Ali sudah sampai di rumahnya. Ia sangat bersyukur karena telah mengerjakan semuanya tuntas.
"Mamah...papah" teriak ali saat sampai dirumahnya.
"Maaf den, tuan lagi pergi kebandung buat meeting" ucap bik sarni.
Huhh. Padahal ia sedang ingin makan makanan mamanya. Tapi ternyata pergi keluar kota.
"Oh yauda bi, abis ini ali mau makan. Terus siapin makanan nya ya" ucap ali
Bi sarni hanya mengangguk dan menyiapkan makanan untuk tuan mudanya itu.
Huh! Senang sekali ali sudah sampai dijakarta. Ia berniat besok pagi akan mengunjungi rumah sakit prilly, karena tak ada kabar menyapanya.
Ali langsung membersihkan dirinya dikamar mandi dan memilih memakai piyama coklat pulkadot nya. Katakan saja ali alay, manja. Tapi ali seperti ini akibat tidak disediakan baju lain oleh mamanya. Bi sarni tidak pernah membuka kamar ali sekalipun. Maka itu mama alilah yang menyiapkan kebutuhan ali.
Setelah sudah segar badannya, ali turun lalu ke meja makan.
"Itu den uda bibi siapin" ucap bi sarni kemudian berlalu ke belakang.
Alipun menyantap makanannya seorang diri. Ia kesepian ditinggal seperti ini, sebab dulu brandon dan isal selalu menemaninya. Tetapi setelah bekerja, semuanya berbeda. Mereka sibuk dengan pekerjaannya masing masing.
Ting nong
Bel rumah ali berbunyi, bi sarni yang akan membuka pintu rumah itupun melewati ali.
"Em bi, biarin ali yang buka pintunya" cegah ali kepada bi sarni. Bisarni hanya tersenyum lalu kembali ke dapur.
Cklekk
"Hai ali?" Sapa wanita tersebut.
Icha? Wanita itu adalah icha. Kenapa dia kesini? Dan apa tujuannya? Ali sangat muak mengingat kejadian masa SMA itu.
"Mau ngapain?" Tanya ali cuek.
"Boleh masuk ga?" Ucap icha mengelus lengannya.
"Gaboleh, disini gaada orang. To the point" ucap ali lagi.
"Gue mau ngabarin kalo prilly udah ngga ada li" ucap icha sambil mengucek matanya. Tetapi itu hanya kepalsuan dari icha. Tau kan? Icha itu fake.
Ali diam kemudian ia tertawa.
"Hahahaha, lopikir lo kaya gini gue bakal percaya? Lo aja gatau prilly dimana sekarang" ucap ali kemudia ingin menutup pintu.
Ichapun menghalangi ali untuk menutup pintunya.
"Dengerin gue. Gue tau dari em itu si si salsa. Kemaren gue ketemu dia terus dia lagi sedih sedih gitu. Eh katanya prilly udah meninggal" ucap icha gelagapan.
"Gue gabakal percaya, stop deketin gue! Dan stop nampilin muka lo di depan wajah gue" ucap ali kemudian menutup pintunya.
Icha terlihat kesal karena gagal membuat ali percaya. Iapun menyiapkan rencana baru untuk menghancurkan mereka. Senyum licik terpampang fi wajah sao matang milik icha.
Ali masih kepikiran dengan ucapan icha tadi. Apakah benar yang dibilang icha itu? Ia sama sekali tak percaya. Ali terus terusan memikirkan itu. Sial! Nomor kevin dan kedua sahabatnya tidak aktif.
Apa aku harus mempercayainya?
"Arggh, prilly pasti masih hidup" ucap ali membanting ponselnya lalu mengurung diri di dalam selimut.
Karena besok pagi ia akan mengunjugi rumah sakit yang prilly tempati. Ali tak tahu bahwa prilly di Singapura, ia bahkan tak diberi tahu oleh semuanya.
. . . . . . . .
"Prill ceper packing barang barang kamu, besok kita pulang ke jakarta" ucap kak kevin sambil memasukka semua bajunya kedalam koper hitam miliknya.
"Keperluan om biar disini saja, nanti om suruh orang suruhan buat beresin semuanya" ucap om robert
"Brandon juga ya om biar sama orang suruhan aja" timpal brandon sambil bermain PS dengan isal.
"Isal juga om. Isal males kemas kemas" ucap isal melanjutkan.
"Lah? Yauda kevin sama prilly jugadeh biar sama orang yang om suru aja" ucap kevin memberhentikan aksinya memasukkan baju kedalam koper itu.
Prilly terkekeh kecil melihat muka masam milik kakanya.
Prilly sudah sembuh, ia sudah sangat sehat, prilly rindu dengan suasana jakarta. Prilly juga rindu dengan ali.
Prillypun masuk kamarnya dan mencoba untuk tidur. Prilly terlalu kepikiran dengan ali. Apa benar ali sudah melupakannya? Apa prilly menyusahkan ali? Tidak bukan? Lalu? Mengapa dia tak datang mengunjunginya? Seolah dia tak peduli lagi dengan prilly.
Dimana alinya? Ia sangat rindu dengan ali. Ia insomnia malam ini. Mau tak mau ia harus memejamkan matanya agar wajah ali tak mengusik nya lagi.
Ah! Kau membuatku insomnia ali.
Prilly mencoba mengguling guling kan badannya kesana kemari mencari tempat yang cicok. Namun ia tetap tak nyaman. Setelah beberapa lama, prillypun tertidur dengan posisi tumpang kaki yang ke arah ranjang.
. . . . . .
Pagi tiba, prilly dan yang lain sudah ada diperjalanan ke bandara. Mereka sangat senang. Terutama prilly. Ia mencari pesawatnya dan mengobrol untuk tidak tercipta keheningan. Sampai pesawat itu take off. Dijalanan, prilly memegangi ke arah jendela pesawat dengan senyumannya. Sedangkan yang lain tengah tertidur pulas.
Sementara ali sudah sampai ditempat rawat rumah sakit prilly. Ia langsung pergi ke kamar inap prilly.
Klekk
Ali membuka pintunya. Kosong? Kemana mereka? Mengapa tidak ada diruangan itu. Kemana perginya? Dan kemana prilly?.
"Sus, orang yang koma disini kemana ya?" Tanya ali kepada salah satu suster yang lewat dihadapannya.
Sustet itu kelihatan mengingat ingat pasien yang dimaksud ali itu.
"Oh yang koma? Dia uda dipindahkan ke Singapura mas, karena disini tidak ada alat untuk penyakit mba itu" bqkas sustet itu.
Singapura? Apaini?lelucon kah?
Alipun menjatuhkan sebucket bunga yang ia beli tadi. Apa ia harus mencari prilly?
"Bukannya dia hanya kecelakaan?penyakin yang dokter maksud itu apa?" Tanya ali heran.
"Loh mas gatau? Pasien itu selain kecelakaan otaknya tumbuh tumor yang cukup ganas. Jadi, perawatannya harus dipindahkan ke Singapura. Mari mas" bakas suster itu kemudian berlalu
Tumor? Itu penyakit ganas. Kenapa tidak ada yang memberi tahu ali soal itu? Ah! Sungguh keterlaluan.
Alipun terduduk lemas dibangku rumah sakit. Ia fikir, besok akan menghadiri pesta pernikahan salsa dengan prilly. Tetapi apa? Bahkan prilly tidak ada disini. Apa ali harus terbang juga ke Singapura? Tetapi ia sangat lelah karena pekerjaan kemarin.
Alipun melangkahkan kakinya untuk kembali ke mobilnya. Ia membanting stir ke kanan. Untung saja jalanan sepi saat itu.
"Shitt!" Ucap ali menjambak rambutnya.
Tujuan ali pulang dari yogya untuk bertemu dengan prilly, tetapi kemana dia? Apa benar yang dikatakan oleh icha? Ali tidak percaya itu. Mengapa keadaannya seperti ini?
Brandon dan isal kemana? Kenapa saat ali begini mereka menghilang? Apa mereka tidak peduli dengan ali?
Ali butuh bantuan untuk menemukan prilly. Apa mereka juga menutupinya dari ali?tapi mengapa?
Vote kuy
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Arrogant, I Love U
RomanceKamu tau hal yang lebih nyata indahnya daripada pelangi? Itu kamu. Sayangnya, kamu tidak lebih dari sekedar ilusi. Disini aku rela jatuh menjelma menjadi hujan demi terciptanya kamu sang pelangi. Kamu memilih pergi tanpa menyisakan sedikitpun harap...