#KimHyojin
Gue terbangun ketika sebuah cahaya menganggu tidur gue. Gue bangun. Tapi kepala gue sakit.
"Ahh,"
"Ash-shalaatu khairum minan-nauum," - Bang Hangyeom.
"Bang, gue kenapa? Gue pingsan ya semalam?" Tanya gue. Tapi yang ada tatapan tajam dari bang Hangyeom. Apa bang Hangyeom marah karena gue pingsan dan harus ngangkat gue yang berat?
"Iya lo pingsan sampe mau merawanin Ryujin," katanya masih natap gue tajam.
"Maksudnya apa bang?"
"Mendingan lo mandi, dan jelasin semua," katanya. Gue pun nurutin apa katanya gue siap-siap mandi.
PLAK
"LO GAK SOLAT SUBUH HYOJIN!"
Iya, bang Hangyeom mukul kepala gue. Gue langsung kabur ke kamar mandi.
.
"Yang lo inget semalam apa?" Tanya bang Hangyeom.
"Yang gue inget... gue nyium Ryujin... bibirnya juga lehernya... AWW SAKIT BANG!!" bang Hangyeom mukul kepala gue lagi. Gak bang Hangyeom gak Ryujin sama aja.
"Untung gue dateng tadi malam, kalo gak gue gak bakalan nganggep lo temen lagi," katanya. Bang Hangyeom kalo marah serem ih.
"Terus apa yang harus gue lakuin bang? Gue malu mau ketemu Ryujin," ucap gue.
"Minta maaf lah," jawabnya dingin sambil mainin hp nya.
"Tapi gue hampir aja nyelakain dia bang, gue gak mau ketemu dia, gue malu,"
.
Piknik pun selesai, bus yang kami tumpangi pun sudah sampai di sekolah. Gue liat Ryujin mau ngajak gue ngomong tapi gue menghindar.
Gue liat ada plester dileher nya. Itu pasti karena gue. Gue makin malu mengingat kejadian itu. Ketika gak sengaja tatapan kami bertemu, gue duluan yang malingin muka. Gue gak tega liat cewek sebaik Ryujin dilecehkan cowok sebejad gue.
Selesai laporan dengan kepala sekolah gue pun siap-siap pulang. Tapi hujan tiba-tiba turun. Gue langsung lari dari ruang kepsek ke pos satpam.
"Eh bapak negara, belum pulang?" sapa Byunggon, cewek disebelah Byunggon pun menoleh ke gue.
"Eh bapak negara, udah sehat?" Sapa Ryujin dengan nada khawatir tidak seperti biasanya datar.
Gue cuma ngangguk menjawab keduanya. Gue harus jauhin Ryujin. Gue merasa bersalah sama dia.
"Jin, emak gue udah jemput tuh, gue duluan ya," kata Byunggon siap-siap nerobos hujan. Ryujin cuma mengangguk.
"Bapak negara, jaga Ryujin," kata Byunggon hingga akhirnya nerobos hujan dan masuk ke dalam mobil emaknya.
Tinggalah kami berdua. Kaku sumpah. Biasanya gue ngegodain dia, tapi sekarang canggung banget.
"Bapak negara pulang sama siapa? Mau bareng gue Hyunjin gak? Dia pake mobil kok," kalimat terpanjang Ryujin. Ryujin melunak, tapi guenya sekarang yang malah dingin.
heran kok Ryujin gak marah sama gue? padahal gue hampir jebolin dia kalo gak ada bang Hangyeom.
Gue cuma menggeleng dan menatap lurus ke arah depan menatap hujan.
"Lu kenapa sih Hyojin?" Kata Ryujin megang lengan gue. Gue tarik tangan gue sampai pegangannya terlepas kasar. Sorry jin.
"Jin, gue ada salah sama elu ya?" Tanyanya lagi mencoba natap gue. Gue masih natap hujan. Justru gue yang salah Ryujinn, gue hampir merawanin eluu.
"KALO GUE SALAH NGOMONG! JADI GUE BISA MINTA MAAF! JANGAN SOK-SOK AN MINTA DIPEKA-IN! GUE BUKAN ANAK PRAMUKA YANG BISA BACA KODE-KODE AN!" katanya nge-gas narik kerah leher gue sampai menghadap ke arahnya. Matanya menatap gue tajam. Gue cuma natap dia datar.
"Cewek bukan sih lu? Emak bapak lu gak ngajarin tata krama ya? Oya lupa, pulang kerumahnya kan tiga bulan sekali ya,"
Sorry Ryujinnn, lu kudu ngejauhin gue. Gue bukan cowok baik-baik.
Cengkraman dikerah gue melemah.
"Gak usah sok tau lu Hyojin," katanya natap tajam gue.
"Haha, bukannya sok tau, kak Minhyun yang cerita," kata gue tersenyum licik.
"Gue punya salah apa sih sama elu sampai lu kayak gini?" Lirihnya pelan megang lengan gue. Sumpah pengen gue peluk rasanya.
"Mirror please," kata gue sambil narik tangan gue sampai Ryujin hampir terjatuh, tapi ada orang yang menahan Ryujin.
"Cowok jantan itu gak main kekerasan sama cewek," kata cowok itu sambil narik Ryujin ke belakang punggung nya.
"Lu siapa?" Tanya gue ke cowok berbadan tinggi dan bermata belo ini.
"Justin bieber,"
"Ayuk Ryujin, kita pulang, Hyunjin udah nungguin lu di rumah sakit," kata cowok itu melepaskan jaket lalu meletakkan diatas kepalanya.
"Ntar hujannya keburu gede lho," katanya lagi, Ryujin pun menerima tawaran tersebut dan menerobos hujan bersama orang itu.
Gue pengen marah, Gue pengen cemburu , tapi gue bukan siapa-siapa elu.
bido ogo geuraeseo
karena hujan turunne saenggagi nasseo
aku memikirkanmusaenggagi naseo geuraeseo
karena aku memikirkanmugeuraessdeongeoji
aku menyukainyabyeol uimi eopsji
itu tak berarti apa-apaoneureun oraenmane ne saenggageul haneun nariya
setelah beberapa saat, hari ini aku memikirkanmuilbureo nan neowa naega damgyeo issneun norael chaja
aku sengaja mencari lagu yang kita dengarkan bersamaoneureun seulpeugeona uulhaedo gwaenchanheun mamiya
hatiku berkata tak apa-apa untuk sedih hari inieochapi i bami da jinagamyeoneun byeol sudo eopsi
saat malam berlalu, semua itu tak berarti apa-apanan tto han donganeun neol ijgo saltenikka
untuk beberapa saat aku akan melupakanmu dan hidup seperti itunae gaseum sogeman pumgo saragaltenikka
dan kau hanya akan hidup di dalam hatiku- You Clouds Rain _ HEIZE -
KAMU SEDANG MEMBACA
dangerous girl - kim hyojin x shin ryujin [END] ✔
FanfictionIni tentang Kim Hyojin yang suka curi-curi pandang ke Ryujin, dan Ryujin yang bobrok. Highest #1 in Mixnine 12/05/2018 #1 in KimHyojin 12/05/2018 #3 in ShinRyujin 12/05/2018 #1 in KimHyojin 17/05/2019 Copyright ©2018 by Shimekokobop