The doctors

MDB2- 08 Ketulusan Cinta

18 Juni 2018
✌Ig :_fickss
👉WA : 083128384536

Ceritakan pada semua orang kalau aku adalah hina,rendah dan menjijikan. 📖Aku hanya penulis biasa yang ingin menyalurkan bakatku walaupun aku tak pandai seperti penulis yang lain. Tapi ijinkan aku untuk mencoba bersanding dengan mereka. Jika kalian bisa menerima cerita normal berbau 18+ lalu mengapa tidak dengan ceritaku? Bagiku semua sama saja. Tinggal ganti jenis kelamin pada tokoh. Apa aku gay? 👬Jujur aku masih menyukai perempuan. 👫Mantanku pun perempuan. Anggap saja aku aktor thailand yang bermain film BL. Yang ikut berkarya tanpa dicela ataupun dihina.💑

Cerita ini adalah kisah cinta para tokoh sebelumnya yang belum selesai. 😏Tokoh antagonis tidak semudah itu untuk bahagia.😖 Dan pihak protagonis yang selalu mengalah belum tentu pasrah. Semua bisa membalikan fakta yang ada.

📝Tidak menggunakan kaidah penulisan yang benar. Mohon maaf bila ada typo. Jangan lupa vote dan komentarnya.😘👈

Happy reading..👏

____________________________________

[Dian POV]

Terdapat beberapa hal yang tak mudah aku jelaskan. mengenai hati dan ketulusannya. Sempat aku berpikir kalau dunia ini tak adil. Dimana aku beberapa kali tersakiti oleh perasaanku sendiri. Jika memang aku yang salah maka tunjukan dimana letaknya. Apakah salah aku mencintai seseorang?.

Dunia ini sangat kejam bagiku. Maka untuk menjadi orang baik sangatlah sulit. Untuk itu aku belajar dari kekejaman itu sendiri. Bukan untuk melukai orang lain tanpa alasan. Tapi untuk melindungi orang yang sangat aku cintai.

Aku memang lemah. Tapi aku akan lebih lemah jika harus kehilangan seseorang yang sangat aku cintai. Aku itu rapuh tapi aku akan lebih rapuh jika tidak bersamanya. Aku itu lelaki yang tak bisa menjaga diri tapi aku berani korbankan nyawaku sendiri agar seseorang yang kucintai tidak terluka.

Takdirku tak pernah aku salahkan. Aku memang beruntung menemukanmu. Mengapa aku selalu ingin melindungimu bahkan mengorbankan keselamatanku? Karena kau telah menjagaku dengan sepenuh hatimu dulu. Saat aku terpuruk karena cintaku yang salah pada Alfa kau setia menemaniku. Kau melindungiku saat itu. Bahkan kau rela membuang waktu bermainmu agar bisa bersamaku. Waktumu habis karena kuliah dan mengurus diriku.

Malam itu kau begitu buruk. Pulang dalam keadaan mabuk karena aku tidak keluar kamar dalam seminggu. Kau mendobrak pintunya dalam sosok yang sangat menyeramkan. Aku tertawa jika mengingat wajahmu ketika mabuk. Sangat menyeramkan namun--- menggairahkan!. Lalu hal itu terjadi. Kau memasuki secara paksa sampai aku dinyatakan hamil. Hal yang tak pernah aku sangka dalam kehidupanku. Seorang laki-laki mana mungkin bisa hamil. Pikiranku saat itu berkecamuk. Stres bahkan ingin rasanya aku bunuh diri. Namun lagi-lagi Kau menguatkanku. Walau cintamu masih samar padaku. Tapi aku melihat ketulusan dan tanggung jawab yang kau emban. Lagi-lagi waktumu terkuras hanya karena mengurus diriku. Lelaki yang semakin hari perutnya makin membuncit. Dirinya mengisyaratkanku untuk mengisolasi dalam rumah. Ia tak mau orang lain berpandangan aneh terhadapku. Begitu banyak pengorbanan yang kau berikan.

Aku bahkan takut kehilanganmu saat kecelakaan mobil dulu. Mulai saat itu aku bertekad melindungimu sebisaku. Walaupun kau bersikeras dengan sifat egomu kalau aku yang harus dilindungi tapi tetap saja aku ingin melindungi seseorang yang aku cintai. Meskipun kau berstatus suamiku tapi tetap aku adalah lelaki. Aku juga berhak menjagamu. Aku tak sanggup kehilanganmu. Akan aku berikan sejuta nyawaku untuk dirimu. Karena aku tidak bisa membayangkan betapa hampanya hari-hariku jika kau tak ada. Kau tau, Bimo? Aku sangat sangat mencintaimu lebih dari yang kau tau. Mungkin ini terlihat konyol. Orang-orang akan tertawa akan perjuangan cinta kita. Dulu kita bersahabat. Sangat dekat. Bahkan kau adalah sahabat pertamaku saat sekolah. Tapi sekarang kau bukan hanya sahabat, teman atau apapun itu. Kau adalah pengisi hidupku. Cinta sejatiku. Bersama kedua anak kita, Fian dan Bian. Aku akan memberikan semua kebahagiaan yang kupunya hanya untuk kalian.