There's Something Wrong

138 22 9
                                    

Taeyong berlari menuju ruangan ICU yang dikatakan petugas tadi bersama Sohyun, meskipun sebenarnya Sohyun sedikit kewalahan karena langkah Taeyong lebih lebar darinya. Tanpa pikir panjang, Taeyong segera menarik kerah Mark, saat melihat pria itu berdiri begitu melihatnya. "Apa yang kau lakukan pada Saeron? Bagaimana bisa ia ditusuk orang dijalan? Apa yang kau rencanakan sebenarnya?" Teriaknya, marah.

"A-aku tak tahu, aku juga bingung." Ujar Mark, wajahnya pucat. Dia sendiri masih belum mengerti apa yang terjadi, apalagi pelakunya sudah meninggal ditempat karena ditembak oleh seseorang yang tak tau dari arah mana datangnya.

"Sekarang pelakunya dimana?" Ujar Taeyong, saat menyadari sorot bingung dari Mark. "Dia dimana?" Ulangnya lagi, saat Mark tak menjawab pertanyaannya.

"Di-dia meninggal." Ujar Mark, pelan.

"Apa? Apa kau bercanda?" Teriak Taeyong sambil kembali menarik kerah Mark, membuat Mark tertarik kearahnya. "Jangan bercanda, bagaimana bisa dia meninggal?"

"Aku tak tahu, dia ditembak setelah melakukan itu." Ujar Mark, pelan.

"Tae, sudahlah." Ujar Sohyun sambil melerai keduanya, setelah dia merasa Mark sudah menceritakan semuanya. Tangan pria itu bergetar, ia tak berbohong. "Jangan seperti ini, lepaskan Mark." Ujarnya, pelan.

Taeyong berdecak, lalu menarik tangannya kembali. Pria itu menghela nafas, lalu ia duduk diatas kursi tunggu itu. "Bagaimana keadaannya didalam sana?" Tanyanya, saat ia sudah bisa menenangkan diri.

"Ya Tuhan, siapa yang menusuk putriku?" Teriak histeris Ny.Kim yang datang bersama SinB yang juga ikut panik, kedua wanita itu menghampiri Mark. "Bagaimana itu terjadi? Kenapa harus putriku, eoh?" Ujarnya, lebih histeris. Bahkan wanita itu menarik kerah seragam Mark, membuat Mark kaget. "Siapa yang melakukannya? Siapa? Setelah mereka merebut suamiku, apakah mereka mau merebut anakku juga?"

Mark terdiam, ia menatap ibu kandung Saeron itu. "Suami?"

"Dia telah pergi entah kemana, setelah dituduh membunuh seseorang. Dia dibawa seseorang malam itu, aku sudah tak pernah mendengar kabarnya lagi." Ujarnya, pelan.

SinB segera membantu bibinya itu untuk duduk, lalu memeluknya. SinB juga bingung dengan semua ini, SinB tak mengerti. SinB tak benar-benar mengetahui semuanya, karna ia sedang tak lagi ada disamping mereka saat itu.

Mark terdiam, tangannya bergetar. Semua kenyataan itu menamparnya kembali ke dunia yang kejam ini, ia mengacak rambutnya. Ini gak mungkin, ini... Apa ini semua terjadi karnaku? Kenapa Kim Ahjussi mau membunuhku? Lalu, kenapa ia memanggil Saeron dengan sebutan anakku? Apa itu berarti dia adalah suami ibu Saeron yang katanya dibawa pergi? Kenapa juga Saeron tak pernah menceritakan semua ini?

Kenapa begitu banyak pertanyaan yang hinggap di kepalanya? Semuanya berputar, tapi ia tak bisa menemukan jawabannya. Apa yang terjadi? Apa dunia sesempit ini?

Sohyun yang sedari tadi diam mengamati semuanya, ia mengerutkan kening saat melihat Mark terdiam seperti orang frustasi. Apa yang sedang ia pikirkan? Apa ia mengetahui sesuatu? Apa ia menyembunyikan sesuatu? Jangan-jangan benar kata Kwangmin, dia tengah merencanakan sesuatu untuk mencelakai Saeron? Tapi, apa tujuannya?

Mark menghela nafas, tatapannya bertubrukan dengan Sohyun. Sohyun menatap pria yang memberinya tatapan aneh itu, lalu pria itu pun pergi dari hadapan mereka.

"Mau pergi kemana dia? Bukannya bertanggungjawab malah pergi, aku harus mengikutinya." Ujar Taeyong, tapi Sohyun keburu berlari. Taeyong kaget, dia segera mengikuti arah Sohyun berlari. Gadis itu menuju lift, membuat Taeyong semakin penasaran. Tapi saat pria itu akan berhasil mengejar Sohyun, pintu lift tertutup. Taeyong menatap layar di atas lift itu, ia mengernyitkan dahi saat melihat Sohyun malah menuju lantai atas. Tanpa pikir panjang, pria itu segera berlari masuk ke tangga darurat.

PROMISE (ft. Sherly Diah) (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang