Goodbye -11

817 51 2
                                    

"Salah satu manusia yang tuhan ciptakan hanya untuk membuat aku senang dan terluka yaitu, kamu."

-Talita Azellia

Author Pov

"Gimana Ta keadaan lo udah mendingan?" Tanya Dania.

Talita hanya mengangguk dan tersenyum.

"Iyalah udah mendingan, orang ada Rival disini. Iya nggak Ta?" Celetuk Fazar. Talita yang mendengarnya terkekeh.

Kali ini Dania, Fazar, Rival, dan Rendi sedang berada di rumah sakit. Menepati janjinya yang akan menjenguk Talita.

"Lo kapan boleh pul--" Pertanyaan Dania tergantung saat Della -Ibunya Talita- memasuki ruangan.

"Ta, kata dokter kamu udah boleh pulang." Della merasa kaget, tiba tiba saja ruangan kamar Talita menjadi rame seperti ini. Seingatnya saat ia tadi meninggalkan ruangan Talita untuk mengurus administrasi, ruangan itu masih masih sepi. "Eh ada tamu." Lanjut Della sembari mengembangkan senyumnya.

"Iya tante." Dania bangkit dari duduknya, dan menyalami Della. Diikuti oleh Rendi, Fazar, dan juga Rival.

"Rival?" Tanya Della.

Rival tersenyum ramah. "Iya tante."

Della hanya membalas senyum Rival dengan anggukan.

"Yaudah siap siap Ta." Ucap Della membereskan beberapa barang.

"Mana dokternya mah?" Tanya Talita.

"Heh? Ngapain?"

"Ini." Talita menunjuk selang inpusan yang masih menempel pada tangannya.

"Permisi." Ucap seseorang yang berada di ambang pintu. Otomatis membuat orang orang yang berada di ruangan kamar Talita menoleh, dan menatap ke arah sumber suara.

"Eh dok, iya silakan." Della merasa mengerti dan langsung mempersilakan dokter itu masuk, untuk segera melepas inpusan yang berada di tangan Talita.

Tidak butuh waktu lama, kini inpusan itu sudah terlepas dari tangan Talita. Detik berikutnya, Talita mencoba untuk terbangun dan menyandarkan tubuhnya pada tembok. Talita menyapu pandangannya, dengan tidak sengaja matanya bertemu dengan mata Rival.

Cukup lama mereka saling menatap satu sama lain, dan akhirnya Rival memutuskan kontak matanya. "Tante." Ucap Rival pada Della yang saat ini sedang membantu Talita ke kamar mandi untuk mengganti pakaian.

"Iya?" Merasa terpanggil Della menolehkan kepalanya ke arah Rival.

"Talita pulang bareng Rival boleh ga tante?" Seketika semua pasang mata menyorot tajam ke arah Rival, tapi tidak dengan Della. Wanita paruh baya itu hanya tersenyum.

"Ya tante sih boleh-boleh aja. Tapi Talitanya mau nggak?" Della mengangguk anggukan kepalanya dan mengalihkan pandangannya ke arah Talita. "Di ajak bareng sama mantan, eh maksud mamah Rival, mau ga?" Lanjut Della kemudian.

"Apa sih mah." Talita saat ini terlihat kikuk di hadapan Della, dan juga teman-temannya. Detik berikutnya Talita mengangguk kepalanya, berarti mengiyakan ajakan Rival.

GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang