65. Ngeri

721 40 6
                                    

Pov Rika

Sejak saat itu, aku mulai bisa berdamai dan menerima kehadiran Cenna dalam kehidupanku lagi. Bahkan, sesekali aku pergi keluar dan menghabiskan waktu bersamanya. Tidak hanya itu, Cenna juga selalu melakukakan tindakan-tindakan kecil yang manis dan kejutan-kejutan kecil lainnya untukku. Aku tahu hal ini begitu normal untuk dilakukan seseorang yang ingin meminta maaf. Namun bagaimanapun juga, perlahan hatiku menghangat dan mulai bisa menerimanya kembali.

Aku hendak mengikuti rencana salah satu sahabatku untuk menginap bersama disalah satu rumah teman kami yang lain selama beberapa hari dalam rangka merayakan hubungan pertemanan kami. Tentu saja aku mengambil kesempatan itu untuk memiliki ruang atau space pribadi dari Cenna untuk sementara. Aku juga ingin memikirkan keputusan terkait Cenna kedepannya. Terkait langkah apa yang mau kuambil mengenai hubungan kami.

......................................

Sore ini adalah saat kepulanganku kerumah. Sebelum pulang kerumah aku memiliki janji untuk bertemu salah satu temanku yang lain disalah satu restoran yang sering kami kunjungi.

Setibanya direstoran tempat perjanjian aku dengan temanku itu, aku menunggu temanku hingga setengah jam. Syukurlah, aku memilih tempat duduk dibagian outdoor sehingga aku tidak terlalu bosan karena bisa menunggu sembari menikmati pemandangan danau yang bisa dinikmati dari mejaku ini.

Namun, apa yang bisa kukatakan? Berpuluh-puluh menit telah berlalu dan temanku masih belum juga menunjukkan tanda-tanda kehadirannya. Bahkan, soda yang kupesanpun sudah hampir habis dan ia masih tak kunjung datang. Akupun menghela nafas sedikit kesal dan memutuskan untuk lebih bersabar & tetap menunggunya.

Waktupun berlalu. Aku tengah menikmati aliran danau yang tenang dari tempat dudukku ketika ponselku berbunyi menandakan adanya pesan masuk dari teman yang tengah kutunggu itu-- Alya. Tanpa berpikir panjang akupun segera membuka dan membaca pesan tersebut.

Sent: Alya.
Delivered: Rika.
Rik, umm, gue gak bisa datang. Sorry banget juga baru ngabarin sekarang karena emang sempatnya baru sekarang. Sekali lagi sorry ya. Sorry sorry sorry Sorryyyyyy banget!!! Ibu gue maksa banget mau dianterin keundangan bareng gue nih soalnyaa😭😭

Perfect! Tapi ya sudahlah. Kenapa baru bilang sekarang ketika aku sudah cukup lama menunggu--45 menit. Akupun menghela nafas mencoba untuk bersabar dan membalas pesannya bahwa aku tidak keberatan dan memang lebih baik bila ia menuruti ibunya.

Setelah itu, akupun memutuskan tindakan apa yang ingin kulakukan selanjutnya. Hmm, dibanding langsung pulang sepertinya akan lebih baik bila aku menikmati pemandangan sebentar disini sembari memesan & menyantap makanan dan minuman ringan. Well, itu bukan ide yang buruk. Akupun tersenyum senang karena ideku itu dan segera kembali kebagian pemesanan makanan untuk memesan.

Setelah memesan dan sedikit menunggu, kini aku telah kembali ke mejaku yang sudah terletak diatasnya seporsi kentang goreng dengan saus lezat & air putih yang tampak menggiurkan dimataku. Akupun memakannya dengan sangat lahap hingga habis. Disusul air putih dingin segarku itu untuk menghilangkan dahaga. Heavenly pleasure.

Ketika aku sedang meminum minumanku datanglah seorang pria berpakaian aneh duduk dihadapanku. Di mejaku. Akupun mengedarkan pandanganku disekeliling restoran. Beberapa pasang mata yang melihat kehadiran pria inipun memandang kearah mejaku. Membuatku berhenti minum, meletakkan minumanku dan duduk lebih tegak.

Akupun mengamati pria ini. Pria ini berbaju terusan hitam panjang. Kepalanya botak. Kulitnya cokelat pucat. Sejak kehadirannya pria itu terus menatapku. Untuk meredakan kecanggungan akupun tersenyum simpul padanya. Namun, pria itu justru membalas senyumanku dengan senyum seringainya. Aku menyukai senyum seringai namun bila ia yang melakukannya, senyum itu tampak.. mengerikan. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Kurasa lebih baik aku segera pulang. Akupun memasukkan ponsel yang sebelumnya kuletakkan dimeja kedalam tas-bersiap-siap untuk pulang. Toh, makananku sudah habis.

Petualangan Sang Omega (Belum Di Revisi). Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang