VOTE SEBELUM BACA CAUSE VOTE ITU GRATISSS
LAPAK YG BEBAS BERKOMENTARRR.
.
.
Terpampang jelas tulisan di atas pintu ruangan itu. UGD. Didalamnya terdapat seorang perempuan yang sedang berusaha diselamatkan oleh pihak rumah sakit, mungkin saja nyawanya terancam.Setelah kecelakaan naas itu para korban langsung dilarikan kerumah sakit. Kecelakaan itu melibatkan Arya dan Lestari di motor sport hijau. Sedangkan di motor sport berwarna merah itu melibatkan Rey dan Irin.
Setelah ditangani Arya dan Lestari baik-baik saja walaupun terdapat luka yang tidak perlu dikhawatirkan. Sedangkan Irin? Masih diambang kebingungan.
Kepalanya terbentur trotoar dan kehilangan kesadaran. Ketika melihat Irin yang bersimbah darah Rey langsung berusaha menyelamatkannya dengan sisa tenaganya. Mengingat kejadian itu membuat kepala Rey pening. Irin masih di dalam ruangan intensif ditangani oleh dokter ahli di rumah sakit.
Tangannya bergetar memegang handphone yang sedari tadi berdering bertanda ada panggilan masuk, itu handphone Irin. Terpampang jelas nama sang penelepon 'Mami peri' jelas itu adalah Maminya.
"Halo Mi, Ini Rey"
===
Arya mengelus pelan rambut Lestari yang baru saja terlelap di dadanya. Lestari tertidur karena lelah menangis mengkhawatirkan kondisi perempuan yang berada di dalam ruangan UGD tersebut, Irin. Lestari sangat merasa bersalah akan insiden ini, bahkan tadi dia bersujud di kaki Rey meminta maaf.'Tidak salah lagi, waktu itu dia yang lempar bola basket sampai ke koridor dekat perpustakaan dan buat buku sejarah di tangan aku itu berserakan" Arya membatin.
"Lo berdua pulang aja. Kasian cewek lo pasti trauma abis kecelakaan" Arya mendongakkan kepala ketika ada suara yang menginterupsinya. Ternyata suara itu berasal dari cowok yang tadi ditabraknya.
Rey mengulurkan tangannya "Ohiya, nama gue Rey dan yang di dalem UGD itu adek gue namanya Irin"
"Nama saya Arya dan ini Lestari. Lestari ini sahabat saya, bukan pacar" kata Arya menyambut uluran tangan Rey.
"Sahabat yah? Gue kira kalian pacaran. Yaudah kalian balik duluan aja, tadi dokter udah ngasih tau gue kalo benturan di kepala Irin itu gak terlalu parah makanya bisa pulang malem ini juga"
Mengdengar itu Arya sedikit lega, tetapi masih terselip sedikit rasa khawatir terhadap perempuan itu. "Yaudah, kak. Nanti tagihan rumah sakit biar saya yang bayar"
"Ehggg.. ga usah, itu urusan gue. Yang penting elo bawa pulang anak orang dengan selamat. Kali ini lo harus fokus bawa motornya" Arya mengangguk dan mengucapkan terima kasih kepada Rey. Rey meninggalkan Arya dan Lestari di ruang tunggu rumah sakit. Setelah membangunkan Lestari dan menjelaskan keadaan Irin membuat Lestari cukup lega dengan penjelasan itu.
Setelah mengantar Lestari pulang ke rumahnya dengan selamat, Arya masih dilanda rasa khawatir terhadap cewek aneh tadi, Irin. Ia mengingat namanya yang sebelumnya diberitahu oleh Rey. Arya merasa kasihan sekaligus bersalah atas insiden yang mengakibatkan cewek itu terkapar di rumah sakit.
===
"Good morning everybodyyyyy......" Perempuan itu berteriak lantang ketika menuruni tangga rumahnya yang kebetulan di bawah tangga itu adalah meja makan. Ia berseru begitu semangat pagi ini, padahal semalam ia hampir saja membuat Mami dan Papinya jantungan. Dia tampak baik-baik saja pagi ini walaupun kepalanya masih terlilit sebuah kain penutup luka berwarna putih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Why Him?
Teen Fiction"Ini tentang sebuah perbedaan, bukan salah siapa-siapa karena memang kita diciptakan tidak untuk bersama." Anairin Muzaika Sultan. --- Anairin Muzaika Sultan, orang berpengaruh di geng Vandals. Siapa yang berani melawan dia, yah siap-siap saja untuk...