woe maap ye jarank apdet!
sibuk aqutuHappy reading!
****
Setelah kepergian Kevin, Vivi dilanda rasa bosan. Kemudian ia membuka handphonenya dan baru menyadari bahwa Via mengirim banyak pesan.
Lalu dia memutuskan untuk menelpon teman sebangkunya dan tersambung.
"Halo, Via."
"Vivi! Lo kemana aja? Bolos lagi lo?" Nada Via terdengar kesal di seberang sana.
"Idih, engga. Gue kesiangan."
"Kirain."
"Bilangin ke Lala ya gue sakit. Nanti dibikin alfa, mampus gue."
"Amanlah. Udah gue bilang tadi lo sakit. Padahal lo kesiangan. Kan anjir."
"Yaelah, Via. Eh, nggak belajar lo?"
"Jamkos setan. Seneng banget gue."
Vivi mendengus, "Hilih. Lo ngespam gue kayak gue anak lo."
"Ih lo mah. Eh gue mau cerita."
"Apaan?" Tanya Vivi penasaran. Ia selalu penasaran jika Via mau bercerita padanya. Hitung-hitung bisa dapat bahan gosip baru.
"Tadi pas istirahat pertama, si Ghita ke kelas. Jumpain gue."
Mata Vivi terbelalak kaget, "Anjrit, terus?"
"Dia bilang kalo dia nggak rebut Jonathan. Jonathan yang suka sama dia."
"Ih anjing!"
"Gue tanya ke dia, jadi pacar dia sebenernya siapa? Katanya Kak Vero."
"Tai. Terus terus?"
"Ya gitu. Katanya dia mutusin Rere, terus pacaran sama Jonathan. Trus dia dideketin sama Kak Vero. Trus dia mutusin Jo dan sekarang pacaran sama kakak lo." Jelas Via yang menyebutkan kata trus terlalu banyak.
"Wtf, masih pacaran sama Kak Vero?"
"Iya, katanya."
"Vero bego banget, mau aja ditipuin sama tuh cewek."
"Iya gue geram banget. Apalagi si Ghita mukanya sok polos anjing, pengen gue tonjok."
"Trus lo ngomong apa ke dia?"
"Gue usirlah. 'Pergi lo! Gue gak minta penjelasan lo yang gak bener itu! Dasar perebut cowok orang!' Gue teriak gitu sampe satu kelas denger. Sumpah gue seneng pas si Sam ngusir dia."
"Bagus, bagus. Pengen banget gue mukulin Kak Vero."
"Hilih. Kalo dia udah putus, lo comblangin gue sama kakak lo ya."
"Idih mau banget lo."
"Anjir serius tai."
****
Vero memasuki rumahnya dan menemukan Vivi yang tengah duduk di atas sofa. "Vi, kamu udah makan siang?" tanya Vero pada adiknya itu.
Dia sedikit bingung dan melirik Vivi yang sibuk menonton TV tanpa memperdulikannya. Vivi tidak mendengarnya? Atau suara Vero kurang keras?
"Vivi." panggilnya lagi. Vivi masih tidak menghiraukannya.
Dengan cepat Vero duduk di samping Vivi dan menjitak kepala adiknya.
"Ih apaan sih!" kata Vivi ketus.
"Lagian kamu sih, aku ngomong dikacangin."
"Serah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate You, Teacher!
RomansaCerita klasik tentang 'bad girl' yang membenci 'handsome teacher' *** "Muka pas-pasan aja belagu. Sok pinter lagi. Dasar tua!" -Vivi "Dasar murid ga sopan. Ngomong sama guru kayak ngomong sama orang gila." -Kevin