TRIPLE XL OVE | 04

3K 266 12
                                    

Dari banyak tempat yang nyaman dikampus, perpustakaan selalu menjadi tempat ternyaman untuk Yoan menghabiskan waktu. Gadis itu bisa sepuasnya membaca, internet-an dengan wifi gratis yang tersedia, mengerjakan tugas, mengobrol berjam-jam dengan temannya, bahkan bisa sebagai tempat berteduh dari hujan yang turun dengan lebat, seperti saat ini.

Yoan membolak-balikkan halaman demi halaman buku yang diambilnya dari rak buku yang berjejer rapi didepannya.  Sedangkan Revi, gadis itu sedang berkeliling mencari buku yang akan dipakai untuk mengerjakan tugas.

Yoan hanya berdua dengan Revi saja, Afrina dan Nika, entah sedang sibuk apa kedua sahabatnya itu.

Saat keluar kelas tadi, hujan turun dengan lebat, dua gadis itu berlarian mencari tempat berteduh. Sampai di perpustakaan, sembari menunggu hujan reda, keduanya memutuskan untuk masuk kedalam perpustakaan.

Yoan sedang sibuk dengan bukunya, dan Revi masih belum kembali. Disaat sedang serius, fokus Yoan teralihkan ketika ada yang memanggil namanya. Gadis itu mendongak, menatap seorang pria dengan 2 buku ditangannya tengah berdiri didepannya.

Pria itu teesenyum, membuat Yoan sedikit terpaku, hanya sebentar sebelum kemudian kening Yoan berkerut. Siapa? Terlihat tidak asing, gadis itu mencoba mengingat siapa pria didepannya ini.

Pria itu tetawa geli melihat ekspresi Yoan, lantas duduk begitu saja didepan Yoan bahkan sebelum dipersilahkan.

"Lupa ya?" Yoan masih diam, meskipun terlihat familiar tapi seperti ada sesuatu yang buat Yoan susah mengingat. "Aku, Bian! Kita ketemu tempo hari diacara musik kampus sebelah."

Oalah, selanjutnya Yoan tersenyum lebar. "Iya," Gadis itu memicingkan kedua matanya menatap pria didepannya. "Ada yang beda soalnya, rambutnya baru ya?"

Bian memegang rambutnya, "Eh, ini. Iya." Waktu itu, rambut Bian masih agak panjang saat bertemu dengan Yoan.

"Kamu ngapain disini? Nggak-nggak, maksud aku, ngapain dikampus ini?"

"Lah?"

"Lah!" Yoan mengulang ucapan Bian, membuat pria itu tertawa kecil.

"Aku mahasiswa kampus ini, Yoan."

"Oya!" Yoan tersenyum malu, "Sorry, nggak tau. Aku fikir anak kampus sebelah."

"Bukan, kalo bukan mahasiswa sini, nggak bisa masuk dong aku."

"Iya sih!" Keduanya terkekeh.

"Sendiri aja?" Oh iya, Yoan mengedarkan pandangannya. Dimana si Revi kenapa belum kembali juga.

“Sama temen, tapi lagi nyari buku. Dari tadi kok belum balik ya?“

"Oh iya?" Bian jadi ikut menatap sekeliling. "Aku nggak nyangka ketemu lagi sama kamu disini!"

"Kamu kok masih ingat sama aku?"

"Susah buat lupa sama kamu yang--" Bian melihat Yoan dari atas kebawah, kemudian membuat siluet postur tubuh Yoan diudara,"Ngghhhh, yang--"

"Yang apa?" Yoan menahan tawanya,

Bian menalan ludah takut menyinggung wanita didepannya ini,"Yang sehat itu."

Oke, pilihan kata yang bagus. Selanjutnya Bian mengatupkan kedua tangannya, sambil bergumam maaf.

"Nggak apa-apa, aku emang sehat kok!" Gadis itu terkekeh. Sedang Bian menghela nafas lega, yang benar saja siapa Bian yang baru kenal Yoan sudah membahas postur tubuhnya.

"Nggak marah kan?"

"Marah kenapa?"

"Bilang kamu sehat,"

Triple XL OveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang