Vote doloo yaa njerrrr:*
***
'Apa gue bolos pelajaran matematika aja ya? Mau taroh dimana muka gue kalo ketemu tuh orang.' pikir Vivi saat berada di depan kelasnya.
'Pelajaran pertama pula tuh anjir!'
Tetttt tetttt
Vivi masih berada di depan kelasnya, bahkan tidak menyadari bahwa bel masuk telah berbunyi. Cewek pemalas itu masih berkutat dengan pemikirannya.
'Ah gue bolos aja lah, udah lama juga gue kaga bolos.'
Vivi mengangguk yakin lalu berbalik dan—
"AAAAAA!!!" teriaknya terkejut setelah melihat orang yang ia hindari malah berada tepat di hadapannya.
Kevin, guru galak itu menatap Vivi tajam sambil tersenyum miring. "Pagi, Vivi Andira Putri!" sapanya, terdengar seperti sebuah ancaman di telinga Vivi.
Vivi tidak menjawabnya melainkan hanya tersenyum kaku, ia sangat malu sejak kejadian kemarin.
"Kenapa teriak tadi? Kaget ketemu saya?" tanya Kevin, bermaksud untuk mengejek Vivi.
Vivi menggeleng kaku, jangan lupakan ekspresi malunya saat ini. 'Gue harus kabur nih!' pikirnya.
"Pak, saya permisi dulu ya. Mau ke toilet."
Vivi berjalan cepat menjauhi Kevin, tidak sebelum Kevin menarik tas ransel yang masih Vivi pakai.
Cewek bandel itu menatap Kevin bingung, mengapa gurunya ini menarik tasnya?
"Sebaiknya kamu meletakkan tas kamu dulu di kelas, Nona." peringatnya.
'Nih orang pasti tau kalo gue mau kabur. Kacau nih kacau!'
"Oh gitu? Harus ya, Pak? Kalo saya nggak mau gimana?" balas Vivi sengit.
"Berarti kamu mau bolos." kata Kevin enteng.
Vivi menggeram, tangan mengepal kuat ingin menghajar pria dihadapannya. "Bapak jangan seenaknya nuduh saya gitu!" bentaknya.
'...walaupun emang bener sih.' lanjutnya dalam hati.
Kevin membalas tatapan tajam Vivi.
"Vivi? Pak Kevin? Udah bel kan? Kok nggak masuk?" sebuah suara perempuan menginterupsi acara tatap-tatapan mereka.
"Via!" pekik Vivi.
"Kalian, silahkan masuk kelas." kata Kevin mempersilahkan kedua muridnya untuk memasuki kelas duluan.
Dengan semangat, Via menggandeng tangan Vivi untuk masuk ke kelas tapi Vivi menahannya. "Pak, saya kebelet pipis. Boleh permisi ke toilet bentar gak?" tanya Vivi yang mencoba bersikap sopan ke Kevin.
"Tidak! Sebelum kamu menaruh tas dulu di kelas." tegas Kevin.
Vivi memutar bola matanya malas. Lalu dia berlari memasuki kelas dan keluar kelas tanpa memakai tas lagi.
"Udah kan, Pak? Saya permisi ya."
"Kamu ke toilet ditemenin Salvia." kata Kevin.
"Ah elah ribet amat sih, Pak." decak Vivi.
"Loh kok saya, Pak?" tanya Via bingung.
"Biar anak yang bernama Vivi ini tidak bisa bolos. Makanya kamu temenin aja." kata Kevin kepada Via.
Vivi menggeram dalam hati. 'Suka banget ngurusin hidup orang.'
"Yaudah, saya masuk dulu. Kalian, sana tuntaskan masalah toiletnya." usir Kevin, lalu dia masuk ke dalam kelas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate You, Teacher!
RomanceCerita klasik tentang 'bad girl' yang membenci 'handsome teacher' *** "Muka pas-pasan aja belagu. Sok pinter lagi. Dasar tua!" -Vivi "Dasar murid ga sopan. Ngomong sama guru kayak ngomong sama orang gila." -Kevin