Make Me Love You

66 5 5
                                    

Saeron menatap Mark yang mengajaknya ke atap, saat jam istirahat tiba. Gadis itu bahkan tak mau melepaskan genggaman tangan mereka, membuat Mark kembali teringat malam itu.

"Maafkan aku, malam itu aku tak bisa melindungimu." Ujar Mark, lirih.

Saeron terdiam, tatapannya tertuju pada Mark yang menunduk. "Gak papa, aku baik-baik saja sekarang." Ujarnya, tersenyum.

"Kudengar... Ayahmu yang melakukannya, apa kau tak marah?" Tanya Mark, hati-hati.

"Untuk apa marah? Ayahku sudah ada disana, Mark, mungkin sudah bertemu... Ah, sudahlah, itu udah berlalu."

"Sebenarnya ada yang ingin ku katakan padamu, tapi kau tak boleh berlebihan." Ujar Mark, pelan.

"Maksudnya?"

"Ayahmu... Aku mengenalnya, dia adalah pengawal kesayanganku, yang menerima tuduhan atas apa yang kulakukan." Ujar Mark, membuat Saeron terdiam. "A-aku... Pernah tak sengaja melakukan kesalahan fatal, tapi dia berkorban dengan menerima hukuman yang harusnya ditujukan padaku." Ujarnya, kepala menunduk. Sebenarnya ia takut akan apa yang terjadi selanjutnya, ia takut akan kehilangan Saeron. Tapi semalaman ia tak bisa tidur karena memikirkan itu semua, ia tak bisa lagi menyembunyikan semuanya, ia harus jujur pada Saeron, apalagi ternyata Kim Ahjussi adalah ayah Saeron.

"Mark, ayahku itu sudah menghilang sejak aku berumur 10thn, dia benar-benar tak memberi kabar padaku maupun ibuku, dan..."

"Ayahku... Ayahku memiliki banyak musuh di luar sana, hal itu mengharuskan dia memiliki orang-orang kuat disekelilingnya, mereka harus merelakan nyawanya untuk Ayahku atau keluarganya, tentu saja mereka tak boleh memiliki perasaan, dan keluarga adalah salah satu hal yang tak boleh dimiliki oleh mereka."

"Apa maksudmu, Mark?"

"Dia tak boleh menghubungi kalian, sejak kontrak ditandatangani. Tapi dia selalu menceritakanmu padaku, dia bilang..."

"Mark, kau ingin membuatku menangis lagi?" Ujar Saeron, Mark mengusap pipinya. "Maaf, bukannya aku tak mau mengingat masa-masa bersama ayahku, hanya saja... Aku merasa tak sanggup mengingat ia telah pergi, tapi itulah kenyataannya."

"Kau terlihat sangat dekat dengan ayahmu, kau harus bersyukur pernah memilikinya. Dan sekarang perannya diambil alih, aku yang akan melindungimu dari semua, apapun yang membahayakanmu. Aku pernah gagal satu kali, tapi aku takkan gagal kali lain."

"Makasih, Mark." Ujar Saeron, membuat Mark mengecup keningnya.

"Tapi selama ini kau kemana? Apa kau punya gadis lain? Apa kau akan meninggalkanku untuk gadis itu? Tau gak, aku mengkhawatirkanmu, aku tak bisa berhenti memikirkanmu."

"Aku kan sudah jelaskan tadi."

"Kapan? Kau tak bilang ada dimana tadi, bilang padaku. Bila perlu tunjukkan gadis itu, aku ingin melihatmu."

"Ya! Babo, aku tak mungkin mencintai gadis lain, kau ini kenapa jadi posesif sih?" Ujar Mark, kesal.

"Kok jadi kau yang marah? Kan aku yang ditinggalkan, kenapa jadi kau yang tak terima?"

Mark menatap Saeron, jengah. "Terserah, kau perusak momen, padahal tadi itu sangat romantis."

"Bicara atau tidak sama sekali, terserah."

"Dihhh..."

Sohyun menghela nafas lega melihat kemesraan Saeron dan Mark di kejauhan, gadis itu tampak tersenyum melihat keduanya damai seperti itu. Tapi kemudian ia menghela nafas mengetahui keduanya kembali bertengkar. Kapan mereka akan bersikap dewasa??

PROMISE (ft. Sherly Diah) (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang