Kamu tau hal yang lebih nyata indahnya daripada pelangi? Itu kamu. Sayangnya, kamu tidak lebih dari sekedar ilusi. Disini aku rela jatuh menjelma menjadi hujan demi terciptanya kamu sang pelangi. Kamu memilih pergi tanpa menyisakan sedikitpun harap...
Sahabat lama yang di timpa kesibukkan hari ini menyempatkan waktu untuk berkumpul kembali. Temu kangen dengan suasana hangat menyelimuti ruang tengah yang sengaja disewa oleh ali karena si kembar sedang berulang tahun.
"Haihai?Dumaa disini. Hallo ade juan juna selamat ulang tahun yaa, dari duma imut" teriak duma yang baru datang. Sedangkan salsa dan verrel yang berjalan di belakang hanya menggelengkan kepalanya.
Juna menatap salsa sebentar, lalu fokus kembali dengan game di handphone ali. Sedangkan juan menerima kado dari duma dengan antusias.
"Makasii kaka dudum" kata juan sangat imut.
"Tingkat percaya diri duma sama kaya elu sal. Sangat pedehh" kata prilly dari arah belakang yang menggunakan gaun navy diatas lutut.
"Emang cantiksi anak gue ma"sela kata verrel
"Juna jangan main ponsel mulu dong. Salaman sama om aunt nya"kata ali menyadari juna yang selalu sibuk dengan ponselnya itu.
"Males dad. Cape" eluh juna. Memang sifat juna sangat angkuh berbanding terbalik dengan juan.
"Sutt. Gabole gitu salaman cepet" lerai prilly.
"Hai om? Aunt? Dan? " sapa juna hanya mengangkat tangannya.
"Duma duma" teriak duma antusias.
"Duma" kata juna lalu kembali dengan handphonenya.
"Laga lo kecil kecil. Belum aje gue telen" kata verrel sambil menciumi pipi berisi juna.
"Om ih. Bau" kata juna menyusut kecupan verrel tadi. Verrel sangat senang dengat sifat juna. Karena menurutnya sangat menyenangkan bila mngganggu anak kecil yang seperti juna.
"Hai?" Sapa Bima yang baru datang. Bima ini adalah anak dari brandon dan nika. Berbeda delapan bulan dengan juna dan juan.
"So cool banget anak elu" kata ali menyadarinya. Brandon pun membalas perkataan ali tadi.
"Itu namanya anak yg nurun dari bapaknya" kata brandon percaya diri.
"Apaan lo? Ceplas ceplos juge kalo ngomong" elak salsa. Sedangkan duma sedang asik berbincang dengan juan.
"Hai? Bima?" Sapa prilly sedikit membungkuk kan badannya.
"Hai tan" sapa bima dengan merapihkan bajunya.
"Juna ajakin bima main dong" kata prilly beralih pada juna.
"Main tinggal main ngapa mom" balas juna.
"Kuy kuy. Om isal ganteng datengg" teriak isal dari arah luar.
"Mana si gotik sal?" Tanya ali antusias. Karena memang ali sangat menyukai anak dari isal ini.
"Gotik gotik. Namanye Kekey goplok" jitak isal kepada kepala ali.
"Awss. Abis goyangannya behh mantep sngad" kata ali. Sedangkan disitu hanya terkekeh.
Para teman juna dan juan berdatangan. Sampai memenuhi kafe tersebut.
"Hallo?" Sapa gadis kembar seumuran juna dan juan dari arah luar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
