Sudut jalan, kedai kopi, tempat fotocopy atau ujung trotoar itu saksi bisu dimana aku dan kamu pernah saling bersendagurau. Kita bercerita tentang banyak hal, bahkan sampai lupa apa saja yang telah dibahas.
Kamu dan segala hal yang menyangkut diri mu pernah hadir dalam hidup ku. Rasanya perih jika harus mengingatnya kembali, bukan, bukan karena kenangan nya pahit, namun lebih kepada kita yang tidak bisa mengulang kembali kisah itu.
Rasanya sesak, tidak nyaman, dan ingin melenyapkan diri jika bisa saat berpapasan dengan mu. Perih yang aku rasa karena sekarang kita mulai membangun batas, aku dan kamu, bukan kita.
sebuah draft; sebelum luruh lantah rasa sakit ku. Masih menunggu kapan berakhir.
6 Juli 2019.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERPRETASI
RandomBukan sebuah kisah, puisi, atau ungkapan manis yang membuat tenggelam dalam khayal sampai kelopak mata mu sulit untuk terpejam. Sekadar asumsi sampah- residu isi kepala yang rasanya mubazir jika dibiarkan larut bersama waktu. Slow update•••• hanya...