Elle berjalan dengan santai menyusuri lorong kampus yang menghubungkan menuju kelasnya sambil membalas pesan dari Ayya yang mengatakan ia dan Nadi sudah berada di parkiran kampus. Hari ini Elle sengaja tidak minta di jemput karena Eza dan temannya Satya menawarkan tumpangan sampai kampus tadi berhubung jalur yang mereka lewati searah karena Satya bilang sedang ada turnamen basket yang di adakan di sekolah lain dan itu sejalur dengan kampus Elle.
"Aaawww.. " Elle memekik kaget sekaligus kesakitan karena rambutnya yang tiba-tiba di tarik dengan keras dari belakang oleh seseorang.
"Kak Sarah?" gumam Elle saat ia berhasil memutar tubuhnya ke belakang dan melihat Sarah dan teman-temannya yang kini menatapnya dengan penuh amarah dan kebencian. Elle bertanya-tanya dalam hati kesalahan apa yang sudah dirinya perbuat hingga membuat kaka seniornya yang terkenal ganas ini sampai marah padanya?
"Dasar lo cabe sok kecakepan!"
"Awwww, sakitt kak? Apa salah Elle?" Ucap Elle lirih sembari meringis. Karena setelah Sarah menyelesaikan ucapanya tadi wanita itu langsung menarik rambutnya bertambah keras hingga rasa perih kini menjalar di kepalanya.
"Heh, cabe murahan kaya elo ini nggak usah belagak bego deh. Muka doang sok polos, sok kecakepan! Biar apa? Biar anak-anak cowok di kampus ini pada ngejar-ngejar elo gitu? Ihh najiss!" hardik Sarah sambil memberi penekanan di setiap kata yang keluar dari mulutnya.
"Lo jangan macam-macam ya sama gue atau gue bisa minta bokap gue buat ngedepak elo dari kampus ini ya!" Ucap Sarah dengan mata melotot dan ekspresi bak ingin menelan orang hidup-hidup hingga membuat beberapa mahasisiwi yang lewat hanya bisa diam dan enggan mencari masalah dengan Sarah yang merupakan putri dari pemilik kampus mereka.
"Ma-aff kak tapi aku bener-bener nggak ngerti sama apa yang kakak bicarain?"Ucap Elle lirih sembari berusaha melepaskan tangan Sarah yang masih mencengkram kuat rambutnya hingga Elle merasa ada beberapa helai rambutnya yang rontok karena jambakan Sarah.
"Maksud lo apaan mepet Ferry lagi setelah dia mutusin elo hm? Dasar cewek kegatelan banget lo ya udah di buang masih aja di pepet." Ucap Sarah dengan nada sinisnya. Elle menggeleng lemah mendengar tuduhan Sarah padanya.
"Dasar nggak tau diri!" timpal Zoya, salah satu teman Sarah.
"Kak itu semua pasti salah paham, aku nggak ada apa-apa lagi sama Ferry dan juga nggak berusaha ngedeketin dia. Aku bersumpah kak."
"Alah, bullshit tau nggak sumpah lo itu. Salah paham apa yang elo bilang.. Lo pikir gue buta? Nggak bisa ngeliat elo kemarin yang mepet Ferry dan berdua-duaan di halte depan hm?" Elle hanya bisa terus menggeleng dan menyangkal tuduhan Sarah yang di layangkan padanya karena Elle pun tak merasa melakukan itu. Dan entah sejak kapan air matanya sudah turun hingga meninggalkan jejak-jejak basah di wajah putihnya yang kini sudah memerah.
"Dan elo tau gara-gara elo yang kegatelan sama Ferry dia jadi nolak cinta gue karena dia bilang apa? Dia masih ada rasa sama elo bego! Andai aja elo nggak kegatelan sama Ferry lagi, sekarang dia pasti udah jadi milik gue. Jika sekarang gue nggak bisa memiliki Ferry itu adalah karena elo cabe!"
"Kak Sarah itu semua nggak bener, aku nggak pernah ngelakuin yang kakak tuduhin itu. Kemarin Ferry sendiri yang nyamperin aku, bukan aku yang nyamperin atau ngedeketin dia kak!" jelas Elle
"Terus elo pikir gue bakalan percaya gitu sama elo? Sekarang elo rasain pembalasan gue!"
PLAKKKK!!
"Aaaawwwshhh... "
"Itu hanya peringatan aja buat elo. Dan sampai elo macam-macam lagi gue bakal kasih pelajaran yang lebih dari ini. Paham lo?" Ancam Sarah sambil menghempaskan kedua pipi Elle yang sempat di cengkramnya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara - Gara Bakso I Love You
Любовные романы"Kamu pilih si bulat bakso kesayangan kamu itu apa aku pacar kamu?" "BAKSO!" "Yaudah berarti kita putus!" Cukup konyol jika hubungan seseorang kandas hanya gara-gara semangkuk bakso tak bernyawa. dan orang - orang menjulukinya gadis aneh karena lebi...