Elle menuruni anak tangga setapak demi setapak lengkap dengan tas selempang dan beberapa buku tebal di tangan kirinya. Ia langsung mendudukkan dirinya pada salah satu kursi di meja makan dan bergabung dengan mama dan adiknya, tapi dimana papanya? Apakah papanya masih marah hingga tak ingin bertemu dengannya? Entah kenapa memikirkan hal itu membuat perasaan sedih menelusup di hati Elle. Hari seperti ini bahkan tidak pernah sampai terpikirkan olehnya. Dimana ia akan perang dingin begini dengan sang papa hanya karena ketidak jujurannya juga sedikit kesalah pahaman.
"Pagi Ma, Eza!"sapa Elle begitu bokongnya mendarat di salah satu kursi yang bersebrangan dengan Eza.
"Pagi sayang! Pagi Kak! "Ucap mama dan Eza bersamaan.
"Em, Papa kemana ma?"tanya Elle lirih. Risa mengangkat satu alisnya sambil menatap putrinya.
"Papa pagi-pagi tadi ke kantor karena harus ada yang di selesaikan sebelum berangkat ke Bali nanti siang. "Jawab Risa. Elle mencelos mendengar fakta bahwa papanya akan pergi tapi dirinya tidak tahu sama sekali. Jika papanya akan pergi ke luar kota saja biasanya Elle sudah mengetahui setidaknya sebelum keberangkatan papanya tapi hari ini?
"Bali? Berapa lama?"lirih Elle. Tangannya mencengkram pinggiran meja kuat-kuat agar air matanya tidak menetes saat ini juga. Setidaknya jangan di depan mamanya! Batinya seakan mengintrupsi.
"Seminggu mungkin. Karena kata Papa proyek resort di Bali yang ia garap bersama dengan perusahaan nya Pak Juna waktu itu pembangunan nya akan segera di mulai. Jadi untuk sementara waktu Papa menghandle yang di sana dulu karena Pak Juna nya di sini juga masih ada pekerjaan yang belum bisa di tinggal."Jelas Risa. Ingatan Elle seakan langsung terlempar di mana kali Arjuna bertandang ke rumahnya guna membicarakan kerja sama dengan papanya namun hal itu juga yang justru membuat mereka dekat.
"Elle berangkat dulu ya mah, takut macet nanti di jalan. Assalamu'alaikum!" Ucap Elle sembari mencium tangan mamanya.
"Loh tapi kamu kan belum sarapan kok udah main berangkat-berangkat aja?!" tegur Risa. Elle membalasnya dengan senyuman.
"Nanti Elle sarapan di kantin aja."
"Ya sudah tapi kamu berangkatnya di antar Eza saja ya?"
"Nggak usah mah, Ayya sama Nadi udah mau nyampe kok bentar lagi. Elle berangkat dulu ya mah, assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsallam."Jawab Risa dan Eza.
***
Elle sudah berada di dalam mobil bersama Ayya dan Nadi menuju ke kampus. Perjalanan mereka sedikit tersendat karena memang sedang jam - jam macetnya ibukota. suara dari lantunan lagu Surat Cinta Untuk Starla yang di bawakan oleh penyanyi bernama Virgoun setidaknya sedikit mengusir kebosanan mereka yang sedang di landa macet panjang hingga beberapa kilometer.
Elle yang duduk di kursi penumpang seorang diri mulai dilanda kebosanan karena sudah 10 menit yang lalu mobil yang mereka tumpangi belum bergerak sama sekali. Elle menyandarkan sikunya ke sisi samping mobil dan menjadikanya sebagai tumpuan dagu sembari matanya menelisik ke arah luar dimana hanya kendaraan berjejer panjang yang bisa ia lihat.
Fokusnya beralih begitu ponsel yang berada dalam genggaman nya bergetar. Di lihatnya layar persegi tipis di tangannya yang kini menampilkan nama Arjuna Hilmawan masuk di notifikasi home-screennya. Elle yang melihat itu pun langsung membuka pola kunci ponselnya dan menekan open untuk membuka pesan Arjuna.
Arjuna Hilmawan
"Kamu udah berangkat?"
Elleonora Talethaa
"Udah, ini lagi kejebak macet :( "
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara - Gara Bakso I Love You
Roman d'amour"Kamu pilih si bulat bakso kesayangan kamu itu apa aku pacar kamu?" "BAKSO!" "Yaudah berarti kita putus!" Cukup konyol jika hubungan seseorang kandas hanya gara-gara semangkuk bakso tak bernyawa. dan orang - orang menjulukinya gadis aneh karena lebi...