Aku bahagia!

5.4K 176 0
                                    

"Huek...Huek..." mual prilly langsung berlari ke arah wastafel kamar mandinya. Ia sangat ingin memuntahkan isi perutnya itu, tetapi hanya keluar cairan putih saja.

"Aduhh ali belum pulang lagi" gumam prilly sambil membersihkan mulutnya di depan cermin kamar mandi.

Ali mulai hari ini sudah bekerja kembali, pekerjaan yang menumpuk membuatnya pening dan kadang pulang terlambat kerumah.

"Ali lo balik aja. Istri lu sendiri kesian" kata isal saat berada di ruangan ali.

"Iya li. Kurang belaian istri elunya, nanti dibelai sama satpam tetangga mau?" Celetuk brandon sambil memutarkan kursinya kesana kemari.

"Lu ngomong dikit tapi maknanya lebat ye" kata ali kembali.

"Dih gue bener pan sal?" Kata brandon.

"Gatau. Biar gue aja yg balik nanti prilly gue belai belai manjahhh" kata isal sambil menatap langit langit ruangan kerja ali.

"Enak amet lu. Gue juga mau" kata brandon

"Udah ih. Kalian urusin kerjaan gue nanti gue balik mau ketemu istri tercinta dulu oke?" Kata ali.

"Dih sudi monyet."

"Gaada sopan sopannya lo sama bos"

"Bodok"

"Kerjain tuh lu bedua. Gue mau balik awas aje besok kaga beres. Gue sate dah lupada" teriak ali sambil menenteng tas kerjanya.

. . . . . . . .

Ali sudah sampai di perkarangan rumahnya, terlihat ia sangat lelah dengan dasi yang melonggar dan satu baju yang keluar dari celana, tetapi dengan keadaan seperti itu ali malah terlihat semakin tampan.

"Prilly where are you?" Teriak ali saat memasuki rumahnya.

"Eh uda balik" sapa prilly mendekati ali dengan wajah sayupnya. Namun ali tidak melihat itu karena lampu ruangan gelap membuatnya tidak bisa melihat keadaan prilly yang sedang pucat itu.

"Berenang mau ga?" Tanya ali sambil menaruh tas kerjanya diatas nakas.

"Ngga ah li hehe" jawab prilly lirik.

Klik

Ali menekan saklar lampu disebelahnya membuat ruangan itu menjadi lebih terang. Wajah yang ia dapati adalah wajah sang istri dengan keadaan mata memerah dan bibir yang sudah tidak berwarna.

"Kamu sakit?" Tanya ali khawatir.

"Ah ngga. Ko" elak prilly mencoba menampilkan sederet gigi rapinya.

"Yakin? Yauda kita tidur yuk biar lebih enakan" kata ali merangkul prilly di tangan kirinya. Mereka sampai diranjang tidur nya.

"Kamu istirahat aja, aku mau mandi dulu sbentar" kata ali hendak mengambil handuk yang terpampai.

"Kamu disini temenin"rengek prilly sambil menarik tangan ali dan mrnggelengkan kepalanya kecil.

Ali tersenyum lalu diduk disamping prilly dan menuntun prilly untuk tidur di pelukannya.

Gue takut kalo kanker di otak gue bakal numbuh lagi li batin prilly dipelukan ali.

"Tidur yang nyenyak sayang. Aku sayang kamu" ucapan selamat tidur ali membuat hati prilly menghangat dan fikiran tadi tertepis begitu saja.

"Ali?" Tanya prilly mendongak ke atas

"Loh ko gatidur?" Tanya ali heran.

"Sore ini hujan, akankah pelangi datang untuk menggantikan senja yang telah hilang? " tanya prilly aneh

Mr. Arrogant, I Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang