24. Selesai!

19 3 0
                                    

Enjoy guys, vomment juga!


"Masalah sebesar apapun jika dihadapi bersama-sama maka akan semakin mudah, terlebih jika dengan doa."
.
.
.
.
.

Didimas:  P
                    P
                    Gw ada info

Jaymblo: paan?

Fransquh: G pntng kena tabok lu

Didimas: pntng bgt! Gw tgg di bscmp

Irin sekilas membaca percakapan di grup chat Vandals. Kali ini informasi penting apalagi? Padahal dirinya sedang asik menonton tv sambil menghabiskan cemilan di depannya.

Irin menyimpan ponselnya, mengikat rambut lalu mematikan tv. Baru saja ia ingin melangkah untuk mengganti baju tapi ia kembali menghentikan langkahnya.

Helaan napas berat keluar dari mulutnya. Bungkusan choki-choki, pasta keju, oreo, kaleng goodtime, botol freshtea, susu ultra ukuran sedang bertebaran di atas meja. "Gila! Gue ngemil banyak banget. Perasaan tadi gue ambil choki-choki 1 dos sekarang sudah habis? Astaga"

Dengan berat hati Irin membersihkan meja yang sudah dia kotori dengan bungkusan-bungkusan cemilan. Setelah membersihkan, Irin kembali mengambil ponselnya lalu terlihat menekan sesuatu di ponselnya kemudian diletakkan di telinga sisi kirinya. "Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh fransku..."

"Mau di jemput? Punya mobil mahal kok irit bensin. Gue otw"

Irin terkekeh, "Tau aja lu kadal. Yaudah, hatija" katanya lalu menutup telepon.

Tidak lama kemudian terdengar suara mobil yang berhenti di depan rumah Irin. Irin langsung membuka pintu dan menyuruh Frans masuk kedalam rumahnya.

"Siapa, Rin?" Teriak Rey dari dalam.

"Si kadal, Bang!"

Rey keluar lalu meliahat Frans duduk di ruang tamu. "Si preman sekolah ternyata, apa kabar lo?" Rey menyapa Frans lalu bersalaman ala laki-laki.

"Baik bang, lo sendiri apa kabar?" Balas Frans.

"Baik. Elo mau kemana?"

"Mau keluar bentar bang. Gue izin yah" lanjut Irin.

"Yaudah jangan pulang kemalaman. Hati-hati bawa singanya gue" ucap Rey lalu masuk kedalam kamarnya.




===




Basecamp, 7.46 PM

"Jadi intinya Vanya bakalan datang ke sekolah. Buat ngakuin semuanya" jelas Dimas.

"Lo yakin?"

"100% yakin! Percaya sama gue" ucap Dimas meyakinkan teman-temannya.

Mereka semua menganggukkan kepala tetapi tidak dengan Irin. Mendengar penjelasan Dimas tadi jantungnya bedegup kencang. Besok adalah hari senin yang artinya akan diadakan sidang hukum sekolah. Rasa takut dan gelisah bercampur menjadi satu, takut dia akan di skors atau bahkan dikeluarkan dari sekolah.

Why Him?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang