MDB- 09

3.1K 238 33
                                    

Malam sunyi ku impikanmu...

Ku lukiskan kita bersama...

Namun selalu aku bertanya..

Adakah aku dimimpi-mu..

Dihatiku terukir namamu..

Cinta rindu berakhir satu..

___________________________________

Mohon maaf bila terjadi kesalahan penulisan alias typo. Cerita ini mengandung unsur LGBT maka bijaklah dalam memilih bacaan. Tidak menggunakkan penulisan sesuai kaidah yang benar. Ini hanya ide konyol Author. Semoga kalian tetap suka. Jangan lupa Vote dan Komentarnya.

Happy reading....
____________________________________

"Kau.........."

El menggeliat saat lelaki itu menjilat lehernya. Meninggalkan sedikit bekas merah disana.

"Lepaskan aku Amar" Teriak Elbarack.

"Aku tidak akan melepaskanmu. Aku mencintaimu El. Aku tidak mau berpisah denganmu. Jika kau bilang aku egois, iya aku egois. Aku ingin kau tetap disisiku" Kata Amar.

"Apa yang kamu lakukan Amar. Ini sakit" El masih teriak. Ia berusaha lepas dari tali yang mengikatnya namun percuma. Ikatannya sangat kuat.

Amar merobek paksa baju yang dikenakan El. Mata El spontan melotot tak percaya. Ia menjerit namun tak digubris oleh Amar.

"Apa yang akan kamu lakukan Amar?" Tanya El.

"Kewajiban seorang istri adalah melayani suaminya bukan? Ingat kau ini istriku dan saat ini aku sedang ingin" Ujar Amar.

"Lepaskan aku Amar. Tanganku sakit" Lirih El, Ia sudah tak mampu lagi berteriak.

Amar menindih El, ia mencumbu istrinya itu dari setiap inci tubuhnya. "Kau milikku El" Bisik Amar. Ia melanjutkan aksinya. Kali ini ia turun dan menjilat puting Elbarack. El menggeliat karena Amar menggigit dan menyedotnya seperti bayi yang ingin menyusui.

"Mmpphhh.... Am..Amarhh...hh.. Lepash... Mm.. "

"Terus mendesah sayang..." Amar mencium dan melumat bibir El. Tangan Amar meremas kepunyaan El. Ia menelusupkan tangannya kedalam celana milik Elbarack.

"Amar..... Ahhh.... Shhhtt.... Mmphh"

Amar menelanjangi dirinya sendiri. Tampak senjatanya sudah tegak berdiri. Ia kembali mencumbu istrinya itu. Amar melepaskan ikatan kaki dan tangan El. Lidahnya terus menjelajahi tubuh mulus lelaki yang bersamanya ini. Amar mengulum milik El.

Sambil meremas rambut Amar. El sedikit mendesah tidak karuan. Amar yang sudah tidak tahan membalikkan tubuh El yang sudah melemas. Ia mengarahkan kepunyaannya pada lubang istrinya itu. Dengan satu hentakan keras seluruh batangnya masuk. El menjerit kesakitan.

"Nikmat sayang hah??" Bisik Amar sambil menjilati telinga Elbarack.

"Amar ini sakit" Kata El.

The doctorsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang