Sohyun berjalan terburu-buru keluar dari kelasnya, sesaat setelah bel pulang berbunyi. Neneknya datang dari desa membuat Sohyun tak mau membuang waktu lagi, ada banyak hal yang ingin ia tanyakan, termasuk soal gelang takdir yang ia pakai untuk melindunginya itu.
Sohyun menghela nafas, saat Taeyong sudah berdiri dihadapanya. Ia berdecak, lalu melewati pria itu begitu saja.
"Ya! Kau mau kemana? Aku menjemputmu, sekarang kau kan pacarku." ujar Taeyong sambil menarik tangan Sohyun, tapi gadis itu menghempas tangan Taeyong.
"Jangan sentuh saya, saya gak pernah suka kamu." teriak Sohyun, membuat Taeyong membeku.
"Ya! Ikut aku." Ujar Taeyong sambil menarik tangan Sohyun dengan sedikit kasar, membuat Sohyun sedikit meringis. Pria itu mendorong Sohyun masuk kedalam mobil itu, lalu ia duduk dibelakang kemudi, lalu menjalankan mobilnya.
Sohyun hanya diam, ia mengusap tangannya yang sedikit memerah. "Saya tau, kamu nganterin saya karna penasaran sama Saeron dan Mark. Tapi saya gak akan buka mulut, kalo kamu kasar." Ujarnya, datar.
"Kata siapa? Aku disini sedang mengantar pacarku kok, emang apa salahnya mengantar pacar sendiri?" Tanya Taeyong, datar.
"Disini tak ada siapapun, gak usah pura-pura peduli padaku." Ujar Sohyun, tajam.
"Kata siapa kita pura-pura pacaran? Kita emang pacaran beneran kok, jadi bersikap manislah pada pacarmu ini, mengerti?" Ujar Taeyong sambil mengusap kepala Sohyun, membuat gadis itu mendengus.
"Berhenti, berhenti disana." Ujar Sohyun, membuat Taeyong mengerem mendadak mobilnya. Tanpa basa-basi, gadis itu segera membuka pintu. Tapi tak kalah cepat, Taeyong dengan cepat menekan tombol lock otomatis disamping pintu masuknya.
"Kau mau kemana?" Tanya Taeyong, saat Sohyun kesusahan membuka pintu itu.
Sohyun menatap Taeyong, lalu kunci otomatis itu. Ia mendesah, lalu menghempaskan tubuhnya. "Aku mau pulang, buka pintunya."
"Gak akan, kecuali kau mau kuantar pulang." Ujar Taeyong, acuh tak acuh.
"Aishhh, aku harus bertemu nenekku, dia sedang menungguku dirumah."
"Aku tak peduli, jadi mau pulang denganku? atau disini semalaman?" Ujar Taeyong, tersenyum jahil.
Sohyun memutar matanya, lalu menatap keluar jendela. "Aku mau pulang sendiri..." Gumamnya, membuat Taeyong menaikkan satu alisnya. "Aku mau pulang sendiri, kalau bersamamu, nanti mereka mikir macam-macam, apalagi setelah insiden itu."
"Insiden?"
"Cepat antarkan saja, capek berdebat denganmu terus." Ujar Sohyun, galak.
"Galak amat jadi cewek, pantesan gak laku-laku." Ujar Taeyong, sebal.
"Bodo amat!!" Ujar Sohyun sambil menutup telinganya dengan headset, membuat Taeyong tanpa sadar tersenyum sendiri. Tangan pria itu mengusap kepala Sohyun, membuat gadis itu terdiam. Tapi hanya sesaat, gadis itu kembali menatap tajam Taeyong.
Taeyong tersenyum miring, lalu melajukan mobilnya.
***
SinB melihat jam tangannya, lalu menengok sekelilingnya. Tak ada bus yang lewat, ia mendengus. Tadinya ia akan pulang dengan Taeyong, tapi pria itu pergi entah kemana.
Tiba-tiba sebuah mobil berhenti didepan SinB, membuat gadis itu menatap mobil yang begitu ia kenali itu. Seorang pria keluar dari mobil, menghampiri SinB yang tersenyum padanya.
"Masih menunggu disini?" Tanya pria yang tak lain adalah Youngmin itu sambil berdiri disamping SinB, membuat SinB menghela nafas.
"Taeyong tidak jadi menjemputku, jadinya aku harus menunggu bus." Ujar SinB sambil mengerucutkan bibirnya, membuat Youngmin mengusap kepalanya.
"Karna sekarang kau pacarku, maka aku akan menjemputmu tiap hari. Kau mau?" Ujar Youngmin, membuat SinB menatapnya.
"Benarkah? Kau yakin?" Tanya SinB, agak ragu.
"Yasudah, kalo kau tak mau, aku pulang saja." Ujar Youngmin sambil melangkah, tapi SinB menahan tangannya.
"Benarkah? Aku mau, aku mau." Ujar SinB, excited.
"Oke, sana masuk." Ujar Youngmin sambil membuka pintu mobilnya, membuat SinB tersenyum senang. Gadis itu segera masuk kedalam mobil, lalu Youngmin pun ikut masuk kedalam mobil itu. "Kau mau langsung pulang?" Tanyanya, membuat SinB terdiam.
"Memang kau mau kita kemana dulu?" Tanya SinB, membuat Youngmin tersenyum.
"Yaudah, kita pulang saja, karna sepertinya kau cape." Ujar Youngmin, membuat SinB mendengus.
"Seperti biasa, selalu misterius, tapi itulah yang kusuka darimu." Ujar SinB sambil mengerucutkan bibirnya, membuat Youngmin mengusap kepalanya.
"Karna kau kan penasaran, kalo tidak, kau takkan menyukaiku." Ujar Youngmin, SinB hanya tertawa mendengar ucapan pacarnya itu. "Kenapa? Ada yang lucu?"
"Hmmm, cepat jalan, aku bisa telat pulang kerumah kalo disini terus." Ujar SinB, mengalihkan pembicaraan.
Youngmin tersenyum, ia tau gadis itu tengah salah tingkah sekarang. Dengan segera, ia melajukan mobilnya meninggalkan halte bus itu.
Didalam mobil, SinB hanya terdiam sambil sesekali melirik Youngmin. Pria itu menyadarinya, lalu segera memegang tangan SinB yang ada di pangkuannya.
"Ada apa?" Tanya Youngmin, saat merasakan SinB kaget dengan genggaman tiba-tibanya. "Ada yang ingin kau katakan?"
"Banyak hal, sampai-sampai aku lupa harus mulai dari mana." Ujar SinB, pelan.
"Pelan-pelan saja, kau ini selalu tak sabaran." Ujar Youngmin sambil mengusap punggung tangan SinB, membuat gadis itu tersenyum.
"Maaf, tapi memang aku sangat tak sabaran kalo sudah sama kamu." Ujar SinB, pelan.
Deg!!!
Youngmin terdiam, mendadak ia melepaskan genggamannya. SinB menatap kekasihnya itu, bingung. "Kenapa?"
Youngmin memegang kepalanya, ia berdesis kesal. Aishhh, kenapa aku bisa sampai lupa? Ahhh, sial, bagaimana ini?
"Youngmin, Kau kenapa?" Tanya SinB, bingung.
"Aku gak papa, kuantar kau pulang." Ujar Youngmin, membuat SinB menatapnya bingung.
"Youngmin..."
"Diam sampai rumah nanti, mengerti?" Ujar Youngmin, membuat SinB menghela nafas.
"Kau ini kebiasaan sekali, aku..."
"Sudah sampai..." Ujar Youngmin sambil menghentikan mobilnya didepan rumah itu, kebetulan sebuah mobil juga akan memasuki rumah itu. Youngmin yang mengenali mobil itu hanya diam, kaget.
Ny.Kim selaku pemilik mobil didepan mobil Youngmin segera turun dari mobilnya, karna mobil Youngmin menghalangi jalan mobilnya yang akan masuk kedalam rumahnya sendiri.
Tok! Tok! Tok!
Youngmin yang sudah tertangkap basah membuka jendela mobilnya yang diketuk tak sabaran oleh wanita itu, membuat wanita itu kaget.
"Sedang apa kau disini? SinB, sedang apa kau bersama pembunuh ayahmu?" Teriak wanita itu, kaget.
SinB terdiam, lalu menatap Youngmin yang menunduk. "Apa?"
Tbc
Makasih untuk semua yang nungguin cerita ini, hhe, aku gk nyangka cerita ini bakal ditungguin. Maaf jgha kalo ceritanya mulai gk jelas, dan beberapa sub judulnya malah gk nyambung, nanti aku benerin lghi kok kalo ada waktu. Chapter ini ku up khusus KhusnaNana9 yng antusias bngt ngomen itu. Hha, makasih sekali lghi, see you soon 😘😍😉😚
Minji
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE (ft. Sherly Diah) (END)
Fiksi PenggemarSaat seseorang yang tak kau kenali mengenalimu sebagai salah seorang dari masa lalunya, apa yang akan kau lakukan? Saat kau merasakan bahwa dia bukanlah manusia sepertimu, akankah kau takut padanya? Apakah kau akan membantunya untuk kembali ke alamn...