Don't Kill Him

72 14 0
                                    

Saeron menatap sekelilingnya, ia merasa ada yang berbeda. Tangannya memegang dadanya yang terasa kosong, ia menghela nafas. Sebenarnya apa yang terjadi selama aku tak sadarkan diri?? Apa terjadi sesuatu yang tak terduga?? Dan kemana Mark? Kenapa dia tak kunjung muncul?

Saeron memandangi ruangan yang tadi pagi baru ditempatinya itu, karna dia baru saja dipindahkan ke ruang perawatan. Saeron merasa aneh dengan keadaannya, entah kenapa seperti ada yang salah dengan keadaan ini, tapi ia tak tahu letak keanehannya dimana.

"Pagi, Sae. Apa kamu merasa baikan?" tanya Taeyong yang muncul bersama Sohyun, membuat Saeron mengerutkan keningnya melihat kedekatan mereka berdua.

"Sejak kapan kalian dekat?" tanya Saeron, heran.

"Tau tuh, dia tiba-tiba deketin aku, kan aneh." ujar Sohyun, kesal.

"Emang gak boleh ya deket sama pacar sendiri?" ujar Taeyong sambil mengerucutkan bibirnya, membuat Sohyun melotot kearahnya.

"Oppa kebiasaan, dulu aku yang sering diakuin pacar, tapi kalian cocok kok." Ujar Saeron, membuat Sohyun berdecak kesal.

"Uhh, makasih." Ujar Taeyong, sedikit menggoda Sohyun.

"Aishhh, terserah kalian aja deh." Ujar Sohyun, kesal. Ia melihat sekelilingnya, lalu terdiam. "Dia tak ada disini."

Saeron terdiam, lalu menghela nafas. Akhir-akhir ini Kwangmin memang tak berada didekatnya lagi, entah apa yang tengah ia lakukan. Saeron juga tak mengerti, kenapa ia ingin pria itu ada didekatnya sekarang. "Oppa, bisa tinggalkan kami berdua?? "

Taeyong terdiam, lalu mengangguk. "Baiklah, kutunggu diluar." Ujarnya sambil mengusap kepala Sohyun, membuat gadis itu menggeram kesal. Pria itu tertawa, lalu berjalan pergi.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Saeron, membuat Sohyun duduk dihadapannya. "Kwangmin menghilang, Mark juga sama."

Sohyun terdiam, lalu menghela nafas. "Kwangmin menghilang mungkin karna dia gagal, kalo Mark... Taeyong agak mencurigainya terkait insiden penusukan ini." Ujarnya, membuat Saeron menatapnya kaget.

"Aku bersama Mark, bukan berarti dia pelakunya." Ujar Saeron, pelan. "Dan kenapa kau bilang Kwangmin gagal?"

"Kemarin saat kau kritis, Kwangmin berniat membawamu pergi bersamanya." Ujar Sohyun, pelan.

"Apa?? Kenapa??"

"Entahlah, mungkin dia muak dengan semua yang terjadi padanya. Dan kamu adalah satu-satunya pengikat dia ke dunia ini, jadi dia berpikir untuk membawamu."

Saeron terdiam, lalu ia menatap Sohyun. "Bagaimana dengan Mark?"

"Dia pergi dan tak terlihat lagi sejak kejadian itu, bahkan di sekolah juga." Ujar Sohyun, membuat Saeron menggigit bibirnya. "Itu yang bikin Taeyong makin curiga padanya, apa dia mengatakan sesuatu padamu??"

"Tidak, tapi..."

Brak!!

Tiba-tiba pintu terbuka, Taeyong berdiri disana dengan ponsel yang menempel ditelinganya. "Sae, ayahmu... Ayahmu ditemukan."

***

Seorang pria dengan setelan jas hitamnya tampak menatap keluar jendela, ia menoleh kebelakang menatap tajam pria pendek yang babak belur disana. Ia berjalan dihadapan pria yang tengah duduk dihadapannya, pria itu menunduk.

"Apa benar kau merencanakan itu semua, Jeongmin?" Tanya pria itu, tegas.

Pria bernama Jeongmin diam, tangannya ia genggam guna meredam gemetar ditubuhnya. Ia sungguh ketakutan, tapi ia berusaha tenang.

PROMISE (ft. Sherly Diah) (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang