Apakah menjadi dewasa adalah hal yang menyakitkan? Maksud ku, kau harus selalu menerima dengan lapang dada tentang semua hal? Kau harus bersikap bijaksana? Kau harus mampu berpikir bagaimana keluar dari masalah mu sendirian? Kau harus acuh pada orang-orang menyebutmu dengan sebutan konyol atau memberi stigma terhadap pesona mu? Kau harus mulai tidak peduli dengan hal yang membuat mu menjadi sakit hati? Kau harus tenang ketika masalah menghadang, begitu?
Chairil Anwar pernah berkata bahwa ia ingin hidup seribu tahun lagi, namun aku hanya ingin hidup tanpa bersikap dewasa. Aku ingin menyuarakan bahwa aku belum mampu menghadapi pahitnya dunia, aku masih ingin menangis ketika ada yang merendahkan ku, aku ingin menendang bokong orang lain yang mengejek atau mencari masalah dengan ku, aku ingin berlari dan bermain hal yang aku suka bersama teman-teman ku mengelilingi padang rumput atau berendam di sungai, aku ingin berhenti memikirkan logaritma, statistik, sin, cos, tan, atau harga perumahan mewah di Jakarta yang terus meningkat, entah..
Aku hanya ingin berhenti berpura-pura dapat bijaksana, namun nyatanya tidak. Aku mau melepas topeng kedewasaan ini. Kedewasaan adalah bentuk penindasan diri karena didasarkan atas tuntutan; jika umur mu bertambah, kau harus dewasa.
----- Dari aku yang muak dengan tuntutan untuk menjadi dewasa.
10 Juli 2019.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERPRETASI
RandomBukan sebuah kisah, puisi, atau ungkapan manis yang membuat tenggelam dalam khayal sampai kelopak mata mu sulit untuk terpejam. Sekadar asumsi sampah- residu isi kepala yang rasanya mubazir jika dibiarkan larut bersama waktu. Slow update•••• hanya...