belum tentu pasrah. Semua bisa membalikan fakta yang ada.

📝Tidak menggunakan kaidah penulisan yang benar. Mohon maaf bila ada typo. Jangan lupa vote dan komentarnya.😘👈

Happy reading..👏

____________________________________

Chapt : Fian & Kai💕
Raka & Max😍

🌿

Suara gemericik hujan membuat keheningan malam bertambah horror. Raungan anjing menghiasi hamparan rumput didepan ruangan kosong yang pengap tanpa cahaya yang terang.

Enam remaja pria berseragam SMA berhasil menculik anak dari pasangan dokter terkenal diNewyork. Mereka sudah mengincarnya sejak pertama lelaki itu masuk SHS.

Mengetahui bahwa remaja manis itu gay. Mereka manfaatkan untuk meminta tebusan pada kedua orangtuanya. Dia adalah Fian David Curron. Remaja 17 tahun anak dari Bimo Dan Dian. Kini, tengah terikat dengan hanya memakai celana abunya saja. Baju nya sudah dirobek oleh para bajingan ini.

Keringat dingin mulai mengucur ditubuh mulus putih Fian. Seberani apapun ia, Fian tetap takut sesuatu akan menimpa dirinya. Karna Fian tau kalau dirinya mempunyai rahim. Yang ia takutkan keenam teman sekolahnya ini melecehkannya.

"Lepaskan akuu....!". Teriak Fian.

Keenam pria itu bersorak senang Fian hanya bisa berteriak tak berdaya.

"Bangsat!!!!...." Ia kembali berteriak.

Satu persatu mereka menanggalkan pakaian mereka masing-masing. Fian hanya mampu berdoa agar ada sebuah keajaiban.

Air matanya mengingat pesan Daddy-nya agar selalu berhati-hati. Ia tak mau disentuh. Ia jijik. Jijik. ( Yuni kali ah )😒.

Kai memarkirkan motornya didepan Caffe milik Cakra. Hari ini ia akan mengajak Galuh jalan-jalan. Namun belum sempat ia masuk handpone disakunya berdering. Menampilkan nama Bimo, ayah dari Fian.

"Hallo, Om. Ada apa ya?!". Tanya Kai pertama kali.

"Apa Fian sedang sama kamu Kai? Daritadi ia belum pulang. Om khawatir. Om telpon gak diangkat-angkat. Kalo beneran sama kamu sih gak papa. Asal jangan kemaleman". Ujar Bimo. Kai berdiam.

"Ahh iya, om. Ini Fian bareng Kai. Om tenang aja. Ini kita lagi di Caffe sambil ngerjain tugas sekolah. Mungkin hp Fian ada ditas jadi gak kedengeran kalo ada panggilan Om". Kai berbohong.

"Oh ya sudah. Om jadi tenang. Biasalah nih Daddy nya rewel banget kalo anaknya belum pulang". Kata Bimo.

"Iya om. Nanti Kai antar Fian pulang kok. Lagian rumahnya kan tetanggaan". Balas Kai.

The doctorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang