Malam minggu ini Arya hanya berguling-guling tidak jelas di tempat tidurnya. Bosan melanda dirinya saat ini, bagaimana tidak karena ini adalah malam minggu pertama yang dia lewatkan tanpa Lestari. Tidak ada rencana untuk jalan-jalan ataupun berkunjung ke rumah Lestari, tetapi dia sangat bosan di kamarnya.
Suara ketukan pintu mengagetkan dirinya, "Dek, bukain pintunya dong" sepertinya itu suara yang tidak asing ditelinganya, yah betul saja itu kakaknya.
Arya bangun dari tempat tidurnya lalu membuka pintu, "Kak Mita? Yampun kapan balik dari London? Eh masuk dulu kak" perempuan itu masuk kedalam kamar Arya yang cukup luas dengan membawa beberapa paper bag dengan logo-logo internasional.
"Pesawat kakak landing tadi pagi, jadi malam ini sempatin buat singgah disini. How are you my little boy?" Kata perempuan yang usianya sekitar 30 tahun itu.
"Oh c'mon kak, aku bukan lagi anak kecil. Stop call me little boy, please." Kata Arya dengan wajah yang sedikit memelas.
"Hahaha oke fine. Kakak capek di London gak ada pecel lele" Kata Mita.
Mita adalah kakak perempuan Arya. Dua tahun belakangan ini dia tinggal di London karena mengikuti suaminya yang dipindah tugaskan disana. Dia sudah mengarungi bahtera pernikahan selama kurang lebih 5 tahun dan dikaruniai anak laki-laki bernama Al yang usianya sekarang menginjak tiga tahun. Suaminya bernama Farhan yang bekerja disalah satu perusahaan properti ternama di Indonesia. Alasan Mita untuk kembali ke Indonesia adalah masa kerja Farhan yang telah selesai di London dan kembali ke rumah mereka di daerah Kemayoran. Mita dan Farhan hidup mandiri dan sama sekali tidak bergantung dengan keluarga.
"Uncleeeeeee, I'm lelly miss you" Terdengar teriakan nyaring seorang anak laki-laki dengan bahasa inggris yang masih belepotan, itu Al.
"Keponakannya uncle udah gede sekarang, I miss you too boy" Kata Arya yang langsung memeluk dan menggendong Al.
Mita meletakkan paper bag yang sebelumnya dia pegang ke atas tempat tidur Arya, "Arya ini oleh-oleh buat kamu. Paper bag yang warnanya pink itu buat Lestari yah. Kakak mau turun ke Mama sama Papa dulu"
Lalu Mita turun di ikuti Al kecil yang sambil melambaikan tangannya kepada Arya, "Bye uncle" dan juga dibalas lambaian tangan oleh Arya.
Arya melihat ada empat paper bag di atas tempat tidurnya termasuk satu paper bag berwarna pink yang katanya untuk Lestari. Pada paper bag tersebut terdapat jam, baju dan sepatu di tiap paper bag.
Arya penasaran apa isi paper bag untuk Lestari. Ketika membukanya Arya tercengang karena terdapat sebuah gaun berwarna black gold yang sangat elegant dikelilingi oleh permata permata yang indah. Dibawah gaun itu juga terdapat alat make up yang merknya sangat terkenal. 'Oleh-oleh buat Lestari emang cuma dua tapi harganya luar biasa' batin Arya.
===
Irin mengendarai mobilnya dengan sedikit ngebut, kali ini dia benar benar khawatir dengan abangnya juga Arka. Irin takut jika Rey kalap dan menghabisi Arka. Mobil Irin terparkir asal di sebuah rumah yang sederhana dan cukup sepi. Irin masuk dengan terburu-buru dan mencari Dimas di dalam rumah tersebut.
"Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh, eh guys" Irin masuk dengan mengucapkan salam yang lengkap, walaupun Irin adalah seorang brandalan tetapi Irin tetap harus mengikuti segala ketetapan di dalam agamanya, termasuk tepat dalam melaksanakan sholat lima waktu dan mengucapkan salam.
"Waalaikumsalam" Jawab mereka semua serentak.
"Apaan deh Rin, sampe kita disuruh kumpul" Tanya salah satu anggota geng vandals.

KAMU SEDANG MEMBACA
Why Him?
Novela Juvenil"Ini tentang sebuah perbedaan, bukan salah siapa-siapa karena memang kita diciptakan tidak untuk bersama." Anairin Muzaika Sultan. --- Anairin Muzaika Sultan, orang berpengaruh di geng Vandals. Siapa yang berani melawan dia, yah siap-siap saja untuk...