"Hyung..."
Youngmin menatap Sohyun, horor. Dia mundur kebelakang saking kagetnya, ia sungguh tak percaya. Tapi ia masih ingat, tatapan Kwangmin tak berubah padanya. Meskipun ini bukan tubuhnya, Youngmin mengenali tatapan itu. "Kwangmin, kamu Kwangmin?"
Kwangmin yang berada dalam tubuh Sohyun mengangguk, pelan. "Hyung, aku merindukanmu." ujarnya, membuat Youngmin berani melangkah mendekat. "Hyung takut padaku?" tanyanya, membuat Youngmin menatapnya.
"Tidak, tentu saja tidak. Aku hanya kaget, bagaimana bisa kau masuk kedalam tubuh seorang gadis seperti itu?" ujarnya, pelan.
"Waktu kita tak banyak, Hyung. Ada beberapa hal yang akan aku sampaikan, terutama soal hubunganmu dengan SinB."
"Kenapa kau ingin membahas SinB, Kwang?" tanya Youngmin, wajahnya berubah masam.
"Karna aku tau perasaan Hyung padanya, dari awal aku tau kalian saling menyukai, makanya waktu itu aku melarang Hyung mendekati SinB."
"Aku tak mengerti, aku tak menyukainya." ujar Youngmin, keras kepala.
"Lalu kenapa selama ini kau menghindarinya? Aku tau kau sedingin es, tapi kau takkan menghindari orang yang terang-terangan menyukaimu, kau akan tetap tersenyum padanya, tapi kenapa kau malah menghindari SinB?"
"Kwangmin, kita bahas yang lain, mengerti?"
"Tidak, aku harus membuat Hyung jujur pada perasaanmu sendiri. tolong berhentilah menyakiti perasaanmu, perasaan SinB, dia berhak bahagia denganmu." ujar Kwangmin, membuat Youngmin menghela nafas. "Dan kedua, berhentilah menyalahkan dirimu sendiri. Ini mungkin sudah takdirku, ini tak ada hubungannya dengan pertengkaran kita, dengan SinB, dengan siapapun. Kumohon, Hyung, terima dan relakan aku pergi."
"Tapi Kwang, itu sulit, rasanya sangat sulit." ujar Youngmin, frustasi.
"Aku tau, Hyung, aku bisa merasakannya juga. Aku juga tak bisa merelakan Hyung, aku juga sama frustasinya. Tapi kumohon, agar aku bisa melihatmu bersama SinB, melihat kalian bahagia bersama."
Youngmin menghela nafas, pelan. "Aku pasti sudah gila, bagaimana aku bisa percaya pada gadis itu?"
"Hyung, dengarkan aku, dengarkan ini, bicaralah pada SinB, bicaralah baik-baik padanya, kumohon."
Youngmin menatap Sohyun yang menatapnya penuh permohonan, tapi dimatanya Kwangminlah yang memohon padanya.
"Satu hal lagi, aku ingin kau menjaga Saeron, jangan serahkan dia pada Mark."
Youngmin menatap Kwangmin, kaget. "Apa? Kenapa?"
"Karna..."
Wushhh...
Tiba-tiba tubuh Sohyun terjatuh, seorang pria yang ada dibelakangnya segera menangkap gadis itu. "Apa yang terjadi?" tanya Taeyong, kaget.
Youngmin terdiam, kaget. "Apa ini? Bukankah waktunya masih lama?" tanyanya, saat melihat waktu masih tersisa 3menit lagi.
Sohyun mendesah pelan, lalu ia menatap Taeyong yang masih memeluknya. Tatapan pria itu sedikit menghipnotisnya, aura pria itu kuat sekali. Sohyun merasa para mahkluk-mahkluk yang sedari tadi mengelilinginya menjauh seketika, saat ada pria ini.
Taeyong akan berdiri, tapi Sohyun menahannya. "Tunggu dulu, kembalikan gelangku." ujarnya pada Youngmin, membuat Youngmin menyerahkan gelang itu pada Sohyun.
Taeyong menatap gelang yang menurutnya tak asing itu, ia pun menatap Sohyun yang beranjak dari tubuhnya.
"Sejak kapan kau disini? Sejak kapan kau mendengar semua itu?"
***
Youngmin berjalan menuju lift dengan tak fokus, ia masih memikirkan perkataan Kwangmin tadi. Percaya tidak percaya tapi entah kenapa Youngmin bisa yakin bahwa dia memang Kwangmin, Youngmin juga bingung ia mendapat keyakinan itu dari mana.
Ting!
Lamunan Youngmin buyar, sesaat setelah lift terbuka. Ia membulatkan matanya, saat melihat seorang wanita bersnelli berdiri didepan lift. Wanita itu tak kalah kagetnya, tapi keduanya segera menormalkan ekpresi masing-masing beberapa detik kemudian.
Pintu lift tertutup, saat wanita itu menekan lantai yang ditujunya. Sesekali ia melirik Youngmin yang mengepalkan tangannya, lalu tersenyum sinis.
"Lama sekali kita tak berjumpa." tanya wanita yang beberapa belas tahun lebih tua dari Youngmin itu, membuat pria itu berdecak kesal. "Kau tak ingin aku mengenalimu, ya?"
Youngmin hanya diam, tak bermaksud menjawab semua ucapan wanita yang menurutmu sama liciknya dengan kakaknya dulu.
"Kau sedang apa disini?"
"Berhentilah berbasa-basi, aku tak mau melayanimu." ujar Youngmin, penuh kebencian.
"Ahhh, sepertinya aku tau tujuanmu kemari. Apa untuk jadi guru yang baik? Kau menengoknya, kan?"
"Ya, dan itu bukan urusanmu. Lagipula dia itu muridku yang berharga, jadi aku takkan pernah menghentikan pengawasan darinya."
"Apa kau bilang? Kau memperhatikan anakku?"
"A-anakmu?"
"Ya, Kim Saeron anakku, Hwang Eunbi sepupunya, dia keponakanku."
Youngmin terdiam, kaget dengan semua ini. Pantas saja ia merasa mengenali Saeron sejak awal mereka bertemu, rupanya dia anak wanita keturunan iblis itu.
"Apa kau berniat berbaikan dengan Eunbi?" tanya wanita itu, membuat Youngmin menatapnya tajam.
"Tentu saja tidak." ujar Youngmin, tegas.
"Baiklah, karna dia akan benar-benar membencimu."
"Aku selalu berharap dia membenciku agar aku bisa hidup tenang, aku tak mengharapkannya."
"Aku juga tak berniat menceritakan semuanya padanya, aku ingin kau yang jujur padanya." ujar wanita itu dengan senyum liciknya, membuat Youngmin ingin sekali membunuh wanita itu.
Ting!!!
Lift terbuka, wanita itu sampai dilantai tujuannya. Dengan langkah anggun, wanita itu melangkah pergi. "Ku pegang janjimu, Young. Karna kalau kau mendekati salah satu dari mereka, aku akan memberitahu Eunbi atas apa yang kau lakukan pada ayahnya." ujarnya, sebelum akhirnya pergi.
Youngmin menghela nafas, saat pintu lift tertutup. Kwangmin, bagaimana bisa aku menyelesaikannya sendiri? Apalagi menjaga Saeron? Ibunya saja melarangku. Ehhh, tunggu dulu, kenapa aku harus menjaganya? Apa hubungan gadis itu dengan Kwangmin?
Hai, I am back dengan cerita yang yaaa mulai sedikit keluar dari ekspektasi kalian mungkin, hhe, ceritanya makin gaje gk sih? Aku gk yakin mau post sekarang, karna ini sudah mau mencapai akhir, meskipun masih sedikit panjang.
Makasih buat yng setia nunggu, makasih jgha buat yng udah baca sampai part ini. Maaf kalo ceritanya jauh dari perkiraan kalian, semoga kalian makin betah disini. Oke, see you soon😍😘😘
Minji
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE (ft. Sherly Diah) (END)
FanfictionSaat seseorang yang tak kau kenali mengenalimu sebagai salah seorang dari masa lalunya, apa yang akan kau lakukan? Saat kau merasakan bahwa dia bukanlah manusia sepertimu, akankah kau takut padanya? Apakah kau akan membantunya untuk kembali ke alamn...