Sohyun keluar dari mobil Taeyong setelah sampai didepan rumahnya, diikuti Taeyong yang memang berniat mengikuti gadis itu.
"Kenapa kau ikut turun? Sana pulang, saya gak mau kamu ikut." Ujar Sohyun, galak.
"Aku hanya ingin tau dimana rumah pacarku, jadi aku ikut." Ujar Taeyong sambil memasukkan tangannya ke saku celana, lalu berjalan melewati Sohyun. "Ini rumahmu?"
"Aishhh, sok cool banget sih." Gerutu Sohyun, sebal. Ia segera berjalan cepat memasuki rumahnya, tanpa memperdulikan Taeyong lagi. "Halmeoni..." Teriaknya, saat melihat seorang wanita paruh baya dengan kursi rodanya tengah memandanginya dan Taeyong, membuat Taeyong segera menatap wanita itu.
Sohyun segera memeluk nenek yang ia rindukan itu, entah kenapa setelah seminggu ia pindah kesini, ia sudah merindukan neneknya yang merawatnya sejak kecil itu. "Halmeoni sedang apa disini? Apa tidak kedinginan? Dimana Eomma?"
"Kau ini bawel sekali, bawa saja nenekmu itu kedalam." Ujar Taeyong yang tiba-tiba saja sudah ada dibelakang Sohyun, membuat Sohyun memutar matanya. "Selamat sore, Halmeoni, saya ini pacar Sohyun." Ujarnya dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi, membuat Sohyun menatapnya tajam.
"Pacar? Kalian pasangan yang serasi, aura kalian sudah bercampur." Ujar nenek Sohyun, membuat Sohyun membulatkan matanya.
"Halmeoni bicara apa? Dia itu player, aku gak mau sama dia." Ujar Sohyun, sebal.
"Jangan boong, aku yakin, setelah ini kau akan memajang fotoku besar-besar di kamarmu." Ujar Taeyong meledek Sohyun, membuat Sohyun menatapnya tajam.
"Jangan bermimpi, itu takkan pernah terjadi." Ujar Sohyun, kesal.
"Itu akan terjadi, sebentar lagi." Ujar Taeyong dengan tingkat kenarsisan yang melebihi batas, menurut Sohyun.
"Aishhh, kau pergi saja sana." Ujar Sohyun sambil mendorong Taeyong, tapi Taeyong malah memeluknya.
"Bilang saja kalau mau dipeluk, aku akan dengan senang hati memelukmu sepanjang... Aduhhh!!!" Pekik Taeyong sambil memegang kakinya yang diinjak Sohyun, membuatnya menatap tajam Sohyun.
"Ada apa ini? Apa kalian berantem didepan Halmeoni?" Teriak seorang wanita dari dalam rumah, membuat keduanya menoleh kearah pintu rumah, disana telah berdiri Ny.Kim, ibu Sohyun.
"Ah, iya, aku lupa ada Halmeoni." Ujar Sohyun, pelan. "Halmeoni, maaf, aku tak berniat berkelahi didepanmu." Ujarnya, pelan.
"Iya, Halmeoni, maafkan saya juga." Ujar Taeyong sambil membungkukkan badannya, membuat sang nenek tersenyum.
"Ehhh, ada temen Sohyun, wahhh, tampan sekali, ajak masuk, Hyun, jangan diajak berantem didepan Halmeoni." Ujar Ny.Kim, pelan.
"Tapi dia menyebalkan, Eomma. Masa dia selalu mengakui aku pacarnya?" Ujar Sohyun sambil menggandeng manja ibunya itu, membuat sang ibu menatap Taeyong.
"Tak buruk, kamu pandai mencari seorang pria." Ujar ibunya itu, membuat Sohyun menatapnya tak percaya. "Ayo Nak, masuklah, kita makan malam bersama." Ujar Ny.Kim sambil menggandeng Taeyong, menggiringnya masuk kedalam rumah itu. Taeyong yang awalnya bingung tersenyum menggoda Sohyun, begitu gadis itu terdiam menatap ibunya.
"Aishhh, Eomma, anakmu itu aku atau dia?" Ujar Sohyun sambil menghentakkan kakinya, membuat sang nenek terkikik geli. "Ah, sudahlah, ayo masuk, Halmeoni." Ujarnya sambil mendorong kursi roda neneknya, masuk kedalam rumah.
***
Mark dan Saeron tampak berjalan berdua disepanjang trotoar jalan, mereka memang berniat berjalan-jalan, makanya Mark meninggalkan motornya di sekolah, biar salah satu pengawalnya yang mengambilnya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE (ft. Sherly Diah) (END)
FanfictionSaat seseorang yang tak kau kenali mengenalimu sebagai salah seorang dari masa lalunya, apa yang akan kau lakukan? Saat kau merasakan bahwa dia bukanlah manusia sepertimu, akankah kau takut padanya? Apakah kau akan membantunya untuk kembali ke alamn...