GGBILY - Bagian 21

17 0 0
                                    

"Kenalin ini Rere, Kakakku.. " Ucap Arjuna sambil menatap Elle jahil.

"Eh?"

Elle mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali agar kalimat Arjuna bisa di cerna dengan baik oleh otaknya. Jadi apa yang sempat ia pikirkan tadi itu semua tidak benar? Karena pada kenyataannya wanita cantik yang kini tengah tersenyum pada Elle adalah Kakak dari pria yang Elle cintai dan bukanlah kekasih Arjuna?

Demi apapun Elle benar-benar meruntuki kebodohannya kali ini karena sempat-sempatnya merasa cemburu pada saudara kandung Arjuna ini tanpa memastikan kebenaran status mereka terlebih dahulu. Alhasil, dirinya sendiri kini yang merasa malu apalagi saat Elle menoleh pada Arjuna.. Pria itu kini tengah menatap jahil ke arah Elle dengan sunggingan kecil di sudut bibirnya hingga Elle merasa salah tingkah plus malu di buatnya. Ingin rasanya Elle menenggelamkan dirinya ke dalam sumur sekarang juga! Ahh...

"Bagaimana?" tanya Arjuna sambil berbisik pada Elle yang tengah menyuapkan bakso ke dalam mulutnya.

"Apanya?"balas Elle ikut berbisik karena takut Satya ataupun Rere mendengar ucapan mereka. Karena memang setelah sesi perkenalan tadi mereka memutuskan untuk melanjutkan acara makan bakso yang sempat tertunda tadi di meja yang sama dengan posisi Elle yang bersebelahan dengan Arjuna.

"Sudah tau kan kalau dia Kakakku, hm?" Ucap Arjuna yang terdengar seperti ledekan di telinga Elle hingga gadis itu langsung menyikut perut Arjuna dengan sikunya.

Flashback On

Ddrrrrtttt...

Arjuna yang tengah fokus pada laptop di depannya sedikit terganggu dengan getaran ponselnya yang ia letakkan di meja samping laptopnya tadi hingga mau tak mau ia pun mengecek siapa yang menelfonnya karena siapa tau itu penting atau dari rekan bisnisnya mungkin.

"Halo, kenapa Kak? Elo tau kan gue lagi jam kerja sekarang jadi please jangan ganggu dulu sampai 3 jam ke depan!" Ucap Arjuna tanpa mengalihkan matanya dari layar laptop yang menampilkan rincian data tentang pembangunan resort di Bali yang kini sudah berjalan sampai 30%

"Ck, sellow aja dong lo Jun.. Belum juga gue bilang mau apa tapi elo udah wanti-wanti dulu, ga asik lo ah.. Gue cuma mau bilang ntar jam 7 malam jemput gue di bandara ya?" Ucap seseorang di sebrang sana yang tak lain adalah Rere.

"Kenapa nggak pesen taksi aja, kan biasanya juga gitu?"

"Yaelah sekali-sekali elo yang jemput gue lah. Ya Juna? Adikku yang paling ganteng, baik hati dan pengertian.. "

"Kalau ada maunya aja elo muji-muji, cihhh... "

"Hehe, udahlah pokonya jam 7 elo udah harus di bandara, titik!" Kata Rere final.

Baru Arjuna akan membuka mulutnya untuk menjawab Kakaknya Rere langsung begitu saja mematikan sambungan telefonnya hingga membuat Arjuna mendengus kesal. Setelah meletakkan ponselnya ke tempat semula Arjuna pun melanjutkkan pekerjaannya dengan cepat agar nanti bisa menjemput kepulangan sang Kakak setelah sebulan di Sydney guna mengikuti suaminya yang sedang ada pekerjaan di sana plus second honeymoon kalau Rere bilang.

Arjuna memutuskan berangkat pukul 5 sore karena meskipun jarak tempuh dari kantor ke bandara hanya satu jam namun Arjuna tidak yakin akan sampai tepat waktu karena masalah kemacetan di ibu kota yang masih menjamur hingga saat ini. Dan hampir 2 jam Arjuna bergelut di jalan di tengah kemacetan yang seakan sudah menjadi aktivitas sehari-harinya.

Rere mengatakan akan mendarat jam 7 dan ini sudah 1 jam berlalu sejak ia datang tapi kakaknya itu belum menunjukkan batang hidungnya sama sekali. Bokongnya sekarang bahkan sudah terasa panas karena terlalu lama duduk menunggu Rere yang tak kunjung datang.

Gara - Gara Bakso I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang