Kebenaran Mutlak (A)

75 7 6
                                    

9

Apa yang kamu lihat? Apakah angka sembilan?

Kalau saya ingin berkata bahwa itu adalah angka enam, kamu mau apa? Marah? Menghina saya bodoh, begitu? Atau mencela saya dengan perkataan sampah?

Izinkan saya tertawa sejenak. HA HA HA HA.

ukhm. Sampai mana tadi?

Oh iya, silakan, itu adalah hak kamu. Dan hak saya di sini adalah mengungkapkan apa yang menurut saya benar, kok.

Lagipula saya belum selesai berpendapat, dan kamu juga belum tahu kan apa alasan saya berkata demikian? Memangnya apa peduli mu dengan alasan saya? Toh, selama ini kamu hanya peduli dengan apa yang kamu anggap benar saja, bukan begitu?

Aku akan memberi rahasia kecil, sebenarnya, apa kamu sudah tahu kalau selama ini banyak orang yang malas mengutarakan alasannya kepadamu, sebagian besar dari mereka lebih baik diam atau sebagiannya lagi menggerutu, entahlah. Kamu tidak pernah menghargai orang lain yang kamu anggap lebih rendah, sih.

Padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan ancaman yang sangat keras, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda ;

ﻟَﺎ ﻳَﺪْﺧُﻞُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻓِﻲ ﻗَﻠْﺒِﻪِ ﻣِﺜْﻘَﺎﻝُ ﺫَﺭَّﺓٍ ﻣِﻦْ ﻛِﺒْﺮٍ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺟُﻞٌ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﻳُﺤِﺐُّ ﺃَﻥْ ﻳَﻜُﻮﻥَ ﺛَﻮْﺑُﻪُ ﺣَﺴَﻨًﺎ ﻭَﻧَﻌْﻠُﻪُ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻗَﺎﻝَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺟَﻤِﻴﻞٌ ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟْﺠَﻤَﺎﻝَ ﺍﻟْﻜِﺒْﺮُ ﺑَﻄَﺮُ ﺍﻟْﺤَﻖِّ ﻭَﻏَﻤْﻂُ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ

"Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi. Ada seseorang yang bertanya, Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus ? Beliau menjawab, Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain". (HR. Muslim no. 91).

Yang dimaksud orang sombong oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam adalah, orang yang tidak mau mendengarkan penjelasan, keterangan, perkata'an orang lain atau pihak lain dan menolaknya, mengingkarinya. Karena menurutnya, dirinya atau kelompoknya lebih pintar, lebih berilmu, lebih baik, lebih segala-galanya.

Akibat dari kesombongannya, maka orang yang terjangkiti sifat sombong, dadanya akan terasa sesak ketika Al-Haq di sampaikan atau di tunjukkan kepadanya dari pihak lain. Alih-alih menerima dengan lapang dada, malah sebaliknya mencari-cari dalih untuk membantah dan mematahkan keterangan yang di sampaikan kepadanya. Dan yang lebih buruk dari itu, malah merendahkan, menghina dan mencemo'ohnya.

• Wajib menerima kebenaran
Al-Haq (kebenaran), wajib kita terima yang datangnya dari siapapun.

(source:
https://agussantosa39.wordpress.com/2015/12/18/wajib-menerima-kebenaran-dari-siapapun-datangnya/)

Nah, jadi kalau begitu, saya akan beritahu alasannya, saya berkata itu adalah angka enam karena saya melihat dari sudut pandang 180' pada layar ponsel.

Apakah saya salah? Lalu jika sudah begitu, apakah hanya kamu yang boleh memiliki Kebenaran Mutlak?

23 April 2018.

INTERPRETASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang