Kandungan Elle sudah berusia 9 bulan, perutnya sudah sangat besar. Dan untuk sekedar berjalan - jalan saja ia sudah terlihat kesusahan dan cepat lelah jika terlalu lama berdiri. Arjuna juga sudah mengajukan cuti beberapa waktu lalu karena Elle yang sebentar lagi melahirkan dan dokter memprediksi kurang dari dua minggu lagi, itupun bisa mundur atapun malah lebih cepat dari yang di perkirakan. Yang jelas Elle dan Arjuna sudah bersiap - siap dari beberapa hari lalu jika sewaktu - waktu Elle tiba - tiba melahirkan.
Dan selama masa kehamilan Elle pun sudah di bekali pengetahuan dengan membaca artikel ataupun ikut senam hamil untuk mempersiapkan kelahiran buah hatinya nanti. Semakin dekat hari jantungnya semakin berdebar tak karuan walaupun sudah di bekali pengetahuan tapi tetap saja rasa takut dengan kata sakit saat melahirkan itu masih berputar - putar di otaknya karena bagaimana pun ini adalah pengalaman pertama untuk Elle. Dan Elle juga sudah memutuskan untuk melahirkan secara normal agar ia bisa merasakan bagaimana perjuangan seorang ibu yang sesungguhnya. Sedangkan Arjuna meskipun sedikit khawatir tapi tetap memberikan dukungan penuh untuk istri tercintanya.
Saat ini Elle sedang duduk di taman belakang rumah dengan secangkir teh tanpa gula dan juga biskuit kelapa favoritnya sambil membaca novel bergenre fantasy romance di tangannya yang baru ia baca setengah halaman. Sudah dari semalam sebenarnya Elle merasakan sakit pada perutnya, namun berhubung sakitnya datang dan pergi Elle berpikir belum ingin memberitahukan suaminya karena hanya akan membuat panik suaminya saja nanti. Namun semakin kesini sakit di bagian perutnya semakin sering. Ia memegangi perutnya sambil meringis pelan.
"Sayang, kamu kenapa sih? Udah nggak sabar yang mau lihat Papa sama Mama?!" gumam Elle sambil memberikan elusan lembut diperutnya.
"Ssshhhh, aawwww... Kenapa makin sakit ya? Apa udah waktunya?" gumamnya pada dirinya sendiri. Tak lama ia merasakan sesuatu yang keluar dari jalan lahirnya.
"Ya allah, ketubannya pecah?!" pekik Elle saat ia menyingkap sedikit roknya.
"Masssss... Mas Junaa.. " Elle berteriak memanggil suaminya.
"Massssss... " Elle berteriak lebih keras di iringi air matanya yang tiba - tiba meluncur begitu saja. Sakit bercampur panik yang Elle rasakan kini meskipun sebelumnya ia sudah mewanti - wanti pada dirinya sendiri agar tidak panik tapi entah kenapa rasa panik, takut dan cemas itu muncul begitu saja.
"Kenapa say--.. ELLE?" Arjuna sedikit berlari mendekati istrinya yang tengah meringis kesakitan.
"Kamu kenapa, udah waktunya adeknya keluar ya?" Elle hanya mengangguk karena rasa sakit yang semakin menjadi membuatnya sulit untuk membuka mulutnya.
"Ka-kamu tenang ya, ayo kita ke rumah sakit sekarang!" Arjuna mencoba agar tidak ikut panik dan langsung menggendong istrinya keluar menuju mobil untuk segera di larikan ke rumah sakit.
"Mbak, tolong ambilin tas yang mau di bawa ke rumah sakit yang ada di kamar ya mbak. Nanti juga jangan lupa hubungin Mama sama Papa, bilang aja Elle mau melahirkan." ucap Arjuna pada salah satu pekerja di rumahnya, Mbak Atun.
"Baik Tuan!"
Arjuna segera membawa Elle ke rumah sakit dengan di antar oleh supirnya karena sedari tadi Elle terus mengerang kesakitan sambil memegang kuat tangannya.
"Tenang ya sayang, kita bakalan segera sampai kok. Tarik nafas lalu buang.. "Intruksi Arjuna sambil menyeka keringat di pelipis istrinya.
"Hhh.. Ss-sakiitt m-mass... "Rintahnya.
"Iya, yang kuat ya untuk anak kita.. " Arjuna memberikan kecupan di pelipis Elle untuk memberinya kekuatan.
Setelah sampai di RS. Bunda Persada Elle segera mendapatkan pertolongan dan di larikan ke UGD, selama itu pula Arjuna tetap berada di samping Elle untuk memberikan istrinya itu dukungan dan semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara - Gara Bakso I Love You
Romansa"Kamu pilih si bulat bakso kesayangan kamu itu apa aku pacar kamu?" "BAKSO!" "Yaudah berarti kita putus!" Cukup konyol jika hubungan seseorang kandas hanya gara-gara semangkuk bakso tak bernyawa. dan orang - orang menjulukinya gadis aneh karena lebi...