The Truth

55 4 0
                                    

Malam itu seorang pria tengah membaca dikamarnya, saat pria lainnya masuk. "Mark, kau masih belajar?"

"Tidak, Kim Ahjussi. Ada apa?" Tanya Mark, tersenyum. Hanya dengan Kim Ahjussi, ia bisa membuka topeng wajah datarnya.

Kim Ahjussi tersenyum, lalu duduk dihadapan Mark. "Tidurlah, kau ini suka sekali belajar."

Mark mengerucutkan bibirnya, kesal. "Kim Ahjussi, aku ingin mencoba menyetir mobil." Ujarnya, membuat Kim kaget.

"Apa? Untuk apa? Kau masih dibawah umur, Mark." Ujar Kim, membuat Mark mendesah.

"Ayolah, Kim Ahjussi, aku ingin belajar." Ujar Mark dengan puppy eyes-nya, membuat Kim menghela nafas.

"Baiklah, ganti bajumu."

"Yeayyy, terimakasih." Ujar Mark sambil meloncat dari ranjangnya, lalu berlari menuju kamar mandi.

Setelah berganti baju, Mark dan Kim berjalan keluar menuju basement untuk mengambil mobilnya. Lagi-lagi Mark memohon untuk membawa mobilnya, Kim akhirnya mengalah.

Mark melajukan mobilnya dengan perlahan, ia tersenyum saat ia berhasil melajukan mobil sesuai keinginan Kim. Pria itu selalu mengikuti saran Kim, membuat Kim selalu memujinya dan membuatnya sedikit besar kepala.

"Gimana, Ahjussi? Aku bisa, kan?" Tanya Mark sambil menatap Kim, membuat Kim tersenyum.

"Cukup baik, jalannya juga lengang." Ujar Kim, membuat Mark kembali tersenyum. "Kita harus cepat pulang, jadi..."

"Sekali lagi, Ahjussi. Berhubung jalanan lengang, aku ingin cepat..."

"Ya! Mark, pelankan mobilnya." Ujar Kim, kaget. "Mark, dengarkan Ahjussi, cepat turunkan kecepatannya."

"Gak bisa, Ahjussi, ini seru, wooowww!!!"

"Mark, turunkan kecepatannya, cepat!!!"

"Ahjussi, hanya sekali..."

"MARK!!" Ujar Kim, sedikit membentak. Mark pun berdecak, lalu ia menurunkan kecepatannya. Tapi tak bisa, Mark kembali berusaha dengan menekan remnya, tapi tetap tak bisa.

"Ahjussi, Ahjussi, kita gak bisa berhenti." Ujar Mark, membuat Kim semakin kaget.

"Yang benar, Mark?" Ujar Ahjussi berusaha mengambil alih, tapi memang tak bisa.

"Bagaimana ini, Ahjussi?" Tanya Mark, panik.

"Tenang, Mark, jangan panik, kita..."

"Ahjussi, awas!!!"

Tiinnn!!

Brak!!!

SinB menaruh makanan didepan Youngmin yang tengah bersama komputernya, sudah lama rasanya ia tak menyentuh komputer untuk kembali bekerja. Kwangmin benar, ia harus kembali menata hidupnya, lagipula kasus Kwangmin dibuka kembali dengan beberapa bukti kuat yang dulu disembunyikan.

SinB menatap pacarnya itu, lalu menghela nafas. "Makan dulu, Young, kau masih sakit." Ujarnya, perhatian.

"Sebentar lagi, ini proyek pertamaku sejak terakhir kali." Ujar Youngmin, membuat SinB menatapnya kesal.

"Tapi kau harus makan, kau masih dalam masa pemulihan. Masa harus kembali kerja? Bahkan kau tak memiliki pekerjaan, apanya yang harus dikerjakan?"

"Jangan salah, SinB, ada banyak perusahaan yang memintaku bekerja untuk mereka." Ujar Youngmin, membuat SinB mengerucutkan bibirnya.

PROMISE (ft. Sherly Diah) (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang