"Maaf, maaf saja yang kamu ucapkan. Percuma jika masih mengulangi."
-Talita Azellia
Author
Empat jam yang lalu Talita sudah sampai dirumah, dan saat ini gadis itu tengah membaringkan tubuhnya di ranjang sembari memainkan ponselnya. Dan jangan lupakan satu hal, mood gadis itu masih tetap buruk --mungkin Talita akan pms--.
Sebentar, kenapa akhir-akhir ini hidup gadis itu selalu bermasalah. Waktu itu masalah Pram, beberapa hari yang lalu masalah keberangkatannya ke Malaysia, dan sekarang tentang Nara, si mantan pacar Rival. Ah sudah, Talita malas membahas masalah itu.
Untuk kesekian kalinya ia mengenyahkan masalah yang ada di pikirannya itu, apalagi tentang masalah 'mantan Rival' . Gadis itu menolehkan kepalanya menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 03:00 sore. Detik berikutnya ia beranjak dari ranjang, dan berjalan keluar kamar.
Talita menuruni anak tangga dengan langkah lunglai, sembari menyapu pandangannya, mencari-cari keberadaan Della. Dilihatnya tidak ada siapa-siapa disana. "Mamah kemana sih?" Gumamnya sembari masih terus melirik ke kanan ke kiri. Ponsel gadis itu tiba-tiba berdenting, menandakan ada pesan masuk.
Mamah: Ta, mamah ini lagi di rumah temen baru mamah, nggak jauh dari rumah kita kok. Kalau kamu mau nyusul mamah, ke sini aja ya entar mamah kirim alamatnya.
Talita menarik nafasnya panjang dan menghembuskannya pelan. Sedetik kemudian jarinya mengetik diatas layar ponselnya, mengirim balasan untuk ibunya.
Talita: Tata nggak akan nyusul ya mah, Tata ijin mau ke mini market sebentar. Bye mah.
Setelah pesan itu terkirim, Talita segera melangkahkan kakinya menuju pintu utama karena taksi pesanannya sudah menunggu dari tadi.
____
Gadis berambut sebahu itu bolak balik mencari keberadaan 'happytos' --snacks favoritnya--. "Dimana ya tempatnya? Gue lupa." Gumamnya sembari menyimpan jari telunjuknya di bawah dagu. Gadis itu melangkahkann kakinya terus berjalan sembari menyapu pandangannya.
Tidak lama setelah itu Talita menemukan apa yang dicarinya. Sedetik kemudian tangan gadis itu terulur mengambil snacks kesukaannya itu. Tapi saat gadis itu akan mengambil, tiba-tiba sebuah tangan juga terulur untuk mengambil snacks itu. "Eh." Talita sedikit kaget, refleks ia mendongakkan kepalanya menatap siapa pemilik tangan itu.
"Eh sorry, yaudah nggak papa buat lo aja." Ucap Talita menyunggingkan senyum tipis. Karena memang disana happytos yang original hanya tinggal tersisa satu.
Seseorang --lebih tepatnya pria-- yang ada di hadapan Talita saat ini mematung seketika. Pria itu seperti merasa kaget bertemu dengan Talita --mungkin karena kecantikan gadis itu--. Tatapannya sangat lekat pada gadis di hadapannya saat ini. Talita yang menyadari itu mengangkat sebelah alisnya tidak mengerti. "Hai. Lo nggak papa 'kan?" Talita melambai-lambaikan tangannya di hadapan wajah pria itu.
"Eh iya gue nggak papa, sorry sorry." Jawab pria itu sembari mengusap wajahnya.
Talita terkekeh pelan. "Yaudah, itu happytosnya lo yang ambil aja, gue entar cari di mini market lain." Jelas Talita sekali lagi sembari mengembangkan senyumnya, lalu detik berikutnya ia melangkahkan kakinya pergi meninggalkan pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye
Teen FictionDisini bukan aku yang menginginkan untuk berpisah. Namun tuhan sudah mengaturnya dalam sebuah takdir. Ketika aku menginginkan kembali untuk bersama, maka ada dua pilihan yang harus aku pilih salah satunya. (Mungkin) pilihanku menyakitkan untukmu, na...