Kau menolak untuk bersua. Kau memilih untuk bungkam. Kau lihat kebiadaban disekitar, namun kau diam?
Pecundang!
Ya.
Demikian aku, juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERPRETASI
RandomBukan sebuah kisah, puisi, atau ungkapan manis yang membuat tenggelam dalam khayal sampai kelopak mata mu sulit untuk terpejam. Sekadar asumsi sampah- residu isi kepala yang rasanya mubazir jika dibiarkan larut bersama waktu. Slow update•••• hanya...
Menolak
Kau menolak untuk bersua. Kau memilih untuk bungkam. Kau lihat kebiadaban disekitar, namun kau diam?
Pecundang!
Ya.
Demikian aku, juga.