Pagi hari, bertempat di kediaman orang tua Arjuna sudah terlihat ramai di penuhi dengan sanak - saudara yang datang dari kemarin baik dari yang jauh maupun dekat. Semuanya tampak rapi dan elegan dengan pakaian yang mereka kenakan pagi ini untuk mengantar mempelai pria ke kediaman sang mempelai wanita untuk mengikat janji suci pagi ini. Semuanya sibuk hilir mudik memastikan penampilannya sudah sempurna atau belum karena tak ingin kalah dengan sang mempelai hari ini.
Tak terkecuali Arjuna yang sedang berdiri di depan cermin dengan gugup sambil merapikan pakaian beskapnya. Sesekali mulutnya berkomat - kamit merapalkan kalimat sakral yang akan ia ucapakan pagi ini untuk mengikat calon istrinya yang akan segera berganti status menjadi istrinya dan mengingkatnya di dalam janji suci sehidup semati.
Sudah sejak tadi malam Arjuna tidak bisa memejamkan matanya. Entah kenapa, padahal jika hanya mengingat janji suci yang akan Arjuna ucapkan Arjuna sendiri sudah cukup hafal untuk hal itu. Ia hanya perlu mengatasi rasa gugupnya saja nanti di depan banyak orang, terutama papa Elle. Baru setelah shalat subuh tadi ia bisa tidur walaupun hanya sebentar.
"Udah siap belum?" tanya Rere yang mengintip dari celah pintu yang terbuka sedikit. Arjuna tidak menoleh sama sekali dan hanya membalas dengan gumaman lewat pantulan cermin di depannya.
"Ayo cepet, udah pada di tungguin tuh di depan. Ga sabar gue mau ketemu calon adek ipar, " Ucap Rere sambil menuntun Arjuna keluar dari kamar.
"Semuanya udah siap? tinggal berangkat aja kan ini?" tanya Mira memastikan agar tidak ada kesalahan. Arjuna dan Rere mengangguk bebarengan.
"Ya sudah kalau gitu kita berangkat sekarang, nanti telat lagi kalau macet di jalan." perintah Mira. Semua orang langsung bergegas menuju mobil masing - masing. Sedangkan Arjuna sudah di minta oleh sang mama untuk semobil dengannya dan juga papanya.
Mobil BMW hitam mengkilap itu sudah di sulap menjadi mobil pengantin dengan hiasan bunga dan pintu di sisi depan dan belakangnya, siap untuk mengantarkan mempelai pria ke kediaman pengantin wanita. Arjuna berulangkali menarik dan menghembuskan nafasnya guna mengurangi debaran di jantungnya yang soal berpacu dua kali lebih cepat. Berulangkali juga Arjuna merapalkan doa dalam hatinya agar di berikan kelancaran hari ini.
"Ya allah atas ridho mu, berikanlah kelancaran untuk hari ini.. "
***
"Eeeh, calon laki lo udah di bawah El, " pekik Ayya yang sedari tadi memantau lewat balkon kamar Elle.
"Mana, mana, mana?" Nadi tak kalah heboh untuk melihat rombongan mobil mewah dari keluarga besar Arjuna yang sedang di sambut oleh keluarga Elle.
"Eh gilaa, cakep banget yak si babang, " Ucap Ayya.
"Hu'um, udah baik, cakep, tajir lagi. Kurang beruntung apa lagi nih sih Elle lakinya paket complete gitu. Masih ada satu yang kaya gitu nggak sih buat gue?" gumam Ayya sambil berandai - andai.
"Ngimpi lo ketinggian bocah, udah ayo masuk bentar lagi Elle pasti di suruh turun nih karena lakinya udah dateng." ucap Nadi sembari menarik Ayya masuk ke dalam kamar Elle lagi.
"Yee nggak apa - apa kali justru kita tuh harus mimpi setinggi - tingginya tau." oceh Ayya.
"Ehh, elo kenapa El.. tegang?" seloroh Nadi sambil tertawa kecil.
"Terus aja ketawa, ntar kalau kalian di posisiku juga nggak akan ada waktu buat ketawa, hhh.. " sindir Elle yang sedari tadi sibuk mengatur nafasnya untuk mengurangi degupan di jantungnya yang semakin lama semakin tak karuan.
"Haha, sorry - sorry.. Abis muka lo kocak banget sih, " jawab Nadi yang di balas tatapan sengit Elle.
"Elle udah siap? Turun yuk, Arjuna nya udah datang di bawah.. " kata Risa yang baru masuk ke kamar Elle.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara - Gara Bakso I Love You
Любовные романы"Kamu pilih si bulat bakso kesayangan kamu itu apa aku pacar kamu?" "BAKSO!" "Yaudah berarti kita putus!" Cukup konyol jika hubungan seseorang kandas hanya gara-gara semangkuk bakso tak bernyawa. dan orang - orang menjulukinya gadis aneh karena lebi...