Part ini aku bagi 2 ya
Selamat membaca❤
"Bisakah kamu berjanji untuk tidak akan mengecewakan aku lagi?"-Talita Azellia
Author Pov's
Entah harus bagaimana lagi menggambarkan kebahagian Talita saat ini. Gadis itu benar benar merasa seperti 'wanita paling bahagia di dunia'. Bagaimana tidak? Impiannya selama ini terwujud. Tidak ada lagi tampang kesedihan pada wajahnya, tidak ada lagi rasa kekecewaan dalam hatinya. Yang jelas ada sekarang hanya kebahagian dalam hidupnya.
Pagi ini juga langit seperti ikut bahagia melihat Talita bahagia. Awan putih dengan warna kuning sedikit sisa sunrise menghiasi langit biru. Perlahan matahari mulai terbit, dan sedikit demi sedikit sinarnya masuk pada kaca jendela kamar Talita.
Sedikit terganggu oleh sinar matahari itu, Talita memutuskan untuk bangun. Tangannya terulur pada nakas di samping tempat tidurnya, mengambil ponselnya lalu memainkannya sebentar. Detik berikutnya Talita beranjak menuju kamar mandi dengan langkah malas.
Sekitar dua puluh menit, Talita sudah kembali dengan seragamnya. Lalu beralih dan duduk pada kursi meja rias. Kini wajahnya menghadap ke arah cermin, menatap dirinya sendiri lalu tersenyum. "Selamat pagi Rival." Gumamnya, seraya memoleskan make up tipis pada wajahnya, dan sedikit liptint pada bibirnya.
Setelah selasai make up Talita langsung turun ke bawah untuk sarapan. Pasti Della dan Renal juga sudah menunggunya. Talita menuruni anak tangga dengan sibuk mengetik pesan pada grup kelasnya yang akan ulangan matematika hari ini.
"Ta, Rival nungguin tuh di luar." Della datang dengan membawa secangkir teh panas untuk Renal. "Ajak masuk sana Ta, biar sarapan dulu." Lanjut Della kemudian.
Bukannya ngomong dulu kek kalau mau jemput. Batin Talita.
Talita diam, memakan roti yang berisi slai strawberry itu. Gadis itu sepertinya menghiraukan ucapan ibunya, sekarang saja ia masih melamun sembari memakan roti. "Ck, di suruh malah bengong. Ajak masuk itu Rival di luar kasian." Perintah Della lagi, menyadarkan lamunan Talita.
"Iya, suruh sarapan dulu Ta." Timpal Renal.
"Ah biarinlah, biar nanti makan di kantin aja. Tata berangkat dulu ya." Talita menyalami tangan kanan Renal dan Della bergantian, lalu meninggalkan kedua orang tuanya.
____
Eh,
Dengan tidak sengaja Talita menginjak sesuatu. Mata Talita seketika membulat, melihat satu tangkai bungan mawar tergeletak di lantai, di depan pintu rumahnya. Sedetik kemudian Talita mengambil bunga mawar itu. Talita membaca surat yang di selipkan pada mawar itu. 'Good morning Talita, have a nice day'.
Siapa sih, udah tiga kali yang ngirim mawar ke gue. Batin Talita.
Talita mencoba mengenyahkan pikirannya. Tapi ia masih penasaran, siapa yang mengirim mawar untuknya selama ini. Talita mengedarkan pandangannya, ia mendapati Rival yang sedang memainkan ponselnya di ujug dekat pagar rumahnya.
Gadis itu berjalan menghampiri Rival. Dan, ketika sudah sampai Talita berdeham pelan membuat Rival yang mendengarnya menolehkan kepalanya. Pandangan mereka bertemu, Rival tersenyum. "Selamat pagi." Ucap Rival, menatap Talita lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye
Teen FictionDisini bukan aku yang menginginkan untuk berpisah. Namun tuhan sudah mengaturnya dalam sebuah takdir. Ketika aku menginginkan kembali untuk bersama, maka ada dua pilihan yang harus aku pilih salah satunya. (Mungkin) pilihanku menyakitkan untukmu, na...