Kau lahir, sebelum itu kau ada dalam rahim. Kau tak menyadari entitas mu sebagai manusia, kau juga belum merasakan apa-apa.
Selamat datang, tangis mu pecah kala itu, menggema ke seluruh dinding, mendebarkan hati ibu mu, atau siapapun yang ada kala itu.
Selamat, kau menjadi manusia. Kau terpilih, namun tak bisa memilih. Lahir dari keluarga yang mana, nasib yang mana, dan kepercayaan yang bagaimana.
Sekarang, sambutlah diri mu, kamu yang seperti ini, terima, kemudian jalani, karena kau hanya punya hari ini, yang lalu tak akan kembali.
Cara bekerjanya memang begitu adanya, kau cukup nikmati. Pilih lah yang menurut mu paling baik, atau kau merasa senang. Hidup memang sekali, yang ku tahu sejauh ini.
Karena itu, memohon lah kepada Yang Maha Memiliki Kehidupan, untuk bisa bersama dengan orang yang kau ingin bersamanya, di kehidupan mu yang sesaat.
Jika ada masalah tak perlu lari atau sembunyi, kau hanya perlu jalani, esok juga akan sirna. Jua kesenangan, jika kau beruntung bertemu, tak perlu larut dalam euforia berlebihan, kenang dan nikmati, karena memang tak ada yang abadi.
Sementara.
Sajak Paling Penting Bulan Desember 2019. (24/12)
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERPRETASI
AlteleBukan sebuah kisah, puisi, atau ungkapan manis yang membuat tenggelam dalam khayal sampai kelopak mata mu sulit untuk terpejam. Sekadar asumsi sampah- residu isi kepala yang rasanya mubazir jika dibiarkan larut bersama waktu. Slow update•••• hanya...