Vomments y biar w tambah semangat update this freakin story
***
"Ghita. Aku udah kenal." potong Vivi dengan ketus.
Ya, cewek itu adalah Ghita. Mantan sahabat Vivi plus pacar Vero saat ini.
Vero mengerutkan keningnya. "Kamu kenal? Oh iya, kalian kan satu sekolah."
Ghita memasang wajah polos tak berdosa di depan mereka, membuat Vivi terkekeh sarkastik melihatnya.
"Rere, Jo, kakak gue, setelah itu siapa lagi?" kata Vivi sambil tersenyum sinis.
"Maksudnya apa, Vi?" tanya Vero bingung.
"Kak Vero diem dulu." ketus Vivi. "Udah merasa cewek paling cantik sedunia? Lo pake pelet apaan sampe Jo sama kakak gue mau lo selingkuhin?"
"Vivi, ini apaan sih?" Sergah Vero semakin bingung.
"Tanya sama Ghita aja! Ini nih Via, udah ditikung sama dia." Vivi menunjuk Via yang daritadi diam saja. Dia harus jaga image di depan Vero yang super ganteng.
"A—aku balik duluan." Ghita berlari menjauhi mereka.
Melihat itu, Vivi berteriak heboh. "Woi! Mau kemana lo?! Heh, malah kabur! Pengecut! Dasar cabe!"
Via menutup wajahnya saat orang-orang di sekitar mereka memandang Vivi aneh sambil menggeleng-gelengkan kepala mereka.
Jelas saja, ini tempat umum yang ramai dan sekarang Vivi bertingkah seperti ini. Tentu saja menjadi pusat perhatian.
"Vivi. Jelasin. Ada apa?" tanya Vero dingin. Dari tadi dia bicara tapi dikacangin Vivi terus.
"Gak ngerti juga?" tanya Vivi, ia menepuk keningnya dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Nggak." Jawab Vero singkat.
"Jadi, si Ghita itu punya pacar. Namanya Raihan, dipanggil Rere, anak kelas 11 IPS 4, pake kacamata—"
"The point is?" tanya Vero tidak sabar.
"Sorry, jadi si Ghita punya pacar namanya Rere, terus dia selingkuh sama pacar eh mantan Via namanya Jonathan, dan sekarang dia selingkuh sama kamu." Ujar Vivi menggebu-gebu.
Vero membelalakkan matanya tak percaya. "Kamu serius?"
"Menurut kamu?"
"Enggak."
"Ih kak Vero... Aku serius. Extra Double serious."
****
"Makasih kak Vero, makasih Vivi. Gue duluan ya." kata Via yang untung saja ingat untuk berterimakasih, lalu dia turun dari mobil Vero.
Setelah kepergian Via, Vivi diam sepanjang perjalanan. Diamnya Vivi yang biasa mengoceh panjang membuat Vero sedikit bingung dan melirik ke arah cewek itu sekilas.
"Kok kamu diem aja? Biasa ngoceh mulu." Ucap Vero mencoba mencairkan suasana.
"Hm, capek." Jawab Vivi malas.
"Gak marah kan sama aku?"
"Sedikit."
"Kenapa marah?"
"Kamu juga. Kenapa ngerasa aku marah?"
"Ya... Soalnya dari tadi diem aja. Kirain udah nggak napas."
Vivi memutar bola matanya malas. "Apaan dah."
"Jadi?"
"Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate You, Teacher!
RomanceCerita klasik tentang 'bad girl' yang membenci 'handsome teacher' *** "Muka pas-pasan aja belagu. Sok pinter lagi. Dasar tua!" -Vivi "Dasar murid ga sopan. Ngomong sama guru kayak ngomong sama orang gila." -Kevin