Realita

13.4K 445 1
                                    

Jam beker mengganggu seseorang yang sedang tertidur diatas ranjang biru, Merasa terganggu Gadis kecil itu menguap dan mengucek matanya.

"Jam6? Gue harus siapsiap biar dia galolos" Ucap gadis kecil itu.

Prilly Fahrezia

Ya

Prilly.

Setelah dirasa perfect prillypun turun untuk sarapan.

"Morning Kakev"

"Hallo bie, cepet abisin sandwichnya" ucap seseorang yang dipanggil kakev itu.

Kevin Fahrezi

"Pilly duluan kak bay" kata prilly sambil mencium pipi kanan sang kaka.

Prilly pun keluar rumah. Bertepatan dengan seseorang yang mengendarai motor ninja hitam.

"Stop!" Teriak prilly sembari rentangin tangannya didepan lelaki itu.

"Apaan si lo? Bosen idup? Hah?" Balas ketus lelaki itu.

Ali prasetya putra. Yang dikenal dengan sikap yang arrogant.

Prillypun tidak menghiraukan ucapan ali tadi, tanpa disuruh sang empunya motor. Ia lebih dulu naik di jok belakang.

"Stupid leadis" gumam ali

"Cepet jalan" kata prilly sambil menenderkan kepalanya di bahu ali.

Diperjalanan ali tak habis fikir apa yang diinginkan wanita gila itu. Batinnya.

Setelah menempuh perjalanan 20 menit mereka pun sampai di depan sekola.

"Turun lo" kata ali ketus sambil turun dari motor. 

"Ali tunggu!" Kata prilly sedikit berteriak sembari membenarkan rambutnya akibat terkena angin tadi.

Di lawan arah ada seseorang yang menghampiri ali.

"Hai ali?" Sambil memasang senyum nya.

"Oh hai cha?" Balas ali.

Prilly's pov

Gue salah ya kalo suka sama ali? Kenapa kegue dia begitu?
Sedangkan ke yang lain ah! Sudahlah Gue males.

Mereka jalan gitu aja. Ninggalin gue. I hate situation.

"Hai prill? Kelas yuk bentar lagi masuk" Sapa salsa Sambil megangin tas ranselnya.

Gue bales cuma anggukan kecil.

Saat pelajaran pertama usai, gue ngerasa laper. Yauda gue izin ke guru piket.

Prilly's pov off

Sepanjang jalan koridor sekolah prilly memegangi perutnya. Dia tak sengaja melihat pintu Ruang perpustakaan terbuka. Dia mendengar senda gurau. Yang tentu suaranya sangat familiar ditelinganya.

"Ahaha bisako" itu seperti suara ali.

"Ah Alimah jangan diberantakin"
Prilly yg merasa mual mendengar rengekan manja icha pun geram. Entahlah rasa lapar sudah lama hilang.

"Brukk"

Bantingan pintu perpustakaan mengagetkan dua orang didalamnya.

"Apaapaan si lo? Jangan mentang mentang sekola ini milik om lu. Lu bisa leluasa bikin ulah apaaja." Bentak ali geram

"Gue gaseneng lu deket ama orang itu ali. Lu cuma punya gue" kata prilly meluapkan emosinya. Matanyapun berkaca kaca.

"Urusannyaapa? Lu siapanya gue larang larang gue deket ama icha? Hah? Bukan pacar guepan?" Kataali sambil menajamkan arah tatapan matanya.

Alipun menarik icha ubtuk keluar meninggalkan prilly sendiri diruangan buku buku itu.
Icha yang melewatinyapun tersenyum miring.

"Apa gue salah? Semua yang gue lakuin itu salah? Gue gamau ali deket ama icha" teriak dia

"Bunda, kalo bunda ada disini, prilly mohon. Bilangin prilly kalo yang prilly lakuin itu salah"

Prillypun terbangun dengan tampilan acak acakan. Setelah merapihkan penampilannya, iapun kembali kekelas.

"Awws" ringis prilly ketika merasakan ada seseorang yang menabrak bahunya.

"Sorri prill gasengaja, Ada yang sakit?" Tanya orang itu.

Dia bani.

"No thanks" ucap prilly menampilkan senyum kecilnya itu. Setelah itu dia berlalu.

Saat hampir sampai dikelasnya, ia tak sengaja melihat objek Yang membuat hatinya sakit.

Dia melihat ali sedang duduk berdua di kursi dekat taman.

Prillypun menghiraukan nya. Ia takmau kena bentakan yang membuatnya cukup merasakan sakit dihatinya.

Saat sampai dikelas, prilly pun mengetuk pintunya.

"Assalamualaikum bu, maaf saya tadi Habis Buang air" ucap prilly terlihat sopan.

"Yauda silahkan" kata bu bandung.

Oh tidak. Sebenarnya namanya adalah bu suti. Namun dia selalu melogatkan lagu daerah yang bejudul bandung. Jadi julukan dia adalah bu bandung.

Disisi lain. Ali baru kembali dengan icha digandengnya.
Kebetulan jam kosong dikelas ali.

"Hai man?" Sapa ali kepada temannya.

"Berduaan mulu lo li, lepas ngapa tu tangan kek pake nasi buat bungkus kado" Kata Isal

Alipun melepaskan genggamannya dengan icha.

"Nanti malam lupada nginep dirumah gue ya"kata ali kepada kedua temannya

"Siapin aje snack buat gadang. Jangn kayak dirumah isal cuma dapet aer putih" celetuk brandon yang dihadiahi jitakan oleh isal

"Gue dibawa bawa lu kupret" kata isal

"Tenang aja"

Saat berakhir obrolan ketiga orang sahabat itupun bertepatan dengan guru datang.

Ali dan sahabatnya dikenal dengan Devil arrogant. Tetapi saat mereka berukumpul hanya bertiga. Sifat konyol pun muncul. Cool hanya bungkusan luar bagi mereka.

Bel pulang sekolah pun berbunyii

Prilly keluar dengan terburu buru menuju parkiran.

"Bie mau bareng kaka ga? Tapi kaka anter ka mila dulu" kata kak kev didalam mobil dengan kaca yang sedikit terbuka.

"Ngga usa, kaka duluan aja"

"Oyauda hatihati"

Kevinpun berlalu. Sedangkan ali baru datang dengan icha disampingnya.

Prillypun menghampiri mereka.

"Ali bareng gue" kata prilly
sambil memisahkan dan berdiri diantara mereka berdua.

"Mau lo apa? Gue mau bareng icha, lu ngapain disini?" Tanya ali ketus

Kedua sahabat alipun datang.

"Neng piy bareng aa isal aja yuk?" Kata isal sambil ngedipin sebelah matanya

"Matalo kenapa tulul" kata brandon sambil menoyor kepala isal

"Tangan lu seneng ama kepala gue apa tong?"

"Ayuk neng piy" lanjut isal

"Ngga makasi" tolakprilly

"Rasain lu" kata brand sambil meleletkan lidahnya.

Tanpa disuru prillypun naik ke jok motor ali.

"Ayoli lama" kata prilly sambil memainkan ponselnya.

"Brandon lu tampung icha. Gue mau balik ama ali" lanjut prilly.

"Yaudah li gapapa" kata icha somanis.

"Besok vesok ya cha" kata ali

Alipun pasrah menaiki motornya.

Mr. Arrogant, I Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang