"Kita memang saling menyayangi tapi jika takdir berkata lain, untuk apa kita masih bersama?"
Author
Grup; TIGA SEKAWAN
Fazar: P
Fazar: Elah nih grup udah kek hati gue aja, SEPI!!!
Fazar: Ren????? Val?????
Fazar: Liburan nyok
Rendi: Nyok ah, tapi kemana?
Fazar: Kemana mana hatiku senang huahaha
Rendi: Bacot! Val gimana mau kagak?
Fazar: Au nih si Rival diem diem bae, jangan jangan langi 'hm' sama si Tata
Rendi: 2
Rival: 3
Fazar: Lah . .
Rival: Kemana?
Fazar: Kemana apanya? Lo datang datang udah kek orang amnesia, tbtb nanya kemana, wagelasehhh
Rival: Si anjink bacot!!!
Rendi: Villa om gue aja gimana?
Rival: Hayulah
Fazar: Besok sabtu sore berangkat, mari kita habiskan libur tiga hari dengan hal-hal di luar kemampuan manusia
Rendi: Ngebacot mulu si jolay
Rendi: Val ajak Talita sama Dania biar makin seru
Rival: Kalau mau
Fazar: Nggak nggak, nggak usah di ajak ah ribet
Rendi: Serah gue lah villa villa gue, masalah buat lo?!
Rival: Mampus lo Fazar si jolay jomblo alay
Fazar: Demi apapun lo berdua bukan temen gue!
Untuk beberapa waktu kedepan grup itu kembali sepi. Rival kembali menyimpan ponselnya di atas nakas, saat ini pria itu sedang merebahkan tubuhnya di ranjang, menengadahkan kepalanya ke atas menatap langit-langit kamarnya.
By the way, tadi Fazar mengajak liburan memang SMA Merah Putih minggu depan akan di liburkan sekitar tiga harian, entah apa alasannya tapi yang jelas itu menjadi kabar bahagia untuk seluruh siswa siswi SMA Merah Putih. Jadi tidak ada salahnya bukan mereka berliburan sebentar.
Liburan mereka mungkin tidak hanya bertiga pasti mengajak Dania dan Talita, itupun jika kedua gadis itu mau."Kok gue jahat ya." Gumam Rival tiba-tiba.
Pikiran Rival teringat pada kejadian satu tahun yang lalu. Dimana dirinya mendekati Talita hanya karena ingin membalaskan dendamnya pada mantan ke kasihnya. Percayalah tidak ada yang mengatahui hal ini kecuali dirinya dan Pram.
Rival takut jika suatu hari ia kehilangan Talita lagi, itu mungkin sudah pasti karena cepat atau lambat Pram akan memberi tahu Talita tentang Rival pertama mendekati Talita karena ingin balas dendam atau mungkin nanti Rival sendiri yang akan memberi tahunya.
Tapi apapun resikonya, Rival akan menanggungnya sendiri karena ini memang kesalahannya dari awal.
Rival menghembuskan nafas kasar, lalu matanya beralih menatap gelang yang melekat di tangan kanannya. "Cewek ini emang bisa bikin gue nggak berhenti mikirin dia." Ucap Rival terkekeh pelan, seolah olah Talita ada di dalam gelang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye
Teen FictionDisini bukan aku yang menginginkan untuk berpisah. Namun tuhan sudah mengaturnya dalam sebuah takdir. Ketika aku menginginkan kembali untuk bersama, maka ada dua pilihan yang harus aku pilih salah satunya. (Mungkin) pilihanku menyakitkan untukmu, na...