Aku juga ingin jatuh cinta seperti yang lainnya. Ini saatnya untuk jatuh cinta karena dia menyatakan cinta. Tapi kutakut jatuh cinta. Takut patah hatinya. Takut jadi gila karena cinta.
Cerita ini hanya rekaan biasa dari ide konyol Author yang tidak menggunakan kaidah penulisan yang benar.
Apabila terjadi kesalahan dalam penulisan mohon dimaklumi karena cerita ini diketik dengan jempol yang apa adanya. Kadang suka keliru dalam memilih diksi yang tepat. Cerita ini mengandung unsur LGBT jadi bijaklah dalam memilih bacaan. Happy reading.
_______________****_______________
Dua lelaki itu masuk rumah besar itu. El yang berada diseberang tidak diketahui oleh mereka.
"Ayah???....." Kata El.
El melihat foto ditangannya."Dia kan yang difoto ini." Lanjutnya.
El penasaran dengan ayahnya. Namun saat ia akan mendekat kerumah itu handpone-nya berdering.
Ia mengangkat panggilan dari Amar. Suaminya itu menyuruhnya pulang. Mungkin penelusuran tentang siapa pria itu sampai disini saja. El masuk mobil dan segera pulang.
"Siapa lelaki itu ya? Begitu mesra dengan ayah. Gak mungkin kan kalau ayah itu.... Homo" Gusar El sambil menyetir.
Sesampainya di Apartemen, El langsung masuk dan menemui Amar. Ternyata Amar sedang berada dikamar mandi. Ini kesempatan Elbarack untuk masuk ruangan ayahnya lagi.
Dengan hati-hati ia membuka pintu ruangan pribadi ayahnya itu. El mencari sesuatu yang berhubungan dengan lelaki yang bersama ayahnya tadi. Ia masih penasaran. Mengapa mereka begitu dekat. Adik dan kakak? Atau..... Sepasang kekasih?
El mencari tiap sudut tempat ayahnya itu. Sampai ia menemukan album foto disalah satu laci. Sambil duduk, El membuka tiap halaman album tersebut sampai ia menemukan beberapa foto ayahnya dan lelaki tadi berduaan. Tampak keduanya sangat mesra. El mengambil Foto tersebut dan melihat tulisan dibelakangnya.
"My beloved?". Ucapnya membaca tulisan tersebut.
"Ayah... Pacar lelaki itu?" Ujar Elbarack.
"El..." Panggil Amar terdengar dari luar.
El segera merapihkan semuanya. Ia kembali keluar dan menemui Amar. Ia harus bersikap biasa saja.
"Kau sudah datang?" Ujar Amar.
"Mmm... Amar, aku ingin membicarakan sesuatu denganmu tapi nanti saja lah. Kamu rapih begini mau kemana?" Tanya El.
"Aku ada acara reuni SMA. Kau mau ikut?" Ajak Amar.
"Mm.. Aku juga mau bertemu Raka. Sepertinya aku tidak akan ikut" Balas El.
"Ya sudah, aku ambil kunci cadangan. Takutnya aku pulang malam" Ujar Amar.
"Ya. Kau hati-hati" Kata El. Amar mengecup dahi Elbarack lalu pergi.
Jam delapan nanti El ada janji dengan Raka diCaffe. Ia jarang hangout dengan sahabatnya itu akhir-akhir ini. Karena kesibukan kuliah dan urusan pribadi masing-masing.
Dengan kaos biru mudanya. El terlihat sangat manis diusinya yang ke 23 tahun ini. Ia mencari keberadaan Raka namun tidak ada. Ia memutuskan untuk duduk dan menunggu Raka.
"Hallo.. Ka, kamu dimana? Aku sudah diCaffe nih" Ujar El. Sambil melirik arlojinya.
"Ahh maaf, El. Aku ada janji dengan Zafran. Maaf banget ya. Aku lupa kasih tau kamu tadi." Balas Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The doctors
General Fiction••BACA DULU DOCTORS BECOME AFFAIR•• Namaku Elbarack, Usiaku sekarang 23 tahun. aku salahsatu mahasiswa di Universitas kedokteran di Newyork. awalnya aku tidak menyangka bisa kuliah namun semenjak ayah ku memaksa untuk memperbaiki pendidikanku akhirn...