23. Dinner

5.5K 210 16
                                    

baca author's note di bawah ya...

***

"Vi, nanti suruh Kevin dateng ke rumah buat makan malam ya." Kata Dino--Papi Vivi, di sela-sela waktu sarapan pagi mereka.

Dahi Vivi mengernyit, "Buat apa?" Tanyanya mendelik tidak suka.

"Ngundang makan malemlah. Masa ngajak berenang? Mami bakal masak enak banget nanti." Jawab Rina--Mami Vivi terkekeh.

Vivi memutar bola mata malas. "Ngapain dia makan malem disini? Tau lah Kevin gimana orangnya. Pasti nanti katanya dia sibuk."

"Udah deh bilang aja dulu ke dia. Kamu ini ngelawan aja sama Mami." Ucap Rina sedikit kesal melihat kelakuan anaknya yang suka sekali melawani orang tua sendiri.

Tidak heran jika Vivi sering melawan guru.

"Yaudah. Tapi kalo dia emang nggak mau, jangan salahin Vivi. Vivi udah bilang dia sok sibuk."

Setelah menikmati lezatnya sarapan pagi, Vivi diantar ke sekolah oleh kakaknya yang jelek, Vero.

"Kak, ada acara apa sih sampe si tua itu disuruh makan malem di rumah?" Tanya Vivi menoleh pada Vero yang tengah menyetir.

Vero menaikkan bahunya acuh. "Nggak tau. Mungkin mau ngebahas hubungan kamu sama dia." Jawab Vero asal.

Vivi tertawa, "Dih, apaan. Mau ngelamar? Hahaha..."

Vero melirik adiknya yang tengah tertawa dengan datar. "Mungkin."

"Nyampe tuh orang mau macem-macem, bakal kawin lari aku."

"Macem-macem apaan, Vi?" Tanya Vero bingung. "Ngelamar gitu, contohnya." Jawab Vivi polos.

"Itu bukan hal negatif. Lagian kamu mau kawin lari sama siapa coba?"

"Sama Kak Vero lah."

Vero menatap Vivi terkejut, "Apa?"

"Woi, nyetir!" Bentak Vivi, lalu Vero memfokuskan pandangannya kembali ke depan.

"Untung aja nggak nabrak. Lagian lebay amat sih, Kak. Aku bercanda doang tadi. Mana mau aku kawin lari sama kamu. Kamu jelek."

Vero mendumel dalam hati. Dia mengira Vivi serius dalam perkataannya.

Tapi kenyataannya adalah Vivi tetap Vivi, tidak pernah serius.

***

Vivi memasuki kelas dan melihat Via sedang duduk di bangkunya. Juga, ada Dimas yang tengah ditarik-tarik oleh Sam untuk keluar dari kelas.

"Apaan nih, woi?" Tanya Vivi ngegas.

Bagaimana tidak? Masih pagi tetapi kelasnya sudah ribut saja seperti pasar. Dan semua ini gara-gara cowok item itu, Dimas.

"Nih, si Item nggak mau keluar kelas." Kata Sam marah.

"Pergi kek lo! Risih tau gue!" Kata Via membentak Dimas.

Vivi duduk di tempatnya dan menatap Dimas datar. "Lo mau diaduin ke guru?"

Dimas menggeleng, "Tapi aku suka sama Via."

Dahi Vivi mengernyit ketika mendengar jawaban Dimas yang sama sekali tidak nyambung dengan pertanyaannya barusan.

"Nggak ada yang peduli! Lo mau suka sama gue kek, sama Sam kek, yang penting lo pergi!" Bentak Via.

"Wih, bisa ngebentak juga lo ya." Bisik Vivi mengejek.

Via melirik Vivi kesal, lalu dia melotot pada Sam agar Sam membantunya mengusir Dimas.

Hate You, Teacher!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang