Bremm bremm bremm
Suara derungan motor di area sirkuit menyala-nyala. Semua orang disana senang karena queen prillfahre ikut kembali balapan. Setelah vakum beberapa bulan.
Prilly kelihatan sedang memperhatikan motornya. Karena ia tak ingin ada kejadian yang tak ia inginkan.
"Bie, yakin?" Tanya kak kevin aga ragu.
"Iya prill. Gausa deh ya. Pucet muka lo" sambung kak mila.
Kak mila memang sudah mengetahui soal penyakit yang diidap prilly. Awalnya ia kaget, seorang prilly mempunyai penyakit seperti itu.
"Bie yakin ko kaka kaka. Kan prilly uda minum obatnya." Ucap prilly meyakinkan. Namun terdengar lirih.
Tak lamapun motor brandon datang dengan isal disampingnya. Ia menghampiri prilly dan kakanya.
"Prill beneran mau balapan? Gue gayakin loh. Nanti takutnya kenapa napa" ucap brandon meneliti tubuh prilly.
"Iya neng piy. Kan kalo--" ucap isal terhenti karena prilly membungkam mereka semua.
"Ah ribet lo! Nanti kalo dibatalin gue bakal malu maluin" ucap prilly sedikit meninggi.
"Yauda lu semangat ya. Kalahin lagi tuh si nika tapekong" ucap brandon yang diangguki isal.
"Haha. Iya semangat bie" ucap kevin tersenyum
"Semangat ya prill" ucap mila kepada prilly.
Prillypun mencari sosok ali disitu.
"Nyari ali lo?" Tanya brandon tepat sasaran.
"Iya hehe"
"Ali sibuk, dari kemaren dia uda masuk kantor. Hebatkan dia?" Ucap isal.
"Widihh. Hebat amet tu anak" timpal kak kevin.
"Iyala. Gue juga jadi stap marketing. Keren pan"ucap isal membanggakan diri.
"Biasa aja" ucap semuanya kepada isal. Dan seperti biasa isal mengerucutkan bibirnya.
Prilly hanya tersenyum. Kemudian menghampiri nika yang sudah di arena jalan.
Prilly terlihat cuek ke arah nika. Nika yang melihat prilly, ia hanya tersenyum miring.
Tak lama pun ada perempuan yang berdiri didepan mereka. Dan membawa bendera merah kecil. Nika dan prilly terlihat mengegass motornya sekencang mungkin.
"Satu. Dua. " ucap perempuan itu. Lalu berlari kerah pinggir. Dan dilepasnya bendera tadi.
"Yak mulai!"
Prillyfahre
Prillyfahre
Nika
Prillyfahre
Nika nika
Prillyfahre
Prillyfahre
Sorakan demi sorakan terdengar di sirkuit.
Prilly dan nika mencoba mengegass motornya sekencang mungkin. Untuk berada di paling depan.
Ucapan prilly kepada kaka kakanya itu hanya ucapan penenang. Sebenarnya dia belum memakan obatnya itu. Obat itu lupa tak ia bawa kedalam sakunya. Alhasil prilly merasakan pusing dan sakit kepala sangat dahsyat di kepalanya.
Semangat prill ucap prilly kediri sendiri.
Saat di depan ada tanggul, prilly tak menyadari itu. Dan juga kepala prilly pusing. Membuat tangan kirinya memegangi kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Arrogant, I Love U
RomanceKamu tau hal yang lebih nyata indahnya daripada pelangi? Itu kamu. Sayangnya, kamu tidak lebih dari sekedar ilusi. Disini aku rela jatuh menjelma menjadi hujan demi terciptanya kamu sang pelangi. Kamu memilih pergi tanpa menyisakan sedikitpun harap...