Pov Cennaya
Kini aku dan Canavar telah melepas pakaian kami dan hanya memakai celana. Begitupun dengan sepuluh petarung itu. Ini merupakan aturan tidak tertulis dalam setiap pertempuran werewolf. Yaitu bertengkar tanpa mengenakan pakaian. Itu semua disebabkan karena pakaian hanya akan membuat perkelahian terkesan rumit. Dan, aku amat sangat setuju akan hal itu. Bisakah dibayangkan ketika kau sedang berlari menghindari musuh dan musuhmu justru menarik pakaianmu hingga kau tertarik dan jatuh? Mengerikan. Aku tidak ingin mengalami resiko-resiko konyol lainnya yang dapat diakibatkan oleh memakai pakaian ketika sedang berkelahi.
"Aku telah meninggalkan Miraku dengan berbagai macam masalah kami yang bahkan belum kami selesaikan hanya untuk bertengkar dengan werewolf-werewolf raksasa ini. Sempurna! Jadi, mereka ingin menghabisiku supaya aku tidak bisa bertemu dengan Miraku lagi? Tidak akan. Tidak akan kubiarkan mereka melakukannya." cebik Canavar sungguh-sungguh dengan segala kekesalannya yang hanya dapat didengar olehku.
"Kita kini bersama adikku. Kita akan tunjukkan pada mereka bagaimana kekuatan adik kakak yang sebenarnya." ucapku yang kini berdiri saling membelakangi dengannya.
"Haha, kau benar kak. Let's fight!" Tegas Canavar diakhir lalu segera mengambil pedangnya serta berteriak dengan kobaran semangat dan mulai menghampiri lawannya, sembari menunjukkan kemampuannya dalam menguasai seni pedang. Bagus Canavar. Setidaknya walau ia sudah cukup ahli dengan ilmu pedang hal itu dapat membuat lawan mengira ia sangat ahli dalam menggunakan pedang. Permulaan dengan kepercayaan diri yang bagus.
Akupun tersenyum melihat semangat adikku itu dan semakin bersemangat untuk memulai pertarungan ini dengan luka goresan panah dilenganku yang sebenarnya sensitive untuk mendapat serangan lebih ini. Namun sampai kapanpun. Sebatas lengan yang terluka tidak akan pernah menghalangiku untuk menggunakan kemampuan bela diriku.
Salah satu werewolf yang berbadan gempal berlari menghampiriku dengan sebuah gada yang begitu besar ditangan kirinya serta tatapan penuh amarah. Akupun segera berlari kesisi kanan dan mengambil senjataku-- kapak dan langsung menghantamkan kapakku kegada besarnya yang dilayangkan kewajahku ketika aku hendak menoleh sehabis mengambil kapak. Kapakku tersangkut digadanya sekaligus merusak gadanya. Membuat matanya semakin berkilat-kilat menatapku marah.
Akupun langsung memanfaatkan kesempatan ini dengan segera memutar badanku cepat, mengambil busur dan tiga anak panah sekaligus dan melesatkan tiga anak panah sekaligus kearah tiga lawanku yang lain yang mulai mendekat kearahku. Semua panahku melesat sesuai sasaran. Semuanya tertancap diarea rawan para werewolf yang akan bertarung denganku itu. Dijantung, dimata, dan menembus leher.
Ketercengangan si gempal atas kegesitanku ketika menangkis gadanya dan memanah tiga werewolf sekaligus membuatku memanfaatkan waktu itu kembali untuk segera berputar sembari membuang busur, mengambil tombak, dan berputar lagi agar aku bisa menusuk si gempal. Namun, aku kurang cepat. Ia segera menarik kapakku yang tertancap digadanya, lalu melempar kapakku dan mencoba menghantamku lagi dengan gadanya. Akupun segera bertiarap, berguling, dan berbangkit disisi lain serta membuang tombak yang masih kupegang dan mengambil gada salah satu werewolf yang terkapar oleh anak panahku hingga aku merasakan pukulan gada dipunggungku yang membuatku sedikit terpental dan tersungkur kedepan.
Ketika aku tengah membalikkan badan dan hendak segera bangkit aku melihat gada besar yang akan dilayangkan kembali padaku. Akupun segera mendepak gada besarnya yang nyaris menghamtamku dengan gadaku yang tidak kalah besarnya dengan seluruh kekuatan tanganku dalam posisi yang cukup sulit ini dan segera bangkit. Kemudian, dengan kekuatan penuh akupun mengangkat kembali gada itu dengan kekuatanku dan menghantam kepalanya dengan gadaku ini. Namun belum sempat gadaku menghantam kepalanya aku merasakan pukulan gada yang begitu kuat di belakang kepalaku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Petualangan Sang Omega (Belum Di Revisi).
Hombres LoboWolf's Love Series #1 Werewolf, Romance, Action, Adventure, Revenge. ***************************************** Cennaya. Werewolf berkasta rendah yang hidup dengan segala keterbatasan yang begitu banyak dalam hidupnya dan tidak memiliki siapapun kec...