ExtraPart

4.9K 233 11
                                    

Sebuah keluarga bahagia, merupakan sebagian impian semua orang. Syukurlah, prilly dan ali mengalaminya. Mereka bahagia, didampingi juga dengan si kembar yang menggemaskan membuat semuanya tak luput dari tertawa.

"JUAN JUNA! SEPATUNYA PAPA DIKEMANAIN?" Teriak ali menggelegar dari arah ruang tengah sembar repot memakai jas, dasi dan rambut yang belum seluruhnya rapi. Suara ali membuat langkah prilly yang tadinya hendak menuju dapur terhenti, ia melihat ke arah suaminya di ruang tengah sedang kerepotan. Ia menggelengkan kepalanya.

Ada ada saja.

Teriakan ali pun membuat juna dan juan yang sedang asik bermain Becek becekan dihalaman belakang pun memberhentikan kegiatannya.

"INI PA! AMA JUNA DIPAKE MAIN LUMPUR" Teriak juan dengan suara tak kalah kerasnya dengan ali. Juna yang dituding nya pun menatap sang kaka tak terima.

"Ih apaan ama juan orang, juna lagi gangguin si meong papa" kata juna mengelak dengan mata yang ketakutan.

Sontak ali dan prilly pun menghampiri si kembar di taman belakang, ditatapnya datar sepatu yang sudah berlumpur. Huhu!

"Siapa ni yang giniin sepatu papa?" Tanya ali dingin memandang keduanya bergantian. Juna dan juan pun saling melirik ketakutan.

"Juna ayodong ngaku kamu kan yang mainin sepatunya papa. Ish kamu kecil kecil ko gajujur si" ucap juan yang memberikan sepatu ali ke arah juna. Juna pun menatap nya kaget.

"Ih ngga, kamu nih nakal main ambil sepatunya papa. Aku kan cuma bilang sebelah doang--eh" kata juna yang tak sadar omongan nya jujur.

Prilly menggelengkan kepalanya menatap sikembar yang tengah menutup mulutnya keceplosan. Sedangkan ali menghembuskan nafasnya kasar.

"Ih hayolo. Kamu si aku kan bilangnya suru di bersiin eh kamu malah dipake main becek an" tuduh juna kembaki tergagap.

"Eh kamu ko nuduh aku ya? Kamutuh gaboleh belajar boong. Orang mama aja tau kalo kamu sendiri yang ngomong tadi. Yakan ma?" Ucap juan tak terima sambil menunjukkan jarinya kedepan jawah juna. Beralih menoleh ke arah prilly untuk mendapatkan pembelaan.

"Kan aku cuma nyuruh. Lagian kamu yang ngambil kan" ucap juna kembali menampilkan tatapan sengitnya.

Juan pun memeletkan lidahnya keluar. "Yah boong. Nanti giginya panjang baru tau" kata juan sambil mengkomat kamitkan mulutnya.

"Kamu nih ya, kan aku bilang cuma sebelah doang eh dibawa duaduanya"

"Kamu jahat ko si? Nuduh aku mulu? Hayo bersiin"

"JAHATAN MANA AMA KAMU YANG KEMAREN KENTUT DIDEPAN MUKA AKU? ABIS ITU MALAH LARI LAGI." Gertak juna mengingat kejadian kemarin. Prilly disitu ingin terbahak namun ia menahannya.

"KAMU JUGA JAHAT KO. KENAPA WAKTU AKU TIDUR MALAH COLOK COLOKIN PANTAT AKU PAKE GARPU? SAMPE AKU KEBANGUN HAH?" Balas juan. Sudahlah ini aib.

"Uda juan juna komalah beran--" ucap prilly terpotong.

"BUNDA DIEM!" Ucap keduanya bebarengan.

"KAMU JUGA YANG MASUKIN IDUNG AKU PAKE KAPAS KAN? AKU KAYAK ORANG MATI. PADAHAL GANTENG" Tambah juna yang mendapatkan gelengan dari ali. Sungguh percaya diri.

"MAMA! LIAT JUNA. MALAH NENTANG AKU. PADAHAL WAKTU DIA NEMPELIN UPILNYA KE GULING AKU, AKU GAMARAH" Ucap juan tak tahan.

"KAMU YA!"

"APA AKU?"

"NANTI AKU MATIIN IDOLA KAMU SIAPA TUH? GEMPATI" Kata juna mengancam.

Juan pun membelalakan matanya, sesekali mengerjapkannya. "GEMPITA BEGO!" Teriak juan. Yang mendapatkan tatapan tajam dari ali.

Mereka pun mensejejerkan berdirinya. Sesekali saling menginjak. Takut akan tatapan mata sang papa yang begitu menusuk. Sedangkan prilly yang berdiri di belakang ali hanya meleletkan lidahnya sambil menatap kedua putra kembarnya.

"Jadi siapa yang salah?" Ucap ali menghampiri keduanya.

"Juan"

"Juna"

"JANGAN SALING MENYALAHKAN" Ucap ali agak tegas.

"Papa ko serem ya? Serasa aku mau dimangsa tau jun" bisik juan kearah juna dengan wajah tegang. Prilly yang mendengarnya pun terkekeh kecil.

"Kamu diem. Nanti papa marah lagi! Kamu mau direbus papa?" Kata juna mengingatkan. Sedangkan juan hanya menggeleng sambil menganggukan kepalanya.

"MAMA YANG SALAH PA!" Ucap keduanya bebarengan sambil menunjuk ke arah prilly. Prilly yang dituju merekapun menunjuk dirinya sendiri.

"Kok mama si?" Ucap prilly heran.

"Abisnya mama ketawa mulu dari tadi" ucap juna memelaskan wajahnya.

"HAHAHAH" Suara prilly makin menjadi. Membuat juan dan juna ikut tertawa. Tidak dengan ali ia pusing menghadapi nya. Lihatlah, hari ini ada meting namun apa boleh buat.

"Kamu jangan ketawa, liat muka papa kaya orang kebelet pipis" ucap juna ke arah juan.

"Kamu duluan"

"BERSIIN SEPATU PAPA. ABIS ITU JEMUR DI DEPAN!" Titah ali langsung masuk kedalam rumahnya diikuti prilly.

Juna dan juan pun menghembuskan nafasnya kasar, mereka berjalan malas ke arah kamar kecil.

"Juna, gimana kalo bersiinnya di kolan berenang? Kan cepet tuh" usul juan saat tak sengaja melewati kolam berenang dihadapannya.

"Nah iya ayo!" Balas juna semangat.

"BENTARAN JUNA! AKU AMBIL MAINAN DULU"

"CEPETAN!"

Mereka pun asyik membersihkan sepatu ali, ralat bermain sepatu ali.

●●●●●●●

"Liatdeh, aku gagal meting kan jadinya" eluh ali sembari duduk si sofa tengah rumah. Prillypun tersenyum. "Padahal yang banyak ngomong juna ama juan, kenapa kamu yang keringatan?" Ucap prilly sembari mengusap peluh di kedua pelipis ali.

"Ya abisnya nyebelin banget. Untung masi anak, kalo ngga uda dijemur kayak ikan pari" kata ali sambil mengseruput kopi hangatnya.

"Aku udah jelek ya?" Ucap prilly, entahlah ia tidak percaya diru dengan perubahan badannya. Yang berbeda dengan ia masih perawan dulu.

"Kalo iya kenapa? Kalo ngga juga kenapa?" Tanya ali membalik.

"Ih benerkan aku gendut" ucap prilly sambil memegangi pipinya.

Ali memutar bola matanya malas, selalu saja begitu. "Kamu suka banget nanya, aku cantik ngga ya? Aku gendutan ya? Percaya deh, kamu tetep cantik mama. Waktu kamu ngajak main juna ama juan aja cantik, apalagi waktu ngedesah" ucap ali menaik turunkan alisnya. Sontak prilly langsung mencubit perut ali kencang yang membuat ali meringis.

"Ih bete ah" kata prilly memalingkan wajahnya ke arah lain. Ali yang melihat pipi prilly blushing pun langsung menarik dagunya agar menghadap ke arahnya.

"Ngga sayang, becanda kamu tetep cantik mau begimana pun juga. Aku bakal selingkuh ko" kata ali. Prillypun menoleh lalu menatap ali dengan tatapan menohok. Sedangkan ali hanya cengengesan tak jelas membuat prilly benar benar hilang mood.

"Apa bilang tadi?" Kata prilly mencoba tenang.

"Kamu cantik"

"Bukan yang itu sayang"

"Kamu selalu cantik"

"Ayo lagi lagi"

"Kamu bener bener cantik"

Prillypun penghembuskan nafasnya, ia sangat kesal dengan suaminya itu. Untung cuma punya satu, kalo dua kan enak.

"Sayang" Panggil ali mulai serius.
Prilly pun berbalik

Cup

Ali mencium pipi prilly lalu ketawa kencang sambil berlari ke arah taman belakang. Yang diikuti prilly sembari mengejarnya. Tak lama langkah ali terhenti. Begitu pun juga prilly.

"JUNA JUAN! KENAPA SEPATU PAPA DIJADIIN PERAHU PERAHUAN!" Teriak ali dengan kesal yang sangat meningkat.

Hm hai?

Mr. Arrogant, I Love UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang