Goodbye -14(b)

614 45 2
                                    

Author

"Nyokap pengen ketemu." Rival membenarkan posisi duduknya menghadap Talita. Kini keduanya saling berhadapan.

Talita mengangkat sebelah alisnya. "Mau ngapain?"

"Kangen katanya." Rival berucap sembari terkekeh geli. Sama dengan Talita, gadis itu juga tertawa pelan.

Hanya percakapan singkat itu, dan setelahnya saling diam. Talita memandangi pemandangan di rooftop itu, melihat ramainya ibu kota di bawah sana. Sedangkan Rival sedari tadi hanya menatap Talita lekat. Sebenarnya Talita tahu bahwa Rival sedang memperhatikannya, dan otomatis membuatnya menjadi salah tingkah.

Detik berikutnya, Rival meraih anak rambut Talita yang tertiup angin dan menyelipkan pada telingannya. Talita yang menyadari akan hal itu, menolehkan kepalanya lalu tersenyum, dan begitu pun dengan Rival. "Ngapain kesini?" Tanyanya mendekatkan wajahnya pada wajah Talita.

Bangsat emang Rival, romantis dikit kek.

Refleks Talita memundurkan tubuhnya, lalu mengerucutkan bibir mungilnya itu. "Kan tadi di suruh kamu." Decak Talita kesal.

"Kapan nyuruhnya? Perasaan nggak."

Talita menatap Rival dengan sudut matanya, sedetik kemudian gadis itu mendelik Rival. "Tau ah."

Rival membuang pandangannya dari Talita, lalu ia sedikit terkekeh. "Iya aku yang nyuruh."

Memang benar, Rival yang menyuruhnya saat tadi di rumah Talita sebelum berangkat ke sekolah.

"Bodoamat."

Hening, saat ini keduanya sama sama memandangi pemandangan di bawah sana. Namun sesekali Talita mencuri pandang ke arah Rival. "Kamu kenapa ajak aku ke sini?" Talita bertanya dengan nada ketus.

Rival menolehkan kepalanya. "Kangen."

Talita mengernyitkan alisnya tidak mengerti. "Maksudnya?"

"Ya, kangen. Kangen waktu pertama kali aku nembak kamu di sini, dan kangen waktu kamu mutusin aku di sini." Jawabnya sembari tertawa pelan. "Dan sekarang aku di sini lagi sama kamu, dengan status yang sama, perasaan yang sama, dan waktu yang berbeda." Lanjutnya kemudian menatap Talita lekat.

Talita perlahan mengembangkan senyumnya, begitupun dengan Rival. Lalu detik berikutnya, tangan Rival terulur mengusap pelan rambut Talita.

Yang di katakan Rival memang benar. Pada saat pertama kali Rival menyatakan perasaannya adalah di sana. Dan, saat Talita meminta mengakhiri hubungannya juga di sana.

Entah mengapa menurut Rival tempat itu sangat menyenangkan. Sangat menyenangkan untuk menghabiskan waktunya dengan teman-temannya, sangat menyenangkan untuk ia mendapatkan ketenangan jika sedang banyak masalah. Dan, saking menyenangkannya tempat itu Rival ingin seseorang yang ia cintai--Talita-- merasakan kesenangan di sana. Tapi jangan lupakan kenangan buruk juga yang terjadi di sana.

Sedikit cerita tentang begitu banyak kenangan di rooftop SMA Merah Putih itu bagi Rival.

"Yaudah mending sekarang ke kelas aja, bentar lagi bel." Talita beranjak dari duduknya, dan mulai melangkah. Namun tiba tiba ketika Talita akan melangkah lagi, tangannya di tarik oleh Rival. Dan,

GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang